Hasil cetakan dalam bentuk lembaran , kemudian dibuat sampel uji dengan mengunakan mesin potong sampel dumbell, untuk sampel uji tarik dibuat dengan
standar JIS K 6781, Gambar 3.13.
Gambar 3. 13. Alat Pemotong Sampel untuk Uji Tarik
.
Setalah sampel dikondisikan maka dilakukan masing-masing karakterisasi .
a b
Gambar 3.14. aSampel Kekuatan Tarik TPE. bSampel Kekuatan Tarik TP
3.6. Pengujian dan Analisis Sampel .
Hasil dari pembuatan nano komposit dengan bahan pengisi nano partikel zeolit alam maka dilakukan beberapa karakterisasi antara lain sifat mekanik
kekuatan tarik, perpanjangan putus , Modulus Young’s , analisa termal ,analisis morfologi dan analisis dengan XRD .
3.6.1 Kekuatan Tarik ,Perpanjangan Putus dan Modulus Young.
Sampel dengan ketebalan 1mm dipotong berbentuk dumbell dengan alat pemotong Dai wallace dengan JIS K 6781 sebanyak tiga sampel diambil dari
setiap variasi komposisi yang diuji dan diambil nilai rata-ratanya , selanjutnya uji
Universitas Sumatera Utara
tarik dilakukan dengan menggunakan mesin ,Universal Testing Machanic model Laryee Universal Testing Mechine Wdw-10 diperlihatkan pada Gambar 3.15, uji
tarik tensile Strength, perpanjangan putus elongation at break dengan kecepatan penarikan sebesar 50 mmmenit dilakukan pada suhu kamar , sifat- sifat
uji tarik , modulus elasitas dan perpanjangan putus didapat dari pembacaan pada skala yang diperoleh dari mesin uji dengan print out dari komputer mesin uji.
Gambar 3.15. Universal Testing Machanic model Laryee Universal Testing Mechine Wdw-10.
3.6. 2. Analisis Thermal
Simultaneus Thermal Analysis STA merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi kurva DTA dan TG secara bersamaan DTA Differential
Thermal Analysis diperlihatkan pada Gambar 3.16 . STA adalah suatu metode untuk mencatat perbedaan temperatur antara sample dengan pembanding terhadap
temperatur T dan waktu t , secara matematis ditulis sebagai T = ƒ t
.Temperatur sample dan pembanding berturut turut adalah T
S
dan T
R
, perbedaan temperatur
∆T = T
S
- T
R
. Bila perbedaan temperatur sample T
S
dan pembanding T
R
dicatat sebgai fungsi waktu t atau temperatur T maka metode ini dinamakan “Differential Thermal Analysis “ DTA , sedangkan bila
temperatur sample dicatat sebagai fungsi waktu atau temperatur kontrol , dinamakan metode “ Thermal Analysis “. Biasanya sangat sulit untuk mendeteksi
perubahan temperatur yang sangat kecil , sedangkan pada metode DTA perubahan
yang sangat kecil dapat dideteksi dengan baik. Pada proses rekasi endotermis T
S
Universitas Sumatera Utara
T
R,
akan mengakibatkan ∆T berharga negatif dan ∆H nya positif sebaliknya
pada proses rekasi eksotermis T
S
T
R,
akan mengakibatkan ∆T berharga positif
dan
∆H nya negatif . Jika ∆H berharga nol , menunjukkan garis yang mendatar
baseline. Pada kurva Termogravimetri TG yang dideteksi adalah perubahan massa akibat
perubahan temperatur pemanasan . Alat Setaram TAG 24 ini dapat digunakan untuk mengukur :
a. Temperatur reaksi lebur , dekomposisi, degradasi dan transisi fasa
b. Temperatur transisi gelas
c. Enthalpi reaksi entalpi lebur dan dekomposisi
Gambar 3.16. Analisa Termal STA TGA -DTA Setaram TAG24 Analisa Termal Dengan DSC.
Analisa termal dengan alat DSC Mettler Toledo type 821 dengan ASTM D 3418-03 Gambar 3.17 .Sampel ditimbang massa sekitar 10 -12 mg dan
dimasukkan dalam crucible 40 μL analisa dilakukan dengan program temperatur heating –cooling-heating yaitu 30
→ C
160 →
C -75
→ C
270 C . kecepatan
pemanas 15
→
Cmin -15
→
Cmin 10
Hasil pengujian DSC merupakan kurva termogram yang dapat digunakan untuk menentukan suhu transisi glass dan suhu titi lebur dan kristalitas dari nano
komposit campuran PPPPMA nano partikel zeolit alam dan . PPPPMA Kompon SIR -20 nano partikel zeolit alam .
Cmin dengan gas nitrogen dengan
kecepatan alir 50 mlmin .
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.17. Peralatan DSC
Hasil pengujian DSC merupakan kurva termogram yang dapat digunakan untuk menentukan suhu transisi glass dan Temperatur lebur Tm
.
3.6.3. Scanning Electron Microscope SEM.