Pelaksanaan Eksekusi perkara Perdata di Pengadilan Negeri Medan Analisis Pelaksanaan Lelang Eksekusi atas Putusan Mahkamah Agung RI

4. Pelaksanaan Eksekusi perkara Perdata di Pengadilan Negeri Medan

Dari Penelitian penulis pada Kantor Pengadilan Negeri Medan Pelaksanaan Eksekusi dari tahun 2006 hingga tahun 2010 dari tahun ke tahun semakin menurun . Dari tahun 2006 masih tercapai 47,6 yang dieksekusi dari berkas yang masuk, akan tetapi pada 2010 semakin menurun hanya 14,7 persen yang dieksekusi dari berkas yang masuk. Bahkan sampai bulan Mei 2011 belum ada yang dieksekusi pada hal dari tabel diatas perkara masih belum dieksekusi dalam proses sebanyak 197 perkara. Daftar dibawah ini menggambarkan hal tersebut. No Tahun Masuk Berkas Selesai di Eksekusi Dalam Proses Eksekusi Persentasi selesai di Eksekusi 1 2006 63 Berkas 30 Berkas 33 berkas 47,6 2 2007 77 berkas 36 berkas 41 berkas 46,7 3 2008 83 berkas 38 berkas 45 berkas 45,7 4 2009 66 berkas 14 berkas 52 berkas 21,2 5 2010 34 berkas 5 berkas 31 berkas 14,7 Sumber Pengadilan Negeri Medan Berdasarkan informasi dari Sdr Budi bahagian administrasi permohonan lelang eksekusi hak tanggungan cukup banyak permohonan lelang eksekusi yang diterima Pengadilan Negeri Medan sejak tahun 2010 sampai bulan Mei 2011 namun belum ada yang diproses, ketika hal tersebut ditanyakan kepada Kepala Panitera Pengadilan Negeri Medan Bp Edy Nasution,SH MH 72 72 Wawancara dengan Kepala Panitera Pengadilan Negeri Medan Bp Edy Nasution,SH MH tanggal 20 Mei 2011 , beliau berkata pelaksanaan eksekusi sepenuhnya merupakan wewenang Ketua Pengadilan Negeri Medan . Dengan demikian Eksekusi Pengosongan diharapkan akan dilaksanakan Pengadilan Universitas Sumatera Utara Negeri sesuai pasal Pasal 200 11 HIR 218 2 Rbg.yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri dapat melakukan pengosongan atas permohonan pemenang lelang atas barang jaminan tidak bergerak berdasarkan lelang juga akan mengalamai hambatan.

5. Analisis Pelaksanaan Lelang Eksekusi atas Putusan Mahkamah Agung RI

No:1613 KPdt2008 Tgl. 28 Januari 2010 Pelaksanaan Lelang Eksekusi berdasarkan Mahkamah Agung yang amarnya membayar ganti rugi atas terjadinya wanprestasi kelalaian Debitur membayar sejumlah hutang tidak mudah dan tidak sederhana akan tetapi memakan waktu sangat lama, dan memakai biaya sangat besar. Posisi Kasus : Sentosa Sitepu dengan seizin isterinya adalah nasabah PT Bank Mestika Dharma Medan memperoleh kredit sebesar Rp 150.000.000,00 Seratus lima puluh juta rupiah sebagaimana diatur dalam Akta PENGAKUAN HUTANG HUTANG di hadapan Notaris Jhon Langsung,SH di Medan Nomor : 115 tanggal 21 Desember 2000 jo Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 4418AKA2000, tanggal 21 Desember 2000 dan Kredit sebesar Rp 150.000.000,00 berdasarkan Akta PENGAKUAN HUTANG HUTANG di hadapan Notaris Jhon Langsung,SH di Medan Nomor : 114 tanggal 21 Desember 2000 jo Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 4418AKA2000, tanggal 21 Desember 2000 . Sebagai jaminan atas pinjaman tersebut debitur menyerahkan Barang Jaminan tidak bergerak: Sebidang tanah, seluas 133 m2,terletak di, Kab Karo, Kec Kabanjahe, Universitas Sumatera Utara Desa Padang Mas, berikut rumah permanent bertingkat tiga, bagai Jalan Letnan Mumah Purba dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 570Ds Padang Mas atas nama Sentosa Sitepu dan Sebidang tanah terdaftar atas nama Sentosa Sitepu, seluas 133 m2,terletak, Kab. Karo, Kec. Kabanjahe, Desa Gung Leto, berikut rumah permanent bertingkat tiga, di Jln Sudirman No 38 Kabanjahe. Pinjaman tersebut jangka waktu pelunasan 96 bulan dan harus lunas pada tanggal 21 Desember 2008 dengan cicilan Rp 3.237.200,00bulan tiga juta dua ratus tiga puluh tujuh ribu dua ratus rupiah perbulan akan tetapi debitur tidak lagi melakukan penyetoran, hal tersebut terlihat di rekening Koran No: AC17.1913 tanggal 8 Februari 2006 sebesar Rp 743.002.778, 88 sedangkan akta hutang No 115 adalah sebesar Rp 254.115.507,64 sampai tanggal 8 Februari 2006. Oleh karena Kredit Debitur telah dikategorikan kredit macet maka PT Bank Mestika Dharma Medan Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap tergugat tertanggal 20 Juni 2006 dan telah terdaftar di Kepanitraan Pengadilan Negeri Medan dengan Perdata No 2004Pdt.G2006PN Medan. Bahwa atas hutang tersebut debitur telah disomasi sesuai dengan Penetapan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01Pdt.Som2006Berita Acara Pelaksanaan Somasi tanggal 17 April 2006. Bantahan debitur Tergugat menyatakan bahwa perhitungan yang dibuat oleh Penggugat sesuai dengan selera pribadi penggugat tanpa menghitung jumlah yang telah disetor oleh tergugat kepada penggugat melalui BNI telah berpuluh kali tergugat melakukan pembayaran. Dalam Pertimbangan Majelis Hakim menyatakan bahwa