Syarat – syarat Lelang Pelaksanaan Eksekusi terhadap Barang Jaminan Tidak bergerak yang dibeli berdasarkan Lelang pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan

perintah dan di bawah pimpinan Ketua Pengadilan Negeri, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud adalah putusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap 58 Mengenai definisi dari grosse akta, G.H.S.L. Tobing, berpendapat sebagai berikut : . Grosse adalah salinan atau secara pengecualian kutipan, dengan memuat diatasnya di atas judul akta kata-kata : “Demi Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dan di bawahnya dicantumkan kata-kata “Diberikan sebagai grosse pertama” dengan menyebutkan nama dari orang yang atas permintaannya grosse itu diberikan dan tanggal pemberiannya. 59 Dengan demikian groose hipotik dan surat utang piutang notariil yang dibubuhkan irah-irah dengan kata-kata Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, disamakan dengan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, sehingga bagi kreditor hanyalah tinggal mengajukan permohonan grosse saja kepada Pengadilan Negeri dan bukan mengajukan gugatan.

2. Syarat – syarat Lelang

Pasal 2, 3 dan 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40PMK.072006 jo. Pasal 6 Keputusan. Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara Nomor 35PL2002 menentukan syarat lelang. Syarat lelang adalah asas atau patokan yang harus ditegakkan Pejabat Lelang pada pelaksanaan lelang. mengenai syarat lelang terdiri dari syarat umum dan syarat khusus. 58 Sudikno Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta;Liberty, 1998, halaman 214 59 G.H.S. Lumban Tobing, Kedudukan Grosse Akta Notaris Dalam Perkembangan Hukum di Indonesia, Jakarta : Erlangga, 1983, halaman 278. Universitas Sumatera Utara a. Syarat Umum Syarat-syarat umum lelang merupakan syarat yang berlaku dalam setiap pelaksanaan lelang. Yang termasuk syarat umum adalah : 1 Dilaksanakan di hadapan Pejabat Lelang atau ditutup dan disahkan oleh Pejabat Lelang kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. 2 Terbuka untuk umum yang dihadiri oleh : a Penjual; b 1 satu orang peserta atau lebih. Menurut Pasal 4 1 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93PMK.062010, Lelang tetap dilaksanakan walaupun hanya diikuti oleh 1 satu orang peserta lelang 3 Pengumuman lelang; 4 Harga lelang dibayar secara tunai selambat-lambatnya 1 satu hari setelah pelaksanaan lelang. Syarat Tambahan Pasal 8 Keputusan Menteri Keuangan jo. Pasal 6 ayat 2 Keputusan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara memberi hak kepada penjual menentukan syarat-syarat lelang yang bersifat tambahan, yaitu: 1 Jadwal penjelasan lelang kepada peserta lelang sebelum pelaksanaan lelang aanwidjzing; 2 Jangka waktu bagi calon pembeli untuk melihat, meneliti secara fisik barang yang akan dilelang; Universitas Sumatera Utara 3 Jangka waktu pembayaran harga lelang; 4 Jangka waktu pengambilan penyerahan barang oleh pembeli. Syarat tambahan yang dapat ditentukan penjual menurut Pasal 8 ayat 1 Keputusan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara antara lain: 1 Diajukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Lelang Jadi, syarat khusus itu harus dibuat secara tertulis oleh penjual dan diajukan kepada Kepala Kantor Lelang yang bersangkutan. 2 Mendapat persetujuan Kepala Kantor Lelang Tidak dengan sendirinya syarat yang diajukan penjual sah dan berlaku tetapi harus lebih dahulu mendapat persetujuan approval dari Kepala Kantor Lelang, dengan demikian Kepala Kantor Lelang berwenang untuk menolak atau menyetujuinya dan dimuat dalam bagian kepala risalah lelang serta dibacakan di hadapan peserta lelang. Menurut Pasal 22 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93PMK.062010 menyatakan : pelaksanaan lelang atas tanah atau tanah dan bangunan wajib dilengkapi dengan SKT dari Kantor Pertanahan setempat. Permintaan penerbitan SKT kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat diajukan oleh Kepala KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas II. Dalam Pasal 29 ditentukan bahwa setiap lelang disyaratkan adanya uang jaminan penawaran lelang.sementara dalam Pasal 30 ditentukan Penyetoran Uang Jaminan Penawaran Lelang dilakukan melalui rekening KPKNL atau langsung ke Bendahara Penerimaan KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas I untuk lelang yang diselenggarakan oleh KPKNL Universitas Sumatera Utara Dalam Pasal 35 diatur bahwa setiap pelaksanaan lelang disyaratkan adanya Nilai Limit.dan Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab PenjualPemilik Barang. Menurut Pasal 36 1 PenjualPemilik Barang dalam menetapkan Nilai Limit,berdasarkan: a penilaian oleh Penilai; atau b penaksiran oleh PenaksirTim Penaksir. 2 Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a merupakan pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. 3 PenaksirTim Penaksir sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b merupakan pihak yang berasal dari instansi atau perusahaan Penjual, yang melakukan penaksiran berdasarkan metode yang dapat dipertanggungjawabkan, termasuk curator untuk benda seni dan benda antikkuno. 4 Nilai Limit pada Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang bergerak milik orang, badan hukumbadan usaha swasta yang menggunakan Nilai Limit ditetapkan oleh Pemilik Barang. 5 Dalam hal bank kreditor akan ikut menjadi peserta pada Lelang Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT, Nilai Limit harus ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari Penilai. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dalam Pasal 37 ditentukan; 1 Nilai Limit bersifat tidak rahasia. 2 Untuk Lelang Eksekusi, Lelang Noneksekusi Wajib, dan Lelang Non Eksekusi Sukarela atas barang tidak bergerak, Nilai Limit harus dicantumkan dalam pengumuman lelang. Menurut Pasal 38 menyatakan ,dalam hal pelaksanaan Lelang Ulang, Nilai Limit pada lelang sebelumnya dapat diubah oleh PenjualPemilik Barang dengan menyebutkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.sedangkan dalam Pasal 39 diatur Nilai Limit dibuat secara tertulis dan diserahkan oleh Penjual kepada Pejabat Lelang paling lambat sebelum lelang dimulai. Mengenai Pengumuman Lelang diatur dalam Pasal 41 yang menyatakan, Penjualan secara lelang wajib didahului dengan Pengumuman Lelang yang dilakukan oleh Penjual. Penjual harus menyerahkan bukti Pengumuman Lelang sesuai ketentuan kepada Pejabat Lelang.Menurut Pasal 42 1 Pengumuman Lelang paling sedikit memuat: a identitas Penjual; b hari, tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan lelang dilaksanakan; c jenis dan jumlah barang; d lokasi, luas tanah, jenis hak atas tanah, dan adatidak adanya bangunan, khusus untuk barang tidak bergerak berupa tanah danatau bangunan; e spesifikasi barang, khusus untuk barang bergerak; f waktu dan tempat melihat barang yang akan dilelang; Universitas Sumatera Utara g Uang Jaminan Penawaran Lelang meliputi besaran, jangka waktu, cara dan tempat penyetoran, dalam hal dipersyaratkan adanya Uang Jaminan Penawaran Lelang; h cara penawaran lelang; dan i Jangka waktu Kewajiban Pembayaran Lelang oleh Pembeli. Selanjutnya dalam Pasal 43 diatur tentang Pengumuman Lelang 1 Pengumuman Lelang dilaksanakan melalui surat kabar harian yang terbit di kotakabupaten tempat barang berada. 3 Pengumuman Lelang melalui surat kabar harian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 harus mempunyai tirasoplah: a. Paling rendah 5.000 lima ribu eksemplar, jika dilakukan dengan surat kabar harian yang terbit di kotakabupaten; atau b. Paling rendah 15.000 lima belas ribu eksemplar, jika dilakukan dengan surat kabar harian yang terbit di ibukota propinsi; atau c. Paling rendah 20.000 dua puluh ribu eksemplar, jika dilakukan dengan surat kabar harian yang terbit di ibukota negara. Menurut Pasal 77 1 Pejabat Lelang yang melaksanakan lelang wajib membuat berita acara lelang yang disebut Risalah Lelang. Universitas Sumatera Utara

