Perencanaan Landasan Teori .1 Pengelolaan Barang Milik Daerah

2.1.2 Perencanaan

Sholeh dan Rochmansjah 2010 menyatakan bahwa sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan strategik strategic planning. Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas atau proyek, yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. Perencanaan strategik merupakan proses yang sistematik yang memiliki prosedur dan skedul jelas. Organisasi yang tidak memiliki atau tidak melakukan perencanaan strategik akan mengalami masalah dalam penganggaran, misalnya terjadinya beban kerja anggaran yang terlalu berat, alokasi sumber daya yang tidak tepat sasaran, dan dilakukannya pilihan strategi yang salah. Gibson 1994 menyatakan fungsi perencanaan mencakup kegiatan menentukan sasaran yang harus dicapai dan menetapkan alat yang sesuai untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Keharusan fungsi ini timbul dari sifat organisasi sebagai badan yang mempunyai tujuan. Selanjutnya Stoner 1992 mengatakan, bahwa rencana memberikan saran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut, selain itu rencana memungkinkan: 1. Organisasi dapat memperoleh serta mengikat sumber daya alam yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. 2. Anggota organisasi dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan konsisten dengan tujuan dan prosedur yang telah dipilih. Universitas Sumatera Utara 3. Kemajuan kearah tujuan yang dapat dimonitor dan diukur, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil apabila kemajuan itu tidak memuaskan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang telah mendapat penyempurnaan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008, barang milik negaradaerah Perencanaan kebutuhan barang milik negaradaerah disusun dalam rencana kerja dan anggaran kementerian negaralembagasatuan kerja perangkat daerah setelah memperhatikan ketersediaan barang milik negaradaerah yang ada. Perencanaan kebutuhan barang milik negaradaerah berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan, dan standar harga. BPPK 2011 menyatakan perencanaan adalah suatu kegiatan untuk merumuskan rincian kebutuhan Barang Milik NegaraDaerah BMND untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang. Selanjutnya menurut BPPK 2011 adapun tujuan perencanaan adalah : 1. Agar penggunaan anggaran efisien, efektif, hemat, tidak boros dan tepat sasaran. 2. Mengantisipasi perkembangan organisasi dan perubahan kepegawaian yang membutuhkan kesesuaian BMND yang dibutuhkan. 3. Adanya perubahan kondisi BMND yang disebabkan rusak berat atau ringan, dihapuskan, dijual, kedaluwarsa, dan sebagainya sehingga memerlukan penggantian. Universitas Sumatera Utara 4. Kebutuhan BMND yang disesuaikan dengan jumlah dan keperluan perorangan pegawai. 5. Mengamankan barang persediaan yang dibutuhkan baik untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi atau keperluan berjaga-jaga. Subagya 1995 menyatakan untuk menghindarkan pemborosan perlu diadakan pembatasan-pembatasan kebutuhan terhadap perlengkapan dan peralatan. Kebutuhan harus ditentukan secara tepat terutama mengenai tipe dan spesifikasinya. Disamping itu ditentukan pula sumber dan jumlah dari perlengkapan dan peralatan yang akan dibeli, hal ini perlu dilakukan untuk menentukan cara yang akan dilaksanakan dalam pembelian tersebut. Perencanaan proses pengadaanpembelian sejak dari awal sampai kepada barang diterima ditempat harus telah disusun dan tergambar dengan jelas, baik tahap demi tahap dari kegiatannya sendiri maupun jadwal waktu secara tepat.

2.1.3 Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penatusahaan dan Penertiban Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan Barang Milik Daerah pada Pemerintahan Kabupaten Langkat

18 91 103

Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Studi Kasus Pada Pemerintahan Kota Medan

105 557 103

PENGARUH PERENCANAAN, PENATAUSAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAPPENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINATAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 7 29

PENGARUH PENATA USAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINTAHAN KOTA MEDAN.

0 1 15

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

2 8 56

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN (Studi Kasus pada SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung).

7 29 55

NOMOR 244PMK.062012 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Dan Pengendalian Barang Milik Negara

0 0 38

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG - repository UPI S PEA 1003175 Title

0 0 3

this PDF file PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PENATAUSAHAAN, PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH (Studi Pada SKPD Pemerintah Kabupaten Buol) | Bokingo | Katalogis 1 PB

0 1 12

PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH ( Penelitian Pada Pemerintah Kabupaten Jepara)

0 0 19