berdasarkan bukti- bukti yang diberikan Penggugat dan Tergugat majelis yakin bahwa Tergugat tidak Universitas Sumatera Utara melaksanakan kewajibannya sebagaimana mestinya sesuai dengan akte perjanjian antara Tergugat dan Penggugat dan semua bukti-bukti penyetoran dari tergugat berupa pembayaran sebanyak 37 buah yang diberi tanda T-1 sd T-7 telah dicocokkan dan tercatat dalam rekening Koran Tergugat. Dengan demikian benarlah cicilan hutang tersebut telah dibukukan dalam rekening Koran sehingga Tergugat masih mempunyai hutang kepada Penggugat untuk Akta Pengakuan Hutang No 115 tanggal 21 Juni 2004 tidak dibayar lagi sehingga sampai 8 Februari 2006 hutangnya sejumlah Rp 254.115.507,64 sedangkan untuk Akta Pengakuan Hutang No 114 sejak tanggal 03 November 2003 tidak dibayar lagi sehingga pada tanggal 8 Februari 2006 hutangnya berjumlah Rp 743.002.779,88 sehingga hutang tergugat kepada penggugat sampai 8 Februari 2006 seluruhnya adalah Rp 997.118.287,52. Dalam amar putusannya Pengadilan Negeri Medan tanggal 21 Maret 2007 No 2004Pdt.G2006PN Medan mengabulkan gugatan penggugat sebagian dan menyatakan tergugat telah wanprestasi dan menghukum tergugat membayar ganti rugi kepada penggugat berupa: 1. Hutang Pokok bunga dan denda sebagaimana tertera dalam Rekening Koran AKS441800 Tertanggal 8 Februari 2006 sebesar Rp 254.115.50,64 dengan perincian hutang pokok Rp 121.777.769,91 hutang bunga Rp 69.296.504,93, hutang denda sesuai dengan pasal 6 Rp 63.041.232,80. 2. Hutang pokok bunga sebagaimana tertera dalam Rekening Koran 17,13,190 tertanggal 8 Februari 2006 Rp 743.002.778,88 dengan Universitas Sumatera Utara perincian Hutang Pokok Rp 150.000.000,00 Hutang bunga dan administrasi sebesar Rp 543.002.779; Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut debitur mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Utara dalam Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal No: 273PDT2007PT.Mdn tanggal 12 November 2007 ; Menguatkan putusan PN-Mdn. Kemudian debitur mengajukan kasasi pada Mahkamah Agung RI dalam putusannya No:1613 KPdt2008 Tgl. 28 Januari 2010 ; Memperbaiki Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan No. 275PDT2007PT.MDN tanggal 12 November 2007 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan No 204Pdt.G2006PN.Mdn. tanggal 28 Maret 2007 sehingga amar selengkapnya sebagai berikut: - Hutang Pokok, Bunga sebagaimana tertera dalam Rekening Koran 171913 tertanggal 8 Februari 2006 Rp 693.002.779,- enam ratus sembilam puluh tiga juta dua ribu tujuh puluh Sembilan rupiah delapan puluh delapan sen dengan perincian : Hutang Pokok Rp 150.000.000,00 Hutang bunga + Adm sebesar Rp 543.002.779,- Analisis Kasus : Atas dasar putusan Mahkamah Agung RI tersebut, PT Bank Mestika Dharma melalui kuasanya memohon eksekusi kepada Pengadilan Negeri Medan dengan surat nomor : 005ESS-APPHI2011 tertanggal 25 Januari 2011, akan tetapi hingga saat ini belum ada realisasi lelang eksekusi bahkan aanmaning ataupun sita eksekusi. Universitas Sumatera Utara Dari uraian sebagaimana diuraikan diatas dapat diketahui bahwa Pelaksanaan Lelang Eksekusi sehubungan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yaitu Putusan Mahkamah Agung RI No:1613 KPdt2008 Tgl. 28 Januari 2010 yo Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara No: 273PDT2007PT.Mdn tanggal 12 November 2007 yo Putusan Pengadilan Negeri Medan No : 2004Pdt.G 2006PN- Mdn tanggal 28 Maret 2007 dalam perkara : Gugatan PT Bank Mestika Dharma lawan Sentosa Sitepu dkk yang dimuhon eksekusi sesuai Surat Permohonan Eksekusi kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan tertanggal 25 January 2011 ternyata tidak mudah dan belum ada kepastian bahkan sangat rumit dan memakan waktu cukup lama bertahun-tahun, serta biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian kredit macet mulai dari permohonan Somasi dan Gugatan melalui Pengadilan in case Sentosa Sitepu diproses sejak tahun 2006 hingga saat ini belum ada kejelasan Kepastian Hukum akan dilaksanakan lelang eksekusi masih menunggu proses peradilan baik dari Pengadilan Negeri Medan maupun Peradilan Negeri Kabanjahe sebagai pelaksana Lelang Eksekusi melalui KPKNL Medan. Hal tersebut merupaka konsekwensi sistim Hukum Acara Perdata dalam Peradilan di Indonenesia, sekalipun mempunyai asas peradilan murah, cepat dan sederhana, akan tetapi dalam pelaksaannya masih sangat jauh Dalam wawancara penulis dengan Bp. Ramuji Kepala Bagian Remedial Penyelesaian Kredit Macet PT. Bank Mestika Dharma Medan 73 73 Wawancara tanggal 10 April 2011 mengatakan sebenarnya kalau bisa dipermudah mengapa dipersulit. Karena penyelesaian kasus Universitas Sumatera Utara kredit macet sangat mempengaruhi kesehatan suatu perbankan serta penilaian Bank Indonesia yang melakukan pengawasan termasuk mengenai kinerja perbankan.