D. Lelang Eksekusi Putusan Pengadilan

1. Jenis Lelang Putusan Pengadilan Negeri dalam putusan perdata a. Suatu perkara yaitu adanya gugatan yang kemudian keluar putusan namun pihak yang dikalahkan tidak memenuhi isi putusan hakim, kemudian pihak yang dimenangkan mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk melaksanakan isi putusan. Maka setelah pihak yang terkalahkan tersebut diberikan peringatan untuk melaksanakan isi putusan hakim tidak mau juga memenuhi putusan maka pengadilan mengeluarkan penetapan sitalelang yang amarnya menyatakan barang yang disita jaminan dijual secara lelang. b. Adanya suatu permohonan dari Kreditur suatu Bank Swasta yang piutangnya atau kredit yang telah diberikan kepada Debitur dan telah diikat hipotikcrediet verband hak tanggungan macet berdasarkan Pasal 224 HIR dan juga di dalam Rbg. Atas permohonan tersebut, setelah Debitur diberikan anmaning, Pengadilan Negeri kemudian mengeluarkan penetapan bahwa barang jaminan yang telah disita eksekusi dijual secara lelang. Lelang Pengadilan Negeri yang kedua ini sebenarnya adalah untuk melaksanakan grosse akta hipotikcrediet verband.

2. Sumber Hukum Eksekusi atas Putusan Perdata