Hasil Analisis Termal Komposit TP campuran PP PPMAnano Partikel zeolit alam tanpa kalsinasi

Gambar 4.53. Kurva Gabungan DSC Campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam Kalsinasi untuk komposisi zeolit PP,2,4,6 wt .

4.3.4 Hasil Analisis Termal Komposit TP campuran PP PPMAnano Partikel zeolit alam tanpa kalsinasi

Gambar 4.54. Kurva TGA-DTA PPPPMA 2wt Nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dengan massa sampel 17,8 mg TitikLebur Dekomposisi TGA DTA Tm Tm Tm Tm Tm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.55. Kurva DSC PPPPMA 2wt Nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi Gambar 4.56. Kurva TGA-DTA PPPPMA 4wt nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dengan massa sampel 20,5 mg Gambar 4.57. Kurva DSC PPPPMA 4 wt Nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi . TitikLebur Dekomposisi TGA DTA Tm Tm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.58. Kurva TGA-DTA PPPPMA 6 wt nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dengan massa sampel 16,8 mg Gambar 4.59. Kurva DSC PPPPMA 6wt nano partikel zeolit alam tanpa Kalsinasi. Gambar 4.54 sapai 4.59 menunjukan kurva DSC , DTA ,TGA untuk campuran PPPPMA untuk nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dari komposisi 2,4,6 wt . Dari gambar terlihat perubahan titik leleh dari masing-masing komposisi dan terjadi penurunan berat hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14 . TitikLebur Dekomposisi TGA DTA Tm Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Titik lebur dan temperatur diskomposisi campuran PPPPMA dan nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dari kurva TGA-DTA. Kompo sisi nano zeolit alam tanpa kalsina si wt Titik lebur Pun cak endo term ik C Suh u dek om posi si C Punca k endote rmik C Peng uran gan mass a C mg Pen gur ang an mas sa Suhu Pengur angan massa C mg Pengura ngan massa pp 155,23 - 183,93 173, 93 381, 73- 492, 07 455,70 9,34 56,9 36 597,4 8,650 52,744 159,63 - 191,63 177, 83 388, 633 - 489, 07 459,17 13,31 77,3 84 597,6 13,922 80,945 2 140,87 - 187,27 175, 03 385, 07- 489, 27 463,03 11,00 61,7 70 597,8 10,342 58,104 4 144,57 - 185,07 176, 17 372, 63- 488, 23 461,33 12,53 61,1 21 597,8 12.205 59,537 6 157,73 - 186,73 175, 60 381, 23- 487, 63 458,10 9,75 58,0 36 597,4 9,505 56,577 Gambar 4.60. Kurva TGA Campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam kalsinasi pada komposisi 2,4,6 wt . Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.60 tersebut terlihat untuk komposisi nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 2 wt pengurangan massa lebih besar dibanding dengan 4 wt dan 6 wt , hal ini disebabkan karena semakin banyak kandungan nano partikel zeolit alam maka proses dekomposisi semakin besar , sehingga stabilitas termal semakin baik . Pada Gambar 4.61 memperlihatkan kurva DTA gabungan untuk beberapa komposisi nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi . Gambar 4.61. Kurva DTA Campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi pada komposisi 2,4,6 wt . Tabel 4.15. Temperatur Lebur Campuran PPPPMA dan Nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dari Kurva DSC Komposisi nano partikel zeolit alam kalsinasi wt Suhu Leleh Tm Kristallity C X kom ΔH Jg 168,66 92,95 e -0,18 -03 2 170,80 92,02 e -0,17 -03 4 169,63 90,25 e -0,17 -03 6 166,90 89,05e -0,17 -03 Dari Tabel 4.15 terlihat komposisi nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 2 wt memiliki suhu titik leleh yang besar dibanding dengan partikel pengisi nano zeolit alam pada komposisi 6 wt . Hal ini disebabkan oleh peningkatan dispersi