sederhana seperti produk alas kaki, tikar, bumper mobil dan bumper removal, dan alas karpet.Pencampuran polimer adalah cara yang paling sesuai untuk
pengembangan material baru karena dapat menghasilkan bahan baru yang mempunyai sifat yang unggul dibandingkan masing-masing materi
pembentuknya. Metode ini biasanya lebih murah dan hanya memerlukan waktu singkat untuk menghasilkan bahan polimer baru dibandingkan dengan metode
polimerisasi dengan penemuan polimer baru dari monomer baru . Keuntungan lain dari pencampuran polimer adalah sifat-sifat bahan dapat disesuaikan dengan
menggabungkan komponen polimer dengan cara mengubah komposisi campuran.
2.6.1 Kompatibeliser Compatibilizer .
Untuk meningkatkan daya rekat permukaan bahan pada proses campuran dan menstabilkan kondisi morfologi dalam campuran polimer, berbagai metode
telah dikembangkan di masa lalu. Secara umum, ada dua keadaan untuk meningkatkan kompatibilitas immiscible blends Reactive Blending, yakni
dengan cara menambahkan polimer yang sudah difungsionalisasi sehingga mampu meningkatkan interaksi tertentu atau bereaksi secara kimia.
Fungsionalisasi dapat dilakukan sebelum pencampuran polimer atau sekaligus dalam proses pencampuran dalam mesin pencampur extruder sehingga akan
terbentuk blok atau graft-copolymers, halogenasi, sulfonasi, formasi hydroperoxide, dan lain-lain. Perkembangan terakhir dalam produksi campuran
polimer menggunakan metode reactive blending bergantung pada pembentukan langsung kopolimer atau interaksi Polimer. Biasanya polimer reaktif dapat
dihasilkan oleh radikal bebas copolymerisation atau disebut pencangkokan reaktif reactive grafting kepada rantai induk polimer. Gugus fungsional, seperti
anhydride, epoxy, oxazoline, yang terikat pada rantai induk polimer sering dipilih untuk reactive blending,
gugus fungsional pencampuran polimer kompatibilisasi dalam reactive blending C. Rosales 1996. Tabel 2.11,2.12 dan
2.13 menunjukkan contoh beberapa penggunaan reactive blending dalam penelitian beberapa tahun terakhir.
Penambahan zat kompatibiliser, yang memiliki interaksi spesifik atau reaksi kimia dengan komponen campuran polimer. Blok- atau graft-copolymer
dan zat reaktif dengan berat molekul rendah termasuk dalam kategori ini.
Universitas Sumatera Utara
Penentuan pilihan blok atau graft-copolymer sebagai zat kompatibiliser didasarkan pada sifat kereaktifan dan kemudah-campuran miscibility dengan
campuran polimer. Fungsionalisasi polimer yang mempunyai kemiripan struktur dengan salah satu jenis polimer campuran dapat digunakan sebagai zat
kompatbiliser dalam pencampuran polimer. Tabel 2.11.Contoh pencampuran polimer yang terfungsionalisasi dalam
campuran polimer dengan reactive blending Ratu Evina Dibyantini ,Eddiyanto 2009
Compatibilising Reaction Polymer Blend
Anhydride Amine PSU-g-MAPA6
PP-g-MAPA-6 and PA-12 PE-g-MAPA-6
EVA-g-MAPA-6 NR-g-MAPA
AnhydrideCarboxyl PP-g-MAPBT
HDPE-g-MAPET EVA-g-MAPBT or PET
SEBS-g-MAPET SAN-g-MAPBT
ABS-g-MAPC
Epoxy and Amine PP-g-GMAPA-6 and PA-1010
PE-g-GMAPA6 or PA11 ABS-g-GMAPA-6 and PA-1010
Epoxy and Carboxyl PP-g-GMAPET or PBT or
CNBR HDPE-g-GMAPET
EP-g-GMAPET PS-g-GMAPBT
ABS-g-GMAPBT
Oxazoline carboxyl acid, hydroxyl OH or
Mercapto -SH NBR-g-OXAEVA-SH or
EPDM-SH PP-g-OxaPBT
PP-g-OxaPA NBR-g-OXAEVALVA
HNBR-g-OXAPBT PS-g-OxaPBT
IsocianateCarboxyl or amine
EPR-g-IsocianatePBT LDPE-g-IsocianatePA or PBT
PP-g-HIPBT and PET
HydroxylCarboxylate PS-OHPBT
PETPEEA PETPP-Maleate
Ionomers PA or PETPS- SO
3
ABSSAN-SO
3 -
2-
Universitas Sumatera Utara
Tabel.2.12.Kompatibel dari campuran polimer dengan penambahan polimer
fungsionalisasi Ratu Evina Dibyantini ,Eddiyanto 2009 Compatibilisation
Reaction Polymer
Blend Compatibilizer
AnhydrideAmine LDPEPA-6
PPPA-6 PMMAPA-
6 PPPA6
PPPA-6 SEBS-g-MA
SEBS-g-MA SMA
EVA-g-MA TPE-g-MA
AnhydrideCarboxylate PPPET
LLDPEPB T
PETHDPE ABSPA
SEBS-g-MA, LLDPE- g-MA
EVA-g-MA EPR-g-MA,SEBS-g-
MA,E-GMA MMA-MA
EpoxideAmine LDPEPA-6
ABSPA SEBS-g-GMA
E-GMA MMA-GMA
EpoxideCarboxylate PBTABS
PBTAES PETHDPE
PBTPC PBTE-EA
PBTABS PETPP
PETEPR S-GMA and MMA-
GMA MMA-GMA-EA
E-GMA , E-EA-GMA, SEBS-g-GMA,E-MA-
GMA E-GMA
E-MA-GMA MMA-GMA-EA
E-GMA SEBS-g-GMA, SEP-g-
GMA E-GMA
Acrylic acidPolyester or amide
PBTEVA PA-6LDPE
E-AA E-AA
OxazolineCarboxyl PPPBT
SEBS-g-Oxa , EP-g- Oxa
Oxazolineamine PPPA-6
SEBS-g-Oxa, EPR-g- Oxa
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.13. Kompatibilitas dari campuran polimer melalui penambahan senyawa MW rendah Ratu Evina Dibyantini ,Eddiyanto 2009
.
