Pengaruh Pelaksanaan terhadap Pengelolaan Barang Milik Daerah

5.6.2 Pengaruh Pelaksanaan terhadap Pengelolaan Barang Milik Daerah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pelaksanaan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan barang milik daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Oktaviana 2010 yang menyimpulkan bahwa penatausahaan dan peningkatan produktivitas berpengaruh terhadap pengelolaan aset daerah. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sholeh dan Rochmansjah 2010 bahwa pelaksanaan pengelolaan asetbarang milik daerah harus memenuhi prinsip akuntabilitas publik yang terdiri dari akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses dan akintabilitas kebijakan. Selain itu, agar pelaksanaan pengelolaan aset daerah dapat dilakukan dengan baik dan benar sehingga dapat dicapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan aset daerah hendaknya berpegangan teguh pada azas fungsional, azas kepastian hukum, azas transparansi, azas efisiensi, azas akuntabilitas, dan azas kepastian nilai. Oleh karena itu, kegiatan pelaksanaan mulai dari pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, dan penatausahaan harus dilakukan secara efisien dan efektif agar pengelolaan barang milik daerah dilakukan secara profesional, transparan dan akuntabel sehingga barang milik daerah memberikan manfaat untuk jalannya roda pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mendukung hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Sarolangun menerbitkan Peraturan Daerah Universitas Sumatera Utara Kabupaten Sarolangun Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah melaksanakan pengadaan barang milik daerah dengan memperhatikan prinsip- prinsip efisiensi, efektif, transparan, bersaing, adil dan akuntabel yaitu dengan adanya Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE yang merupakan sistem pengadaan barangjasa yang proses pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi. Tahapan kegiatan penggunaan telah dilaksanakan dengan menetapkan status penggunaan barang milik daerah. Tahapan kegiatan pemanfaatan dilaksanakan berupa sewa kios dan ruko yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dan pinjam pakai barang milik daerah kepada unsur muspida. Tahap pengamanan pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun dilaksanakan dengan pengamanan fisik yaitu pemasangan tanda kepemilikan, pengamanan administrasi yaitu dengan pencatatan, kelengkapan bukti kepemilikan dan pemasangan label kode lokasi dan kode barang berupa stiker. Tahapan pemeliharaan dilaksanakan dengan menganggarkan pemeliharaan barang milik daerah pada RKA-SKPD baik itu pemeliharaan ringan, sedang maupun berat. Penghapusan barang milik daerah pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun pernah dilakukan yaitu penghapusan kendaraan roda empat yang umurnya lebih dari 5 tahun. Tahapan pemindahtanganan dilaksanakan dengan penjualan kendaraan roda empat yang umurnya telah lebih dari 5 tahun. Tahapan penatausahaan juga telah Universitas Sumatera Utara dilaksanakan oleh masing-masing SKPD dengan membuat buku inventaris, kartu inventaris barang, kartu inventaris ruangan, daftar mutasi barang, laporan semesteran dan laporan tahunan, akan tetapi sistem informasi barang milik daerah masih dilakukan secara terpusat pada bidang aset dan masing-masing SKPD belum memiliki sistem informasi barang milik daerah yang terkomputerisasi yang terkoneksi dengan pengelola barang. Masing-masing tahapan mulai dari perencanaan sampai dengan penatausahaan telah dilaksanakan akan tetapi tahapan kegiatan penilaian yaitu berupa sensus barang yang seharusnya dilaksanakan selama 5 tahun sekali belum dilakukan. Sensus barang terakhir dilaksanakan pada tahun 2005, jadi seharusnya pada tahun 2010 kegiatan tersebut harus telah dilakukan. Akibat belum dilaksanakannya sensus barang tersebut, maka masih terdapat temuan atau permasalahan mengenai adanya barang milik daerah yang belum dapat ditelusuri.

5.6.3 Pengaruh Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian terhadap Pengelolaan Barang Milik Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penatusahaan dan Penertiban Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan Barang Milik Daerah pada Pemerintahan Kabupaten Langkat

18 91 103

Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Studi Kasus Pada Pemerintahan Kota Medan

105 557 103

PENGARUH PERENCANAAN, PENATAUSAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAPPENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINATAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 7 29

PENGARUH PENATA USAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINTAHAN KOTA MEDAN.

0 1 15

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

2 8 56

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN (Studi Kasus pada SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung).

7 29 55

NOMOR 244PMK.062012 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Dan Pengendalian Barang Milik Negara

0 0 38

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG - repository UPI S PEA 1003175 Title

0 0 3

this PDF file PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PENATAUSAHAAN, PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH (Studi Pada SKPD Pemerintah Kabupaten Buol) | Bokingo | Katalogis 1 PB

0 1 12

PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH ( Penelitian Pada Pemerintah Kabupaten Jepara)

0 0 19