ikatan antara muka diantara bahan pengisi polipropilen dan PPMA dan nano partikel zeolit alam , hal yang sama diperoleh dari penelitian Pracell, dkk Universitas Sumatera Utara ,2006, penambahan bahan kompatibeliser PPMA dapat meningkatkan derajat kritalitas komposit polipropilena yang berisi serat rami , hal ini disebabkan oleh percabangan rantai antara maleat anhidrida dan dispersi yang lebih baik antara PPMA di dalam bahan polimer . Gambar 4.62. Kurva DSC Campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam kalsinasi pada komposisi PP,2,4,6 wt Stabilitas panas pada umumnya merupakan fungsi dari energi ikatan , ketika suhu naik ke titik dimana energi getar menimbulkan putusnya ikatan, maka polimer yang bersangkutan terurai . Hasil dari analisis DSC dapat digunakan untuk menentukan entalpi dengan mengukur aliran diferensial panas yang diperlukan menjaga sampel bahan dan referensi inert pada temperatur yang sama. Suhu ini biasanya diprogram untuk memindai berbagai temperatur dengan meningkatkan linear pada tingkat yang telah ditentukan.Salah satu informasi penting yang dapat diperoleh pada semi- kristal polimer adalah konten kristalinitas material. Baik sifat mekanik, fisik dan kimia hasil nya penting, hal ini tergantung pada komposisi campuran dan kondisi kristalisasi seperti suhu, tekanan, berat orientasi, molekul, dan pengencer Choudhury et al.,1989.Suhu leleh merupakan parameter penting untuk termoplastik karena mewakili suhu minimum yang diperlukan untuk pengolahan polimer. Perilaku leleh sangat tergantung pada struktur kimia dari bahan bersama dengan ukuran dan keteraturan kristalitasi ditemukan dalam fase kristalin Sichina, 1994. Suhu kristalisasi dapat diperoleh dari DSC, pendinginan dari suhu leleh memindai atas kondisi sekitar. Kristalisasi suhu polimer dapat Tm Tm Tm Tm Universitas Sumatera Utara memberikan informasi karakterisasi lebih informatif. Hal ini disebabkan sensitivitas inheren tinggi dari pengujian ini, untuk mendeteksi perbedaan yang halus dalam make-up dari polimer yang diberikan Sichina, 1994. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nano partikel zeolit alam , kompatibilisers PPMA dan elastomer pada suhu kristalisasi, titik leleh dan konten kristalinitas pada PP dalam campuran. Suhu kristalisasi, titik leleh, kristalinitas dan panas fusi ΔH nilai untuk semua campuran PP diberikan dalam Tabel 4.15. Gambar 4.62 menunjukkan kurva pemanasan pertama DSC, PPPPMA, PPPPMA Nano Partikel Zeolit Alam Kalsinasi NPAZK 2 wt, PPPPMA NPZAK 4 wt dan PPPPMA NPZAK 4 wt . Pada termogram menunjukkan bahwa semua bahan mencair endotherm tunggal pada temperatur leleh yang relatif konstan pada sekitar 166 º C. Seperti dapat dilihat dari Tabel 4.15, ΔH tetap tidak berubah dengan penambahan nano partikel zeolit alam baik dengan kompatibiliser PPMA. Namun, suhu nano komposit sedikit lebih tinggi dari polipropilena murni setelah digabungkan dengan jumlah tertentu nano partikel zeolit alam . Hal ini menunjukkan bahwa kristal dalam polipropilena nano komposit lebih tebal dan lebih sempurna dari pada PP murni. Hasil ini konsisten dengan studi Ma et al. ,2002, Nam et al.,2001 dan Maiti dkk. ,2002a dan 2002b. Sebaliknya, penggabungan dari kopolimer,daerah endoterm leleh dihitung dan dilaporkan sebagai panas fusi ΔH. Dimana ΔH adalah parameter penting karena besarnya berbanding lurus dengan tingkat keseluruhan yang dimiliki oleh polimer. Jadi, dari ΔH, dapat diperkirakan entalphi Sichina, 1994. Dalam campuran PPNC, penggabungan nano partikel zeolit alam 2 wt sampai 6 wt dengan polipropilena telah menyebabkan nilai kekuatan tarik