B. Proses Pelaksanaan Lelang Eksekusi Sertifikat hak tanggungan

berdasarkan Parate Eksekusi Pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan berdasarkan parate eksekusi dalam Undang-Undang Hak Tanggungan diatur dalam Pasal 20 Ayat 1 huruf a 2 UUHT jo Pasal 224 HIR atau 258 Rbg,Pasal-pasal tersebut sangat terkait dengan ketentuan dalam Pasal 6 beserta penjelasan, pasal 11 yo Pasal 14 dan Pasal 26 UUHT pada dasarnya dilakukan dengan cara lelang dan tidak memerlukan fiat eksekusi dari pengadilan mengingat penjualan tersebut merupakan tindakan pelaksanaan perjanjian. Pelaksanaan lelang eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT sebagai berikut : 1. Proses Pelaksanan Lelang Eksekusi Penjualan Umum berdasarkan Parate Eksekusi sebagai berikut : 1 Bertindak sebagai pemohon lelang adalah kreditur pemegang Hak Tanggungan pertama 2 Akta Pemberian Hak Tanggungan harus dimuat janji bahwa apabila debitur cidera janji pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut. Universitas Sumatera Utara 3 Dokumen persyaratan lelangnya antara lain terdiri dari : a Salinanfotokopi Perjanjian Kredit; b Salinanfotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak Tanggungan; c Salinanfotokopi bukti bahwa debitur wanprestasi yang dapat berupa peringatan-peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditur; d Surat pernyataan dari kreditur yang akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan perdata atau tuntutan pidana; e Perincian hutang, denda dan bunga; f Surat Pernyataan dari Kreditur bersedia membatalkan lelang apabila ada sanggahan atau perlawan terhadap lelang; g Aslifotokopi bukti kepemilikan hak; h Syarat lelang dari penjual; i Aslifotocopy Surat Keputusan Penunjukkan Penjual; k Daftar barang yang akan dilelang; l Harga kimit; 4 Pelaksanaan lelang melalui Pejabat Lelang KPKLN. 5 Tidak diperlukan persetujuan debitur untuk melaksanakan lelang; 6 Nilai limit sedapat mungkin ditentukan oleh Penjual. Appresial Independent; 7 Pelaksanaan lelang dapat melibatkan Balai Lelang pada jasa pralelang; 8 KPKLN menetapkan tanggal dan waktu lelang dengan memperhatikan keinginan pemohon lelang dan melakukan pemberitahuan lelang kepada penghuni rumahbangunan apabila ada; Universitas Sumatera Utara 9 Pemohon lelang selanjutnya melakukan pemberitahuan lelang kepada Pemilik dan Penghuni barang jaminan ; 10 Pemohon lelang mengadakan pengumuman lelang melalui Surat Kabar Harian setempatterdekat; 11 Pemohon lelang menetapkan harga limit dari barang yang akan dilelang dan 3 tiga hari sebelum lelang harus menyerahkan bukti pengumuman lelang dan bukti pemberitahuan lelang kepada tersita kepada KPKLN ; 12 Setelah adanya pengumuman lelang, para peminat lelang harus menyetor uang jaminan lelang sebelum pelaksanaan lelang; 13 KPKLN meminta SKPT kepada Kantor Pertanahan setempat ; 14 Pelaksanaan Lelang pada hari yang ditentukan pada Pengumuman Lelang ; 15 Atas pelaksanaan lelang tersebut oleh Pejabat Lelang dibuat berita acara yang disebut Risalah Lelang; 16 Pemenang lelang membayarmelunasi uang lelang; 17 KPKLN mengembalikan uang jaminan kepada Peserta Lelang yang tidak memenangkan lelang; 18 KPKLN menyetor Bea Lelang, Uang Miskin, PPh kalau ada ke Kas Negara; 19 KPKLN menyetor hasil lelang kepada Pemohon Lelang. Universitas Sumatera Utara GAMBAR PROSEDUR LELANG EKSEKUSI PASAL 6 UUHT PARATE EKSEKUSI Sumber : FX Ngadijarno,Nunung Eko Laksito,dan Isti Indri Listani,”Lelang Tiori dan praktek ”,BPPK,Jakarta 2008 Keterangan : 1. Kreditur memohon pelaksanaan lelang hak Tanggungan kepada KPKLN 2. KPKLN menentukan haritanggal lelang 2a. KPKLN meminta SKPT kepada Kantor Pertanahan setempat jika obyek lelangnya berupa tanah 3. Penjual melaksanakan Pengumuman Lelang 3a. KPKLN memberitahukan rencana lelang kepada debitur dan penghuni tanah 4. Calon peserta menyetor uang jaminan ke rekening KPKLN 5. Pelaksanaan lelangpengesahan pemenang lelang 6. KPKLN mengembalikan uang jaminan bagi peserta yang tidak menang 7. Pemenang lelang membayarmelunasi uang lelang 8. KPKLN menyetor Bea Lelang dan Uang Miskin serta PPh kalau ada ke Kas Negara 9. KPKLN menyerahkan hasil lelang kepada Penjual setelah dikurangi Bea Lelang Penjual dan PPh kalau ada Universitas Sumatera Utara 1. Pelaksanaan Lelang Eksekusi Undang-undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi atas nama PT. CATURBINTANG RIKIE PRATAMA Pelaksanaan Lelang Eksekusi berdasarkan Undang-undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi atas terjadinya wanprestasi kelalaian Debitur membayar sejumlah hutang mudah dan pasti hanya apabila semua dokumen persyaratan telah lengkap dan barang jaminaan dalam keadaan telah kosong. Posisi Kasus : PT Bank Mestika Dharma mengajukan Surat Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal tertanggal 26 January 2008 sehubungan kredit macet atas nama : HANDIE RIKIE LAM, Warga Negara Indonesia, lahir di Medan, pada tanggal 20 dua puluh Mei 1970 seribu sembilan ratus tujuh puluh, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jakarta Barat, Taman Surya 5 Blok 0-412 A, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kali Deres, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 09.5207.200570. 