Partikel yang terserak secara homogen meningkatkan interaksi melalui penjerapan polimer di atas permukaan bahan pengisi. Sebaliknya, partikel yang tidak tersebar
secara homogen memungkin menghasilkan aglomerat atau penggumpalan di dalam matriks polimer. Wujud aglomerat atau penggumpalan akan megurangi
luas permukaan seterusnya melemahkan interaksi di antara pengisi dan matriks dan mengakibatkan penurunan sifat fisik bahan polimer.
2.5.1 Pelunak Softener.
Bahan pelunak adalah bahan-bahan yang ditambahkan untuk memudahkan pencampuran karet dengan bahan-bahan kimia lainnya, terutama campuran bahan
pengisi memerlukan waktu yang lebih singkat. bahan pelunak ini juga berfungsi sebagai bahan pembantu pengolah yaitu mempermudah pemberian bentuk dan
membuat barang-barang jadi karet lebih empuk. Bahan ini bersifat licin dan mengkilap.
Contohnya : asam stearat, parafin, wax, faktis, resin, damar dan lain-lain.
2.5.2 . Pemercepat Acceleator.
Bahan pemercepat berfungsi untuk membantu dalam mengontrol waktu dan temperatur pada proses vulkanisasi dan dapat memperbaiki sifat vulkanisasi
karet. Beberapa jenis bahan pemercepat antara lain bahan pemercepat organik. Misalnya, Marcapto Benzhoathizole Disulfida MBTS, Marcapto Banzhoathizole
MBT, dan Diphenil Guanidin DPG, Tetra Metil Thiura Disulfarat TMTD dan bahan pemercepat anorganik, misalnya Karbonat, Timah hitam, Magnesium,
dan lain-lan. James E. Mark, BurakErman, 2005,
2.5.3 . Pengaktif Activator.
Bahan pengaktif adalah bahan yang dapat meningkatkan kerja dari bahan pemercepat. Umumnya bahan pemercepat tidak dapat bekerja baik tanpa bahan
pengaktif. Bahan pengaktif yang bisa digunakan adalah ZnO, asam stearat, PbO, MgO dan sebagainya pada umumnya sekitar 2 sampai 5 phr . Campuran bahan
pengaktif, bahan pemercepat dan belerang S disebut sistem vulkanisasi dari kompon vulcanising system of the coumpond.
2.5.4.Antioksidan Antioxidan.
Bahan antioksidan adalah bahan yang digunakan untuk mengurangi proses oksidasi pada vulkanisat, antioksidan dapat memperlambat pengrusakan pada
Universitas Sumatera Utara
produk barang jadi karet. Penambahan bahan antioksidan diperlukan karena kadar antioksidan alam dari karet cukup rendah, akibatnya dapat menyebabkan karet
mudah lengket, keras, retak-retak dan rapuh. proses oksidasi dapat terjadi karena panas, radiasi, ozon, oksigen, cuaca dan sebagainya. Antioksidan berfungsi
mencegah atau mengurangi kerusakan produk plastik karena pengaruh oksidasi yang dapat menyebabkan pemutusan rantai polimer. Tanda-tanda yang terlihat
apabila produk plastik rusak adalah • Polimer menjadi rapuh.
• Kecepatan alir polimer tidak stabil dan cenderung menjadi lebih tinggi. • Sifat kuat tariknya berkurang.
• Terjadi retak-retak pada permukaan produk. • Terjadi perubahan warna .
Jenis bahan antioksidan diantaranya Butilated Hidroksi Toluen BHT dan Phenil- Beta-Naphthyl-amine PBN. Antioksidan 2,6, di-tert butil 4-metil fenol BHT.
penggunaan BHT sebagai stabiliser pada resin pengimpregnasi. 0,02 g BHT 10 dari resin meningkat 5 sampai 8 kali dibandingkan tanpa antioksidan.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan Butil Hidroksi Toluena dalam berinteraksi dengan resin serta kemampuannya dalam mendeaktifkan radikal makro yang
terbentuk akibat adanya pengaruh termal. Pocut Nurul Alam, Teuku Rihayat,2007.Irganok 1076 berbentuk serbuk putih dengan densitas 0,480 grcm3
, sebagai bahan anti oksidan. Irganok 1076 sebagai bahan antioksidan tidak
berpengaruh terhadap tingkat kekompakan campuran PP-Karet alam dan masih termasuk jenis immiscible blends.
Campuran PP-Karet alam dan irganok 1076 sebesar 6wt mengalami peningkatan yield stenght sebesar 40 , tensil strenght
sebesar 56 dan elongation at break sebesar 21 Mashuri, Ana Marini,dan Sudirman,2005 .
2.6. Pencampuran Polimer Polymer Blends.