polipropilena meningkat. Ini berarti bahwa kehadiran sejumlah kecil nano partikel zeolit alam dalam polipropilena meningkatkan nukleasi PP. Hasil ini mirip dengan hasil penelitian Okamoto et al. Nam et al, 2001, Maiti et al, 2002a dan 2002b yang mempelajari perilaku kristalisasi dan morfologi polipropilena murni nano komposit tanah liat. Mereka menemukan bahwa partikel tanah liat bertindak sebagai agen nukleasi untuk kristalisasi matriks PP dan meningkatkan kandungan kristalinitas matriks polipropilena . Pukanszky dkk.,1994 melaporkan bahwa bahan pengisi mineral Universitas Sumatera Utara sangat mungkin mempengaruhi proses kristalisasi polimer semikristal secara kuantitatif dan kualitatif. Peningkatan serupa di kristalinitas telah dilaporkan tidak hanya untuk PP nano komposit organo clay, tetapi juga untuk lainnya polimer nano komposit organo clay seperti nano komposit polietilen Lew dkk., 2004. Di sisi lain, penggabungan nano partikel zeolit alam dengan karet alam dan polipropilena juga menunjukkan efek yang sama, di mana X kom polipropilena meningkat dengan meningkatnya konten nano partikel zeolit alam . Studi Nam et al. ,2001 dan Maiti dkk, 2002a dan 2002b melaporkan bahwa kristalinitas yang diukur dari polipropilena PP , nano komposit dengan 4 wt dan 7.5 wt masing-masing adalah 43,7 , 47,2 dan 48,7,. Pengamatan serupa juga dilaporkan oleh Li ,2001 yang mempelajari pengaruh campuran organoclay PP organoclay elastomer . Hal ini ditemukan bahwa kristalinitas PP dalam campuran PP meningkat dengan penambahan partikel organoclay 3 wt. Nowacki dkk ,2004, menyatakan bahwa kemampuan nukleasi organo clay meningkat dengan peningkatan konten organo clay,oleh karena itu terjadi peningkatkan derajat kristalisasi . Gambar 4.63. Kurva Campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam kalsinasi antara temperatur terhadap komposisi . Dari Gambar 4. 63 terlihat bahwa titik leleh meningkat dengan penambahan nano partikel zeolit alam pada komposisi 2 wt dan 4 , sedangkan komposisi 6 wt nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi terjadi penurunan temperatur . Universitas Sumatera Utara 4.4.Hasil Analisis Morfologi Nano Komposit TPE Untuk melihat morfologi campuran polipropilena PPMA Kompon SIR - 20 Nano partikel zeolit alam kalsinasi dan tanpa kalsinasi dengan variasi komposisi 2,4,6 berat serta campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam kalsinasi dan tanpa kalisiasi dengan variasi komposisi 2,4,6 berat maka dilakukan dengan alat SEM , hasil SEM diperlihatkan pada gambar dibawah ini . 4.4.1. Hasil Analisis Morfologi Nano Komposit TPE Campuran PPKompon SIR - 20PPMANano partikel zeolit alam kalsinasi Gambar 4.64.Morfologi Poliprolipena dan Hasil EDX Gambar 4.65 .Morfologi Campuran PPPPMA SIR -20 dan Hasil EDX Gambar 4.65 , memperlihatkan mikrograph SEM dan EDX untuk campuran PPPPMA SIR- 20 , dari hasil mikrograph tersebut memperlihatkan distribusi Universitas Sumatera Utara dan ukuran partikel fasa kompon SIR- 20 yang terdispersi dalam matrik polipropilena dengan kompatibeliser PPMA ,dengan vulkanisasi dinamik. Distribusi dan ukuran fasa juga dipengaruhi oleh stress history yang terjadi selama proses pencampuran melt mixing. Stress history berperan untuk memecah partikel karet alam SIR- 20 dan mendistribusikannya ke dalam matriks polipropilena, disebabkan sistem campuran dengan divulkanisasi dinamik. Gambar 4.66. Morfologi PPPPMA SIR -20 Nano partikel zeolit alam kalsinasi 2 wt dan Hasil EDX Gambar 4.67 .Morfologi PPPPMA SIR -20 Nano partikel zeolit alam kalsinasi 4wt Peningkatan komposisi nano partikel zeolit alam kalsinasi