5526 : DebiturTermohon Eksekusi 1. Menurut keterangannya dalam hal bertindak : a. Selaku Direktur Utama Perseroan Terbatas “PT. CATURBINTANG RIKIE PRATAMA”, berkedudukan di Jakarta; b. Selaku kuasa dari Tuan Doktorandus Haji TRIYONO, Direktur dari Perseroan yang akan disebut, Warga Negara Indonesia, Lahir di Yogyakarta, pada tanggal 28 dua puluh delapan April 1942 seribu sembilan empat puluh dua, Universitas Sumatera Utara Wiraswasta, bertempat tinggal di Depok, Jalan Gading Nomor 2 HANKAM, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Simanggis, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 32.03. 18.20114747550 ; 2. Berdasarkan SURAT PERSETUJUAN DAN KUASA yang dibuat di bawah tangan bermateria cukup, tertanggal 1 satu Februari 2005 dua ribu lima Nomor: 771I2005 yang dilegalisasi oleh HANDOYO, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta : 3. Dan karenanya berhak mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Perseroan Terbatas “PT. CATUBINTANG RIKIE PRATAMA”, berkedudukan di Jakarta, yang anggaran dasar mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal 07 tujuh Mei 1998 seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan Nomor : 02-4837.HT. 01..01.98, dan anggaran dasar mana telah beberapa kali dirubah dan terakhir dirubah dengan akta PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT PT. CATURBINTANG RIKIE PRATAMA tertanggal 30 tiga puluh September 2004 dua ribu empat Nomor : 22, yang dibuat dihadapan HANDOYO, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, 4. Untuk melakukan perbuatan hukum seperti yang dimaksud dalam akta ini Direktur Utama telah mendapat persetujuan dari Komisaris Perseroan Terbatas “PT. CATURBINTANG RIKIE PRATAMA” sebagaimana lebih dijelaskan dalam surat persetujuan yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup tertanggal 28 dua puluh delapan Nomor : Januari 2005 dua ribu lima Nomor : 767I2005 Universitas Sumatera Utara yang dilegalisasi oleh HANDOYO, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yaitu Nyonya LAM SIN JUN alias MURNIATY, Berdasarkan : 1. Akta PENGAKUAN HUTANG Nomor : 8 tertanggal 4 empat Februari 2005 dua ribu lima, di hadapan saya, EDY, Sarjana Hukum, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 14 empat belas Agustus 2002 dua ribu dua Nomor : 0- 1038.HT.03.01-HT.2002, Notaris di Medan, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah saya kenal Perseroan Terbatas “PT. CATURBINTANG RIKIE PRATAMA” berkedudukan di Jakarta, tersebut selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA menerangkan dengan ini karena pinjaman uang dalam bentuk Akseptasi untuk jenis Kredit Pemilikan Rumah mengaku telah berhutang kepada Perseroan Terbatas “PT. BANK MESTIKA DHARMA”, berkedudukan di Medan, selanjutnya disebut juga PIHAK KETIGA BANK, yaitu karena pinjaman uang dalam bentuk Kredit Pemilikian Rumah sebesar Rp. 800.000.000,- delapan ratus juta rupiah belum termasuk bunga-bunga uang dan biaya-biaya lainnya harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KETIGA BANK, satu dan lain sebagaimana ditentukan dan diatur dalam surat “Perjanjian Membuka Kredit” yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, tanggal 4 empat Februari 2005 dua ribu lima Nomor : 0201AKSBMD2005 yang harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan atas kekuatan akte ini danatau berdasarkan atas Universitas Sumatera Utara kekuatan akte ini danatau berdasarkan apapun juga harus dibayar lunas kembali oleh PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 sepuluh tahun terhitung dari mulai hari dan tanggal akta ini, atau selambat-lambatnya sudah harus dibayar lunas kembali pada tanggal 4 empat Februari 2015 dua ribu lima belas. 2. Untuk menjamin kepastian pembayaran sebagaimana mestinya dan segala sesuatu yang atas kekuatan akte ini harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KETIGA BANK baik karena hutang pokok maupun karena tambahan- tambahan hutang pokok, akseptasi, bunga-bunga uang danatau hutang yang timbul karena apapun juga danatau segala sesuatu lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan apapun juga, maka PIHAK PERTAMA danatau PENJAMIN dengan ini menerangkan segera menyerahkan jaminan kepada PIHAK KETIGA BANK, yaitu berupa : 1 Sebidang tanah HAK MILIK Nomor : 1080DesaKelurahan Deli Tua, berukuran seluas 180 M 2 saratu delapan puluh meter persegi, diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 7 tujuh Agustus 2003 dua ribu tiga Nomor : 472Deli Tua2003, dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah NIB : 02.04.06.36.01388, terletak dalam wilayah Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Namo Rambe, DesaKelurahan Deli Tua, tanah mana adalah yang dimaksud dalam Sertifikat Tanda Bukti Hak tanggal 26 dua puluh enam Agustus 2003 dua ribu tiga yang diterbitkan Universitas Sumatera Utara oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, terdaftar atas nama HANDIE RIKIE LAM. 2 Sebidang tanah HAK MILIK Nomor : 1081DesaKelurahan Deli Tua, berukuran seluas 180 M 2 Demikian berikut apa yang telah danatau akan didirikan di atas tanah-tanah tersebut dan apa yang terdapat di atas tanah-tanah itu yang menurut sifat, guna dan peruntukannya atau menurut ketentuan undang-undang termasuk harta tetap. Tanah dan bangunan tersebut adalah hak dan kepunyaan Tuan HANDIE RIKIE LAM PENJAMIN yang diperoleh berdasarkan Akte Pengikatan Jual Beli tertanggal 29 dua puluh sembilan Januari 2005 dua ribu lima Nomor : 12, yang dibuat di hadapan HANDOYO, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Penyerahan jaminan atas tanah tersebut berikut segala sesuatu yang terdapat di atas tanah itu dari PIHAK PERTAMA dan atau PENJAMIN kepada PIHAK KETIGA BANK akan dilakukan dan seratus delapan puluh meter persegi, diuraikan dalam surat ukur tanggal 7 tujuh Agustus 2003 dua ribu tiga Nomor : 473Deli Tua2003, dengan Nomor : 02.04. 