Pencampuran bahan polimer saat ini berkembang dengan cepat, demikian juga dengan pemahaman ilmiah serta kegunaan . Campuran polimer dan
pencampuran dari polimer yang sudah ada adalah rute yang paling cepat serta ekonomis membuat barang baru serta peningkatan sifat-sifat lebih besar serta
fleksibilitas dibandingkan pengembangan polimer baru. Bagaimanapun, sebagian besar campuran dan komposit adalah ketidakcocokan campuran oleh karena
entalpi pencampuran positif dan entropi pencampuran sangat kecil, yang memimpin ke arah lemah fisik dan sifat mekanis yang berasal dari interaksi
kurang baik di antara segmen molekularnya Tang, 2000. Dalam rangka untuk mengatasi permasalahan dari ketidak cocokan ini,
peran utama dari kompatibilisasi dengan menambahkan adhesi. Tujuan penambahan adhesi harus bertindak di menghubung ke peningkatan adhesi antara
Polimer Blends Kompatibiliser senyawa MW
rendah PPunsaturated Polyester
PEPVCPSPPEPDM or SBS
PPunsaturated polyester Peroxide:
2-tert-butylperoxy-2-methyl-5- hexene-3-yn
+ octyl methacrylate Dicumyl peroxide DCP
2,5-dimethyl-2,5-bistert- butylperoxy hexane
PSEPDM PVCNBR
PPPS PBTPPE
PBTLDPE or EPDM Bi, Multifunctional Chemicals
Peroxides: DVB or TRIS
Maleic anhydride MA MA and styrene
Diglycidyl ether bisphenol-A Bismaleimide
PPNBR or PPEPDM PPNRLDPE
Dynamic Vulcanisation: Dimethylol phenolic compound
Dimaleimide HVA-2
PBTEVA PBTAcrylate rubber
PEPS Catalyst:
di-butyl tin oxide di-butyl tin dilaurate
AlCl
3
Styrene Friedel Craft Rctn PPPS, PMMAPP or PE
Filler: Silica or clay
Universitas Sumatera Utara
dua substrat melalui pengurangan tekanan interfacial. Ketika adhesi digunakan untuk peningkatan antara dua polimer yang tidak kompatibel .Sebuah agen
kopling digunakan untuk adhesi peningkatan antara satu polimer dan pengisi. Bagaimanapun, secara kimiawi ini merupakan bahan sama dalam kedua kasus dan
digunakan untuk meningkatkan dan memperkuat sifat mekanis dari plastik . Sebagian besar bahan pengisi digunakan adalah polar kutub secara
alami sedangkan polipropilena adalah bukan polimer polar . Lemahnya Adhesi antara permukaan pengisi dan matriks polimer,diperlukan suatu cara yang mana
polimer terlebih dahulu dicairkan yang berguna untuk memecahkan kumpulan dari partikel pengisi. Salah satu metoda yang sering digunakan untuk mengatasi
masalah ini harus memperlakukan bahan pengisi dengan beberapa zat permukaan, seperti asam stearic, yang akan membuat permukaan lebih banyak hidrofil. Aditip
lain, seperti silanes, zirconates dan titan, adalah sering digunakan dengan baik. Bahan ini bereaksi dengan permukaan pengisi dan saling berhubungan dengan
polimer untuk meningkatkan adhesi antara partikel pengisi serta matriks polimer Karian, 2002.
Pendekatan lain yang harus dilakukan dengan cara memodifikasi secara kimia bahan polimer dengan cara menarik kelompok kutub di atas backbone
molekular. Modifikasi ini akan meningkatkan polaritas dari rantai polimer dan untuk membentuk satu kutub oligomer fungsional. Dengan begitu, persatuan
kutub oligomer fungsional akan meningkatkan kompatibilitas antara polimer tanpa kutub dan organoclay kutub. Polyolefin oligomers dengan telechelic kutub
OH mengelompokan PP-OH dan maleic anhidrid PP dimodifikasi PP-g-MA oligomers adalah paling umum digunakan dalam metoda ini Kurokawa et al.,
1997.
2.6.2. Polipropilena Grafted Maleated Anhidride PP- g- MA.