menghasilkan distribusi partikel yang semakin merata dan ukuran yang semakin kecil. Pada rasio campuran NRPP 7030 diperoleh ukuran rata-rata masing-masing partikel nano partikel zeolit alam 190 nm terdistribusi secara merata . Perbedaan komposisi nano partikel zeolit dan ukuran partikel tersebut menyebabkan sifat mekanik dari campuran juga Universitas Sumatera Utara berbeda.Dari Gambar 4.67 terlihat distribusi nano partikel zeolit alam kalsinasi pada pembesaran 500 x pada komposisi 4 wt . Gambar.4.68. Morfologi PPPPMA SIR -20 nano partikel zeolit alam kalsinasi 6 wt dan Hasil EDX. Pada Gambar 4.66 memperlihatkan Micrograph SEM campuran PPPPMAKompon SIR- 20 nano zeolit alam kalsinasi dengan 2 berat nano zeolit dan Gambar 4.67 dengan 4 berat nano partikel zeolit kalsinasi dan Gambar 4.67 dengan 6 berat nano partikel zeolit kalsinasi yang divulkanisasi dinamik dengan menggunakan sulfur 3 phr ditunjukkan pada Gambar 4.68 . Hasil mikrograph tersebut memperlihatkan distribusi dan ukuran partikel fasa kompon karet SIR -20 yang terdispersi dalam matrik polipropilena , yang dipengaruhi oleh komposisi nano partikel zeolit alam kalsinasi. Kompatibeliser anhidrida maleat memberikan cukup polaritas ke polipropilena yang dimodifikasi untuk menyebar antara lapisan silika dalam rangka untuk mendapatkan nano komposit interkalasi . Dengan penambahan PPMA meningkatkan ikatan antara muka diantara bahan pengisi nano partikel zeolit alam dengan matrik polipropilena dan juga meningkatkan ketahanan bahan pengisi yang lebih terhadap kekuatan tarik nano komposit hal ini menunjukkan bahwa tekanan beban dapat dipindahkan dengan baik diantara bahan pengisis nano partikel zeolit dengan polipropilena . Demikian juga hasil penelitian Kim,dkk,2007 dengan mengunakan PPMA dapat meningkatkan ikatan antar muka dan mengurangi serat-serat yang tertarik dari matrik polimer dan komposit PP yang berisi serbuk sekam padi . Universitas Sumatera Utara 4.4.2. Hasil Analisis Morfologi Nano Komposit TPE campuran PPKompon SIR - 20PPMAnano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi Gambar 4.69. Morfologi PPPPMA SIR- 20 nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 2wt dan Hasil EDX Gambar 4.70. Morfologi PPPPMA SIR -20 nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 4wt dan Hasil EDX. Gambar 4.71. Morfologi PPPPMA SIR -20 Nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 6wt dan Hasil EDX. Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.69 memperlihatkan mikrograp SEM campuran PPPPMAKompon SIR -20 nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dengan 2 berat nano partikel zeolit alam dan Gambar 4.70 dengan 4 berat nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dan Gambar 4.71 dengan 6 berat nano partikel zeolit tanpa kalsinasi. Dari gambar terlihat morfologi campuran merata dan homogen , secara umum mikro-morfologi struktur terkait dengan, ukuran antara partikel bentuk,jarak dan dispersi dari partikel fase terdispersi-karet. Semua parameter ini merupakan faktor penting yang mempengaruhi efek ketangguhan dari plastik-karet campuran ,dampak sifat karet campuran yang dimodifikasi secara signifikan bergantung pada ukuran partikel dan distribusi ukuran. Namun, jarak antara partikel secara langsung berkaitan dengan ukuran partikel. Untuk volume fase karet tetap, jarak antara partikel linear akan menurun dengan penurunan ukuran partikel. Jarak antara partikel telah dilaporkan memainkan peran penting dalam interaksi dari medan tegangan sekitar partikel berkonsentrasi stres di berbagai daerah dari polimer matriks Lynch, 2000 .Demikian juga