06.36.01389, terletak dalam wilayah Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Namo Rambe, DesaKelurahan Deli T ua, tanah mana adalah yang dimaksud dalam Sertifikasi Tanda Bukti Hak tanggal 26 dua puluh enam Agustus 2003 dua ribu tiga yang diterbitkan oleh kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, terdaftar atas nama HANDIE RIKIE LAM ; Universitas Sumatera Utara dibuktikan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor : 192005 tertangal 22 Februari 2005 dihadapan NURILJANI ILJAS,SH PPAT dengan daerah kerja Kabupaten yo Salinan Buku Tanah Hak Tanggungan nomor 4832005 Peringkat Pertama PT Bank Mestika Dgarma dengan Hak Tangungan diberikan untuk menjamin pelunasan hingga sejumlah Rp.1.200.000.000.- Satu Milyard Dua Ratus Juta rupiah. 3. Cicilan pinjaman tersebut telah macet dan telah tertunggak kurang lebih 20 bulan.terhitung sejak 4 Juni 2006 hingga permohonan ini ditanda-tangani dengan perincian hutang Debitur atas nama PT. CATUBINTANG RIKIE PRATAMA”, HANDIE RIKIE LAM per tanggal 25 Januari 2006, adalah sebagai berikut : Pokok Pinjaman : Rp. 752.884.387,17. Hutang Bunga : Rp. 222.860.497,41 Denda Total Kewajiban : Rp. 1.063.817.438.50 : Rp. 88.072.553,92 Terbilang : Satu milyard enam puluh tiga juta delapan ratus tujuh belas ribu empat ratus tiga puluh delapan rupiah lima puluh sen 4. Akan tetapi sekalipun pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2006 dan telah berkali-kali Pemohon Eksekusi melakukan penagihan kepada Termohon Eksekusi I baik kunjungan langsung ataupun dengan surat menyurat akan tetapi tidak dapat menyelesaikan pinjamannya. Universitas Sumatera Utara 5. Atas dasar Surat Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan PT Bank Mestika Dharma Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal 26 January 2008, kemudian KPKNL Medan menerbitkan Penetapan jadwal Lelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal February 2008 Jadwal dan tempat lelang : HariTanggal : Selasa, 04 Maret 2008 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Gedung PT. Bank Mestika Dharma Jl. H.Z. ARIFIN Nomor 118 Medan kemudian pihak Bank menyampaikan kepada Debitur Surat Pemberitahuan lelang ke debitur dan Pemilik Janiman Nomor: 0009SkBMDII2008 tanggal 6 Februari 2008 selanjutnya Pemohon membuat Pengumuman lelang pertama eksekusi hak tanggungan tanggal 4 februari 2008 kemudian Pengumuman lelang kedua eksekusi hak tanggungan melalui iklan harian” Sumut Pos” tanggal 18 februari 2008 akan tetapi tidak Lelang Eksekusi tidak terlaksana karena tidak ada peserta lelang. 6. Selanjutnya PT Bank Mestika Dharma Medan mengajukan Permohonan Lelang Ulang Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan dengan 22 April 2008 setelah seluruh persyaratan dipenuhi dan limit diturunkan maka lelang terlaksana dengan baik. Analisa Kasus : Dari uraian diatas dapat diketahui Pelaksanaan Lelang Eksekusi berdasarkan Pasal 20 Ayat 1 huruf a Undang-undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi waktu yang ditempuh relatif cepat, serta biaya yang dikeluarkan Universitas Sumatera Utara untuk penyelesaian kredit macet relative ringan apabila seluruh persyaratan dan dokumen yang diatur dalam ketentuan lelang eksekusi telah lengkap serta barang jaminan tidak bergerak dalam keadaan kosong tidak berpenghuni, maka dengan itu selaras dengan penjelasan umum point 9 Undang-undang Hak Tanggungan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan yang menyatakan: “Salah satu ciri Hak Tanggungan yang kuat adalah mudah dan pasti dalam pelaksanaan eksekusinya, jika debitor cidera janji” dapat terpenuhi. 7. Pelaksanaan Lelang Eksekusi Parate Eksekusi atas nama ANTHONY SOFAN KOH Pelaksanaan Lelang Eksekusi berdasarkan Undang-undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi atas terjadinya wanprestasi kelalaian Debitur membayar sejumlah hutang dimana semua dokumen persyaratan telah lengkap namun lelang tak terlaksana karena sebelum hari H pelaksanaan Lelang Eksekusi, Debitur mengajukan penyelesaian secara mediasi. Posisi Kasus : Pihak PT Bank Mestika Dharma mengajukan Surat Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal 27 February 2009 sehubungan kredit macet atas nama : 1. ANTHONY SOFAN KOH I Termohon Eksekusi dengan persetujuan Isterinya Nyonya NURBETTY LINGGA Termohon Eksekusi II telah Universitas Sumatera Utara menerima Pinjaman dari PT Bank Mestika Dharma Medan Pemohon Eksekusi dalam bentuk Kredit Rekening Koran sebesar Rp 350.000.000.