Uji Heteroskedastisitas Uji Statistik F Uji Statistik t

5.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas terhadap data menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari scatterplot dimana penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y Ghozali, 2006. Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 9 Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas 5.5 Pengujian Hipotesis Setelah diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat pelanggaran pengujian asumsi klasik dan model sudah dapat digunakan untuk melakukan analisa regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Universitas Sumatera Utara Hipotesis yang akan diuji adalah perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap pengelolaan barang milik daerah. Untuk melihat pengaruh secara simultan yaitu dengan menggunakan uji statistik F, sedangkan untuk melihat pengaruh secara parsial yaitu dengan menggunakan uji statistik t.

5.5.1 Uji Statistik F

Hasil pengujian statistik F uji simultan pada variabel perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian dan pengelolaan barang milik daerah diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.8 Nilai F Hitung Anova Model b Sum of Squares Df Mean Square F Sig 1 Regression Residual 16,590 7,038 3 77 5,530 ,091 60,501 ,000 a Total 23,628 80 Sumber : Lampiran 10 Berdasarkan Tabel 5.8, nilai F hitung 60,501 lebih besar dari nilai F tabel 2,738. Karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti semua variabel independen perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen pengelolaan barang milik daerah pada taraf signifikansi α = 5 . Universitas Sumatera Utara

5.5.2 Uji Statistik t

Hasil pengujian statistik t uji parsial pada variabel perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian dan pengelolaan barang milik daerah diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.9 Nilai t Hitung Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig B Std. Error Beta 1 Constant Perencanaan Pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian -,451 ,393 ,556 ,132 ,368 ,087 ,112 ,070 ,359 ,439 ,171 -1,225 4,499 4,978 1,892 ,224 ,000 ,000 ,062 Sumber : Lampiran 10 Berdasarkan Tabel 5.9, nilai t hitung untuk variabel perencanaan sebesar 4,499, ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel 1,994. Karena t hitung variabel perencanaan lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima, berarti perencanaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan barang milik daerah pada taraf signifikansi α = 5 . Nilai t hitung untuk variabel pelaksanaan sebesar 4,978 lebih besar dari t tabel 1,994. Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan barang milik daerah pada taraf signifikansi α = 5 . Variabel pembinaan, pengawasan dan pengendalian memiliki nilai t hitung sebesar 1,892, ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel 1,994. Karena t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan Universitas Sumatera Utara ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan barang milik daerah pada taraf signifikansi α = 5 . Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, maka model regresi penelitian adalah sebagai berikut : Y = -0,451 + 0,393 X1 + 0,556 X2 + 0,132 X3 + e Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa koefisien dari semua variabel independen yaitu perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian menunjukkan angka positif. Berarti bahwa hubungan antara variabel perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian dengan pengelolaan barang milik daerah adalah positif yaitu semakin tinggibaik variabel perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian maka semakin tinggibaik pengelolaan barang milik daerah. Pada model regresi nilai konstanta sebesar -0,451 dapat diartikan jika variabel independen dalam model diasumsikan sama dengan nol, maka variabel pengelolaan barang milik daerah sebesar -0,451. Nilai koefisien regresi b 1 Nilai koefisien regresi b sebesar 0,393 dapat diartikan jika variabel perencanaan naik 1 satuan maka akan meningkatkan pengelolaan barang milik daerah sebesar 0,393 satuan. 2 sebesar 0,556, hal ini berarti jika variabel pelaksanaan naik 1 satuan maka akan meningkatkan pengelolaan barang milik daerah sebesar 0,556 satuan. Nilai koefisien regresi b 3 sebesar 0,132 dapat Universitas Sumatera Utara diartikan jika variabel pembinaan, pengawasan dan pengendalian naik 1 satuan maka akan meningkatkan pengelolaan barang milik daerah sebesar 0,132 satuan.

5.5.3 Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penatusahaan dan Penertiban Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan Barang Milik Daerah pada Pemerintahan Kabupaten Langkat

18 91 103

Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Studi Kasus Pada Pemerintahan Kota Medan

105 557 103

PENGARUH PERENCANAAN, PENATAUSAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAPPENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINATAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 7 29

PENGARUH PENATA USAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINTAHAN KOTA MEDAN.

0 1 15

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

2 8 56

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN (Studi Kasus pada SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung).

7 29 55

NOMOR 244PMK.062012 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Dan Pengendalian Barang Milik Negara

0 0 38

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG - repository UPI S PEA 1003175 Title

0 0 3

this PDF file PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PENATAUSAHAAN, PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH (Studi Pada SKPD Pemerintah Kabupaten Buol) | Bokingo | Katalogis 1 PB

0 1 12

PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH ( Penelitian Pada Pemerintah Kabupaten Jepara)

0 0 19