halnya dengan penambahan kompatibeliser PPMA akan meningkatkan interaksi antara karet alam dengan polipropilena sehingga kekuatan tarik meningkat T.Laose ,1998 4.4.3. Hasil Analisis Morfologi nano Komposit TP campuran PPPPMAnanopartikel zeolit alam kalsinasi . Gambar 4.72. Morfologi PPPPMA Tanpa Nano Zeolit Alam dan Hasil EDX Universitas Sumatera Utara Gambar 4.73. Morfologi PPPPMA Nano partikel zeolit alam kalsinasi 2 wt. dan Hasil EDX Dari Gambar 4.73 terlihat dispersi nano partikel zeolit alam yang merata pada matrik.Pada prinsipnya, dispersi nano diinginkan organo clay dalam matriks polipropilena dicapai dengan PP-g-MA oleh ikatan hidrogen yang kuat antara kelompok hydroxl dari silikat dan maleat anhidrida kelompok, sementara mengandalkan pada kesamaan kimia PP dan dicangkokkan PP Hagegawa dkk., 1998. Gambar 4.74. Morfologi PPPPMA Nano partikel zeolit alam kalsinasi 4 wt dan Hasil EDX . Universitas Sumatera Utara Gambar 4.75. Morfologi PPPPMA nano partikel zeolit alam kalsinasi 6 wt dan Hasil EDX. Pada Gambar 4.73 memperlihatkan micrograph SEM campuran PPPPMA nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dengan 2 berat nano partikel zeolit alam kalsinasi dan Gambar 4.74 dengan 4 berat nano zeolit alam kalsinasi dan Gambar 4.75 dengan 6 berat nano partikel zeolit kalsinasi . Secara umum sifat material tergantung terutama pada struktur mikro morfologi, terutama struktur morfologi antar muka matriks dan bahan pengisi antara dan matriks polipropilena dan karet alam Liang dan Li, 2000. Morfologi saat dikembangkan terkait erat dengan bahan juga antara kompatibilitas ke tahap lanjut dan tahap dispersi. Bagaimana juga hubungan antara struktur dan sifat karet alam modifikasi polimer dengan penambahan PPMA, juga jumlah komposisi campuran sebagai variabel .Untuk menganalisa morfologi SEM dari karet alam nano komposit dan gambar analisa komputerisasi sistim EDX untuk menyelidiki dispersi karet dan distribusi ukuran partikel nano partikel zeolit alam . yang mana pada bagian ini berkaitan dengan morfologi karet nano komposit polopropilena dengan PPMA sebagai kompatibiliser . 4.4.4. Hasil Analisis Morfologi Nano Komposit TP campuran PPPPMAnanopartikel zeolit alam tanpa kalsinasi Gambar 4.76 ,4.77,dan 4.78 memperlihatkan morfologi campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi dengan komposisi 2,4,6 wt . Universitas Sumatera Utara Gambar 4.76. Marfologi PPPPMA nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 2wt dan Hasil EDX Gambar 4.77. Morfologi PPPPMA nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 4 wt dan Hasil EDX Gambar 4.78.Morfologi PPPPMA nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 6wt dan Hasil EDX. Universitas Sumatera Utara 4.4.5. Hasil Analisis Morfologi Nano Komposit TPE campuran PPKompon SIR - 20PPMAnano partikel zeolit alam kalsinasi dan tanpa kalsinasi setelah uji tarik. Gambar 4.79. Morfologi PPPPMA kompon SIR- 20 nano partikel zeolit alam kalsinasi 2 wt setelah uji kekuatan tarik Gambar 4.80. Morfologi PPPPMA kompon SIR -20 nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 4 wt setelah uji kekuatan tarik Gambar 4.81. Morfologi PPPPMA kompon SIR- 20 nano partikel zeolit alam tanpa kalsinasi 6 wt setelah uji kekuatan tarik. Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.79 sampai 4.81 morfologi efek dari penambahan bahan pengisi nano partikel zeolit alam setelah dilakukan pembebanan atau uji tarik dengan pada permukaan fraktur mikrograf tarik untuk campuran PPPPMAKompon SIR- 20 nano partikel zeolit alam kalsinasi untuk komposisi 2,4,6 berat komposit. Gambar 4.65 sampai 4.67 menunjukkan permukaan fraktur mikrograf sebelum dilakukan uji tarik sebagai perbandingan, hal ini melihat permukaan fraktur adalah lembut dan halus. Gambar 4.79 menunjukkan permukaan fraktur mikrograf tarik komposit PPPPMAkompon SIR -20 dengan nano partikel zeolit alam kalsinasi 2 wt . Pada permukaan perpatahan tarik dengan plastik deformasi dari matriks polipropilen dan karet alam , yang menunjukkan keuletan. Tingkat pembebanan tinggi atau penambahan bahan pengisi organo zeolit alam dapat menyebabkan dispersi tidak seragam , akibatnya menghambat penetrasi polimer ke dalam organo zeolit alam . Alasan lain yang mengurangi disperseability organo zeolit alam bisa dikaitkan dengan interaksi bahan pengisi dari organo zeolit alam pada jumlah pengisi menghasilkan aglomerat atau penggumpalan , sehingga interkalasi dari polimer meleleh menjadi interlayer organo zeolit alam menjadi lebih sulit. Oleh karena itu suatu polimer yang organo zeolit alam konsentrasi diperlukan untuk peningkatkan interkalasi dari Sifat material tergantung terutama pada struktur mikro morfologi campuran terutama struktur morfologi antara muka matriks-pengisi dan antara matriks-elastomer Liang dan Li, 2000. lapisan silikat pada zeolit alam . 4.4.6. Hasil Analisis Morfologi Nano Komposit TP campuran PPPPMA nano partikel zeolit alam kalsinasi dan tanpa kalsinasi setelah uji tarik . Gambar 4.82 dan 4.83, memperlihatkan morfologi campuran PPPPMA Nano partikel zeolit alam kalsinasi dengan komposisi 2 dan 4 wt setelah uji tarik . dari gambar terlihat distribusi nano partikel zeolit alam tersebar merata sehingga campuran homogen , dari hasil pengujian kekuatan tarik diperoleh kekuatan terbesar pada komposisi nano partikel 2 wt . Sedangkan pada komposisi 4 wt kekutan tarik berkurang hal ini disebabkan kehadiran celah pada bahan komposit polipropilena . Universitas Sumatera Utara Gambar4.82. Morfologi PPPPMA nanopartikel zeolit alam kalsinasi 2 wt setelah uji kekuatan tarik. Gambar 4.83. Morfologi PPPPMA nano partikel zeolit alam kalsinasi 4 wt setelah uji kekuatan tarik. Gambar 4.82 dan Gambar 4.83 menunjukkan morfologi permukaan putus uji tarik dari komposit PPPPMAKompon SIR-20nano partikel zeolit alam kalsinasi yang mengandung 2wt dan 4 wt nano partikel zeolit alam dengan ukuran partikel 190 nm dan perbesaran 500 x dan 750 kali . Dari gambar tersebut dapat dilihat morfologi permukaan putus PPPPMAKompon SIR-20nano partikel zeolit alam yang homogen disebabkan adanya peningkatan proses pelekatan yang baik antara matrik dan bahan pengisi ,hal ini dapat dilihat dari berkurangnya celeh-celah yang timbul .Ukuran partikel yang kecil dapat menghasilkan interaksi antar muka yang baik antara matrik dan bahan pengisi . Dari Gambar 4.81 dan Gambar 4.82 dengan penambahan kompatibeliser PPMA dan nano partikel zeolit meningkatkan ikatan antar muka diantara bahan pengisi dengan matrik polipropilena dan juga meningkatkan kekuatan tarik nano komposit Universitas Sumatera Utara ,hal ini menunjukan bahwa tekanan beban dapat dipindakkan dengan baik antara nano partikel zeolit alam dengan polipropilena . Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Kim dkk ,2007 dimana penggunaan kompatibeliser PPMA dapat meningkatkan ikatan antara muka dan mengurangi serat-serat yang tertarik dari matrik polimer dengan komposit polipropilena yang berisis serbuk sekam padi . hal yang sama juga dilakukan oleh Correa dkk ,2007 dengan menggunakan sebuk kayu dengan matrik polipropilena dengan bahan kompatibeliser PPMA , dapat meningkatkan ikatan antar muka dengan bahan pengisi .

4.5 . Analisis Pola Difraksi Dengan XRD .