- Tiga ratus lima puluh juta rupiah sesuai dengan Akta Pengakuan Hutang Nomor: 38 tanggal 15 Desember 2005 dihadapan EDY, SH Notaris di Medan yo Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 1662PRKBMD2005 tertanggal 15 Desember 2005 dalam jangka pelunasan satu tahun terhitung dari mulai dan tanggal akta ini atau selambat-lambatnya sudah harus lunas kembali 15 Desember 2006 dengan bunga 18 persen setahun. Apabila ternyata bakisaldo debet Rekening Koran Nasabah melampaui jumlah maksimum kredit yang diberikan seperti disebut diatas, maka atas jumlah pelampuannya Bank akan memperhitungkan bunga tambahan tiga persen perbulan yang dihitung dari hari kehari sampai dengan penyelesaiannya dan kewajiban membayar provisi 1 persen pertahun dan biaya administrasi. Pokok pinjaman dan bunga dan biaya-biaya lainnya dibukukan dalam Rekening Koran AC nomor 10100122101 2. Sebagai jaminan atas pengembalian pinjaman dan bunga dari Termohon Eksekusi I dan II Sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor : 349Desa Simpang Tanjung, berukuran 168 m2, diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 18 Oktober 1995 Nomor : 10.5331995, terletak dalam Propinsi Sumatera Utara, Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Sunggal, Kelurahan Simpang Tanjung tanah mana adalah yang dimaksud dalam Sertifikat tanda bukti hak tanggal 12 , menyerahkan : Universitas Sumatera Utara Desember 1995 yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kotamadya Medan terdaftar atas nama ANTHONY SOFAN KOH menulis namanya A. ANTHONY SOFAN KOH Demikian berikut segala apa yang ada dan apa yang terdapat diatas tanah tersebut, yang menurut sifat atau peruntukannya ataupun menurut ketentuan undang – undang adalah merupakan barang tidak bergerak yang tidak dapat dipisahkan dari tanah tersebut, terutama sekali satu pintu bangunan rumah permanent berikut turutannya, diperlengkapi dengan saluran air leding, aliran listrik, telepon serta hak – hak atas langganannya, setempat dikenal sebagai Jalan Murai VI Nomor, 16 Medan yang diikat dengan Hak Tanggungan yaitu Buku Tanah Hak Tanggungan Propinsi Sumatera Utara, Nomor : 89262005 Peringkat I Pertama nama Pemegang Hak Tanggungan PT Bank Mestika Darma berkantor Pusat di Medan Hak Tanggungan diberikan untuk memjamin pelunasan piutang hingga sejumlah Rp, 550.000.000,- lima ratus lima puluh lima juta rupiah yang disatukan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan nomor : 5212005 tanggal 19 Desember 2005 dihadapan TJONG DEDDY Iskandar ,SH PPAT di Kota Medan. 3. Ternyata pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2006 Termohon Eksekusi I tidak dapat melakukan penyelesaian pembayaran hutang sebagaimana diperjanjikan sekalipun dilakukan penagihan langsung ataupun tertulis, sehubungan dengan kelalaian tersebut kepada Termohon Eksekusi secara resmi telah disampaikan tiga kali somasi Universitas Sumatera Utara masing-masing dengan Surat Somasi I Nomor : 120ESS-PPHX2007 Perihal : Somatie ke I Teguran Hukum menyelesaikan Pinjaman. Tertanggal 25 Oktober 2007, Surat Somasi ke II Nomor : 121ESS- PPHX2007 Perihal : Somatie ke II Teguran Hukum menyelesaikan Pinjaman. Tertanggal I November 2007 Surat Somasi ke III Nomor Nomor : 122ESS-PPHII200 Perihal : Somatie III Teguran Hukum menyelesaikan Pinjaman., Tertanggal 16 Februari 2009. 4. Perbuatan tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi Pemohon Eksekusi sebesar Rp 449.971.035,03 Empat ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus tujuh puluh satu ribu tiga puluh lima rupiah tiga sen sesuai Rekening Koran Termohon Eksekuai per tanggal 27 Feberuari 2009 dengan perincian sebagai berikut : Hutang Pokok : Rp 350.000.000,00 Hutang Bunga : Rp 95.568.176,02 Hutang Denda : Rp 3.326.859,01 Hutang Administrasi : Rp 375.000,00 Hutang Lain-lain : Rp 701.000,00 + Rp 449.971.035,03 Atas dasar Surat Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dari PT Bank Mestika Dharma Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal 27 February 2009 , kemudian KPKNL Medan menerbitkan Penetapan jadwal Lelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal 1 Maret 2009 Jadwal dan tempat lelang : HariTanggal : : Rabu. 08 April 2009 : 10.00 WIB Universitas Sumatera Utara Tempat : Gedung PT. Bank Mestika Dharma Jl. H.Z. ARIFIN Nomor 118 Medan kemudian pihak Bank menyampaikan kepada Debitur Surat Pemberitahuan lelang ke debitur dan Pemilik Jamiman Nomor: Nomor : SkBMDIII2009 11 April 2009 selanjutnya Pemohon membuat Pengumuman lelang pertama eksekusi hak tanggungan tanggal tanggal 08 Maret 2009 harga limit sebesar Rp.550.000.000.- kemudian Pengumuman lelang kedua eksekusi hak tanggungan melalui iklan harian” Sumut Pos” tanggal 23 Maret 2009 Akan tetapi Pelaksanaan Lelang Eksekusi tidak terlaksana karena, karena ada Mediasi dengan Debitur. 8. Pelaksanaan Lelang Eksekusi Parate Eksekusi atas nama KUSNADY BULAN Pelaksanaan Lelang Ekskesi berdasarkan Pasal 20 Ayat 1 huruf a Undang- undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi atas terjadinya wanprestasi kelalaian Debitur membayar sejumlah hutang di Kantor KPKNL Medan batal karena Tidak ada Peserta Lelang dimana Barang jaminan dalam keadaan ditempati Debitur . Peminat lelang pada umumnya menghindari risiko pengosongan sehingga tidak mau mengikuti lelang eksekusi. Posisi Kasus : PT Bank Mestika Dharma mengajukan Surat Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal 31 Januari 2011 sehubungan kredit macet atas nama : 1. KUSNADY BULAN, partikulir, bertempat tinggal di Medan, Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, Jalan Brigjend Katamso Belakang nomor Universitas Sumatera Utara 50-E,Pemegang KTP 02.5014.250765.0001 