memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan. Agar pengelolaan barang milik daerah dapat berjalan dengan tertib dan
optimal maka tahapan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian perlu dilakukan dalam satu kesatuan sistem. Perencanaan yang tepat
bertujuan agar penggunaan anggaran dalam hal pengelolaan barang milik daerah dilakukan secara efisien, efektif dan ekonomis. Pelaksanaan secara efisien dan
efektif bertujuan agar pengelolaan barang milik daerah dilakukan secara baik dan benar yaitu profesional, transparan dan akuntabel sehingga barang milik daerah
tersebut memberikan manfaat baik itu untuk jalannya roda pemerintahan maupun untuk kesejahteraan masyarakat. Adanya pembinaan, pengawasan dan
pengendalian diperlukan untuk menghindari penyimpangan dari peraturan yang berlaku dalam setiap tahapan pengelolaan barang milik daerah.
2.2 Review Peneliti Terdahulu Theoretical Mapping
Beberapa penelitian terdahulu dapat ditunjukkan sebagai berikut: 1. Penelitian Oktaviana 2010 yang berjudul Pengelolaan Aset Daerah
Berkaitan Opini Disclaimer BPK di Kabupaten Tojo Una Una di Sulawesi Tengah Tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas
secara sendiri-sendiriparsial hanya akan memberikan pengaruh yang kecil terhadap variabel terikatnya, namun secara bersama-samaserentak akan
Universitas Sumatera Utara
memberikan pengaruh yang sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan, penatausahaan, peningkatan produktivitas serta pembinaan,
pengawasan dan pengendalian merupakan unsur yang saling terikat satu sama lain yang harus dilakukan dan diterapkan dalam satu kesatuan sistem dalam
rangka mendukung pengelolaan aset tanah dan bangunan Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una. Tahapan pengelolaan aset daerah Pemerintah
Kabupaten Tojo Una Una sudah sebagian dilaksanakan namun masih belum sesuai dengan PP Nomor 6 Tahun 2006 sehingga menjadikan nilai aset yang
terdapat pada neraca daerah tidak dapat diandalkan, akibatnya laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2007 memperoleh
opini disclaimer. 2. Sikki 1999 yang berjudul Pengaruh Pengawasan Terhadap Pelaksanaan
Pengelolaan Barang pada Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, penelitian ini memperoleh hasil bahwa pengawasan dengan indikator: a
program kerja pengawasan, b obyektifitas pengawasan, c profesionalisme pengawasan dan d rutinitas pengawasan, memiliki pengaruh terhadap
pelaksanaan pengelolaan barang ditinjau dari indikator: a perencanaan kebutuhan, b pengadaan, c penyimpanan dan distribusi, d pemeliharaan,
inventarisasi dan f penghapusan barang. 3. Primastuti 2008 penelitiannya berjudul Penilaian Terhadap Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern dalam Pengelolaan Asset Tetap pada Pemerintah Kota Depok, penelitian ini memperoleh hasil bahwa Pelaksanaan sistem
Universitas Sumatera Utara
pengendalian intern dalam pengelolaan asset tetap pada Pemerintah Kota Depok belum efektif.
Adapun review peneliti terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu
Namatahun penelitian
Topik Variabel yang
digunakan Hasil yang diperoleh
Oktaviana 2010 Pengelolaan Aset
Daerah Berkaitan Opini Disclaimer BPK di
Kabupaten Tojo Una Una di Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2007
- Perencanaan X
1
- Penatausahaan X
2
- Peningkatan produktivitas
X
3
- Pembinaan, pengawasan dan
pengendalian X
4
- Pengelolaan Aset Daerah Y
Variabel bebas secara sendiri- sendiriparsial hanya akan
memberikan pengaruh yang kecil terhadap variabel terikatnya,
namun secara bersama- samaserentak akan memberikan
pengaruh yang sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa
perencanaan, penatausahaan, peningkatan produktivitas serta
pembinaan, pengawasan dan pengendalian merupakan unsur
yang saling terikat satu sama lain yang harus dilakukan dan
diterapkan dalam satu kesatuan sistem dalam rangka mendukung
pengelolaan aset tanah dan bangunan Pemerintah
Kabupaten Tojo Una Una
Sikki 1999 Pengaruh Pengawasan
Terhadap Pelaksanaan Pengelolaan Barang
Pada Pemerintah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta - Pengawasan X
- Pengelolaan Barang Y
Pengawasan dengan indikator : a program kerja pengawasan,
b obyektifitas pengawasan, c profesionalisme pengawasan,
d rutinitas pengawasan,
memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan pengelolaan
barang ditinjau dari indikator : a perencanaan kebutuhan,
b pengadaan, c penyimpanan dan distribusi,
d pemeliharaan, inventarisasi
dan f penghapusan barang.
Primastuti 2008 Penilaian Terhadap
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
dalam Pengelolaan Asset Tetap pada
Pemerintah Kota Depok - Sistem
Pengendalian Intern X
- Pengelolaan Asset Tetap Y
Pelaksanaan sistem pengendalian intern dalam pengelolaan aset
tetap pada Pemerintah Kota Depok belum efektif.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Secara sederhana pengelolaan barang milik daerah meliputi tiga fungsi utama, yaitu: 1 adanya perencanaan yang tepat, 2 pelaksanaan secara efisien
dan efektif dan 3 pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Berdasarkan fungsi utama pengelolaan barang milik daerah tersebut, maka akan diambil tiga kegiatan
yang digunakan sebagai variabel independen X, yaitu: 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan, 3 Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian. Berdasarkan tiga
variabel independen tersebut akan dilihat pengaruhnya terhadap pengelolaan barang milik daerah sebagai variabel dependen Y.
Dengan demikian kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut.
Variabel Independen X
Variabel dependen Y
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Perencanaan X
1
Pelaksanaan X
2
Pengelolaan barang milik daerah
Y Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian X
3
Universitas Sumatera Utara