4.6.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang
berbeda-beda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
Ghozali, 2006. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah dengan menggunakan koefisien cronbach alpha, yaitu instrumen dikatakan
reliable jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6. Menurut Siregar 2010 kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach
alpha 0,60.
4.6.2 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi
pengujian normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
4.6.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006.
Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti bentuk lonceng pada diagram histogram. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pengujian satu sisi yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat
signifikansi tertentu yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai Signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Nilai Signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. Selain dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, untuk melihat apakah
suatu data mempunyai distribusi normal dapat juga dengan melihat grafik.
4.6.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji, apakah ditemukan atau tidak korelasi diantara variabel independen Umar, 2008. Jika terjadi korelasi
antar variabel independen maka akan ditemukan adanya masalah multikolinieritas. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah
multikolinieritas. Untuk itu diperlukan uji multikolinieritas terhadap setiap data variabel bebas yaitu dengan :
1. Melihat angka collinearity Statistics yang ditunjukkan oleh Nilai Variance inflation Factor VIF. Jika angka VIF lebih besar dari 10, maka variabel
bebas yang ada memiliki masalah multikolinieritas Ghozali, 2006. 2. Melihat nilai tolerance, dimana jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 maka
variabel bebas yang ada memiliki masalah multikolinieritas Ghozali, 2006.
4.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Umar 2008 Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan metode grafik plot, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Metode grafik plot dilakukan
dengan cara mendiagnosa diagram residual plot. Residual plot Studentized dibandingkan dengan hasil prodiksi. Jika titik-titik sebar membentuk pola tertentu
dan teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006.
4.6.3 Pengujian Hipotesis