Debitur PT. BANK MESTIKA DHARMA selanjutnya disebut 2. Nyonya ASTRID TANTAWAN Isteri KUSNADY BULAN, partikulir, bertempat tinggal di Medan ,Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, Jalan Brigjend Katamso Belakang nomor 50-E,Pemegang KTP 02.5014.500966.0001 Debitur PT. BANK MESTIKA DHARMA selanjutnya disebut Termohon Eksekusi I 3. KUSNADYO BULAN, partikulir, bertempat tinggal di Medan ,Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, Jalan Brigjend Katamso Belakang nomor 50-E,Pemegang KTP 02.5014.230877.0001 Debitur PT. BANK MESTIKA DHARMA selanjutnya disebut Termohon Eksekusi II Berdasarkan : Penjamin Termohon Eksekusi III 1. Termohon Eksekusi KUSNADY BULAN diketahui Isterinya Nyonya ASTRID TANTAWANTermohon Eksekusi II dengan persetujuan Penjamin Termohon Eksekusi III, telah menerima Pinjaman dalam bentuk rekening koran dari Pemohon Eksekusi sebesar Rp 400.000.000.- empat ratus juta rupiah sesuai dengan Akta Pengakuan Hutang Nomor: 125 tanggal 22 Mei 2001 dihadapan Jhon Langsung Notaris di Medan yo Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 0639PMKBMD2001 tertanggal 22 Mei 2001 bermeterai cukup dalam jangka 12 bulan dan akan dibayar lunas pada tanggal 22 Mei 2002 dengan bunga 20 pertahun Floating Rate.. Pokok pinjaman dan bunga dan biaya-biaya lainnya dibukukan dalam Rekening Koran No. AC 12.1965 2. Sebagai jaminan atas pengembalian pinjaman dan bunga dari Termohon Eksekusi I dan II Sebidang tanah Hak Milik Nomor : 206Desa Aur, berukuran 79 m2 diuraikan dalam surat ukur tanggal 19 November 1997, terletak dalam Propinsi Sumatera Utara, Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, tanah , dan III menyerahkan : Universitas Sumatera Utara mana adalah yang dimaksud dalam Sertifikat tanda bukti hak tanggal 3 Desember 1998 yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kotamadya Medan terdaftar atas nama KUSNADY BULAN dan KUSNADYO BULAN Demikian berikut segala apa yang ada dan apa yang terdapat diatas tanah tersebut, yang menurut sifat atau peruntukannya ataupun menurut ketentuan undang – undang adalah merupakan barang tidak bergerak yang tidak dapat dipisahkan dari tanah tersebut, berikut terutama sekali sepintu bangunan rumah toko permanent bertingkat tiga, atap cor, diperlengkapi dengan saluran air leding, aliran listrik, telepon serta hak – hak atas langganannya, setempat dikenal sebagai Jalan Brigjend Katamso nomor 76 Medan Akta Pemberian Hak Tanggungan nomor :4352001 tanggal 21 Juni 2001dihadapan PPAT Jhon Langsung, SH Serifikat Buku Tanah Hak Tanggungan Propinsi Sumatera Utara, Nomor : 21402001 tanggal 10 Juli 2001 Peringkat I Pertama nama Pemegang Hak Tanggungan PT Bank Mestika Darma berkantor Pusat di Medan Hak Tanggungan diberikan untuk menjamin pelunasan piutang hingga sejumlah Rp.500.000.000.- lima ratus juta rupiah 3. Kemudian Perjanjian Kredit tersebut jatuh tempo namun diperpanjang masing- masing sesuai dengan Perubahan dan Perpanjangan Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 1863PMKBMD2002 tanggal 14 Februari 2002 yo Perubahan dan Perpanjangan Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 0967PMKBMD2003 tanggal 10 Juni 2003yo Perubahan dan Perpanjangan Perjanjian Membuka Universitas Sumatera Utara Kredit Nomor : 0810PMKBMD2004 tanggal 24 Mei 2004 selama 12 bulan dan berakhir tanggal 22 Mei 2005. 4 Sehubungan dengan kelalaian tersebut kepada Termohon Eksekusi secara resmi telah telah disampaikan tiga kali somasi masing-masing dengan Surat Somasi I Nomor : 070ESS-PPHX2010 tanggal 29 Oktober 2010 Perihal : Somatie Teguran Hukum menyelesaikan Pinjaman. 5. Perbuatan yo, Surat Somasi ke II Nomor : 071ESS-PPHXI2010 tertanggal 12 November 2010, Surat Somasi ke III Nomor : 072ESS-PPHXI2010 tanggal 30 November 2010 akan tetapi tidak dapat menyelesaikan pinjamannya. Termohon Eksekusi I, II tersebut yang tidak menyelesaikan pinjaman sebagaimana mestinya dalam sesuai dengan Akta Pengakuan Hutang Nomor: 125 tanggal 22 Mei 2001 dihadapan Jhon Langsung Notaris di Medan yo Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 0639PMKBMD2001 tertanggal 22 Mei 2001 yo Perubahan dan Perpanjangan Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 1863PMKBMD2002 tanggal 14 Februari 2002 yo Perubahan dan Perpanjangan Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 0967PMKBMD2003 tanggal 10 Juni 2003yo Perubahan dan Perpanjangan Perjanjian Membuka Kredit Nomor : 0810PMKBMD2004 tanggal 24 Mei 2004 dan telah berakhir tanggal 22 Mei 2005 adalah perbuatan Ingkar Janji Wanprestasi yang telah mengakibatkan kerugian bagi Pemohon Eksekusi sebesar Rp. 935.445.756,28 Sembilan ratus tiga puluh lima juta empat ratus empat puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh enam rupiah dua puluh delapan sen sesuai Universitas Sumatera Utara Rekening Koran Termohon Eksekusi per tanggal 27 Januari 2011 dengan perincian sebagai berikut : Hutang Pokok Rp. 400.000.000.