Pengetian Lelang Eksekusi Pelaksanaan Eksekusi terhadap Barang Jaminan Tidak bergerak yang dibeli berdasarkan Lelang pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan

4 Pejabat Lelang kelas II yang berkedudukan di Kantor Pejabat Lelang kelas II menyetor Bea Lelang, uang miskin dan Pph apabila ada ke kas negara serta hasil bersih lelang ke kas negarapenjual; 5 Pejabat Lelang kelas II yang berkedudukan di balai lelang menyetor biaya administrasi dan pajak penghasilan apabila ada ke kas negara serta hasil bersih lelang ke pemilik barang.

C. Pengaturan Tata Cara Lelang Eksekusi Barang Jaminan Tidak Bergerak

1. Pengetian Lelang Eksekusi

Yang dimaksud dengan Lelang Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan putusan dan atau penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan itu, danatau melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. 57 Pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan dalam UUHT diatur dalam Pasal 20 Ayat 1 huruf a huruf b dan Ayat 2 UUHT jo Pasal 224 HIR atau 258 Rbg,Pasal-pasal tersebut sangat terkait dengan ketentuan dalam Pasal 6 beserta penjelasan, Pasal 14 dan Pasal 26 UUHT. Sesuai penjelasan umum point 9 Undang- undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan, salah satu ciri Hak Tanggungan yang kuat adalah mudah dan pasti 57 Pasal 1 point 4 Peraturan Menteri Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Nomor ; 93PMK.062010 tertanggal 23 April 2010. Universitas Sumatera Utara dalam pelaksanaan eksekusinya, jika debitor cidera janji. Walaupun secara umum ketentuan tentang eksekusi telah diatur dalam Hukum Acara Perdata yang berlaku, dipandang perlu untuk memasukkan secara khusus ketentuan tentang eksekusi Hak Tanggungan dalam Undang-Undang ini, yaitu yang mengatur lembaga parate executie sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 Reglemen Indonesia yang Diperbarui Het Herziene Indonesisch Reglement dan Pasal 258 Reglemen AcaraHukum Untuk Daerah Luar Jawa dan Madura Reglement tot Regeling van hetRechtswezen in de Gewesten Buiten Java en Madura. Sehubungan dengan itu pada sertifikat Hak Tanggungan, yang berfungsi sebagai surat tanda-bukti adanya Hak Tanggungan, dibubuhkan irah-irah dengan kata-kata Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, untuk memberikan kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Bunyi Pasal 224 HIR itu antara lain seperti berikut: Grosse akta hipotik dan surat utang schuldberief notariil yang dikeluarkan di Indonesia dan yang berkepala. “Demi Keadilan berdasarkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa” diberi kekuatan yang sama seperti putusan. Menurut Sudikno Mertokusumo Grosse akta hipotik dan surat utang piutang notariil menurut Pasal 224 HIR dan Pasal 440 Rv mempunyai kekuatan hukum seperti putusan pengadilan, bila tidak dipatuhi isi grosse itu, berlangsung atas Universitas Sumatera Utara perintah dan di bawah pimpinan Ketua Pengadilan Negeri, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud adalah putusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap 58 Mengenai definisi dari grosse akta, G.H.S.L. Tobing, berpendapat sebagai berikut : . Grosse adalah salinan atau secara pengecualian kutipan, dengan memuat diatasnya di atas judul akta kata-kata : “Demi Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dan di bawahnya dicantumkan kata-kata “Diberikan sebagai grosse pertama” dengan menyebutkan nama dari orang yang atas permintaannya grosse itu diberikan dan tanggal pemberiannya. 59 Dengan demikian groose hipotik dan surat utang piutang notariil yang dibubuhkan irah-irah dengan kata-kata Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, disamakan dengan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, sehingga bagi kreditor hanyalah tinggal mengajukan permohonan grosse saja kepada Pengadilan Negeri dan bukan mengajukan gugatan.

2. Syarat – syarat Lelang