- Total Rp. 935.445.756,28 Hutang Bunga Rp 535.445.756,28 Sembilan ratus tiga puluh lima juta empat ratus empat puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh enam rupiah dua puluh delapan sen 6. Penetapan jadwal Lelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Medan tertanggal 10 Februari 2011, tentang Jadwal : HariTanggal : Kamis, 15 Maret 2011, Pukul : 10.00 WIB ,Tempat : Gedung PT. Bank Mestika Dharma Jl. H.Z. ARIFIN Nomor 118 Medan 7. Surat Pemberitahuan lelang ke debitur dan Pemilik Janiman Nomor: SkBMDVIII2010 tertanggal 27 Augustus 2010 Barang jaminan dalam keadaan ditempati 8. Pengumuman lelang pertama eksekusi hak tanggungan 14 February 2011,Pengumuman lelang kedua eksekusi hak tanggungan melalui iklan harian” Sumut Pos” 1 Maret 2011 Pelaksanaan Lelang Eksekusi Kamis, 15 Maret 2011 batal karena tidak ada Peserta Lelang. Universitas Sumatera Utara 9. Pelaksanaan Lelang Eksekusi Undang-undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi dengan Pemohon Bank Swasta di KPKNL Medan Dari Penelitian penulis di Kantor KPKNL hampir seluruh Bank Swasta yang ada di Kota Medan mengajukan permohonan eksekusi Hak Tanggungan berdasarkan Surat Kuasa Menjual yang termaktum dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan parate eksekusi kepada Kantor KPKNL Medan dalam kurun waktu dari bulan Januari sampai dengan Desember 2010. Daftar dibawah ini menggambarkan pelaksanaan Lelang Eksekusi Undang- undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi dengan Pemohon Bank Swasta di KPKNL Medan No Bank Pemohon Jumlah Objek lelang Terjual Tidak Terjual Persentase terjual 1 Bank Danamon 151 20 131 13,2 2 PT Bank ICB Bumiputera 34 7 27 20,5 3 PT Bank CIMB Niaga 25 7 18 28 4 PT Bank OCBC NISP 13 4 9 30,7 5 PT Bank Permata Tbk 12 1 11 8,3 6 PT Bank Mestika Dharma 6 3 3 50 7 PT Bank Central AsiaTbk 5 3 2 40 8 PT Bank Bumi Putera 4 4 - 9 PT Bank Agro Tbk 2 2 - 10 PT Bank BII 1 1 100 Jumlah 253 46 18 207 82 Sumber KPKNL Medan Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui dari sepuluh Bank Swasta yang mengajukan permohonan lelang eksekusi hak tanggungan berdasarkan pasal 6 UU Hak Tanggungan parate eksekusi di KPKNL Medan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2010 131 atau 86,8 persen , dengan jumlah 253 permohonan objek Universitas Sumatera Utara barang jaminan tidak bergerak, hanya 46 unit 18 objek lelang yang behasil terjual, sedangkan 207 82 tidak terjual karena tidak ada peserta lelang atau karena alasan lain. 10. Pelaksanaan Lelang Eksekusi berdasarkan Undang-undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi dengan Pemohon Bank BUMN dan BUMD di KPKNL Medan Dari Penelitian penulis di Kantor KPKNL Bank BUMN dan BUMD di kota Medan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2010 memohon lelang eksekusi hak tanggungan parate eksekusi kepada KPKNL Medan, PT Bank Rakyat Indonesia memohon 211 Objek lelang, PT Bank Sumut memohon 111Objek lelang, dan PT Bank BNI memohon 66 Objek lelang . Daftar dibawah ini menggambarkan pelaksanaan lelang eksekusi berdasarkan Undang-undang Hak Tanggungan Parate Eksekusi dengan Pemohon Bank BUMN dan BUMD di KPKNL Medan . No Bank Pemohon Jumlah Objek lelang Terjual Tidak Terjual Persentase terjual 1 PT Bank Rakyat Indonesia 211 18 193 8,5 2 PT Bank Sumut 111 16 95 14,4 3 PT Bank BNI 66 6 61 9 4 PT Bank Mandiri Tbk 24 2 22 8,3 5 PT Bank Syariah Mandiri 13 1 12 7,6 6 PT BTN Tbk 12 6 6 50 Jumlah 424 49 11,5 375 88,5 Sumber KPKNL Medan Universitas Sumatera Utara Sementara berdasarkan keterangan sebagaimana diuraikan diatas permohonan lelang eksekusi hak tanggungan berdasarkan pasal 6 UU Hak Tanggungan di Wilayah KPKNL Medan yang diajukan Bank BUMN dan BUMD sebagai Pemohon Lelang Eksekusi dari bulan Januari sampai dengan Desember 2010 dengan jumlah 424 permohonan lelang objek barang jaminan tidak bergerak, hanya 49 atau 11,5 persen objek lelang yang behasil terjual, sedangkan 375 objek barang jaminan tidak bergerak atau 88,5 tidak terjual karena tidak ada peserta lelang Dalam wawancara dengan Ibu Batiah Sinuraya, SE Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Medan 74 kurangnya peminat lelang salah satunya karena alasan pengosongan barang jaminan yang telah dilelang eksekusi.

C. Proses Lelang Eksekusi Sertifikat Hak Tanggungan berdasarkan title eksekutorial

Apabila dalam APHT tidak dimuat janji sebagaimana pada Pasal 6 jo Pasal 11 ayat 2 huruf e UUHT, atau adanya kendalagugatan dari debitorpihak ketiga, maka penjualan objek hak tanggungan merupakan pelaksanaan title eksekutorial dari sertifikat Hak Tanggungan yang memuat irah-irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” yang mempunyai kekuatan sama dengan putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 74 wawancara dengan Batiah Sinuraya, SE Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Medan tanggal 17 Mei 2011 Universitas Sumatera Utara Permohonan Eksekusi Hak tanggungan disampaikan Pemegang hak tanggungan Kreditor kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat di mana obyek hak tanggungan berada. Jika telah dipilih domisili yang tetap, maka permohonan eksekusi dapat diajukan kepada Pengadilan Negeri yang dipilih tersebut, dengan keharusan Ketua Pengadilan Negeri tersebut minta bantuan kepada Ketua Pengadilan Negeri dimana obyek hak tanggungan berada dan dalam pelaksanaan eksekusinya diatur dalam Pasal 190 HIR atau 206 Rbg. Permohonan eksekusi hak tanggungan harus dilampiri : a. Perjanjian Kredit secara tertulis, baik dengan akta dibawah tangan maupun akta notaris b. Sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan; c. Sertifikat Hak Tanggungan; d. Bukti Rekening Koran dan Perincian hutang;

1. Proses Peringatan Aanmaning