Proses Pembuatan Karet . KARET.

2.3.2. Proses Pembuatan Karet .

Karet alam natural rubber memiliki mer atau unit penyusun terkecil cis- polyisoprene. Proses pembuatan karet pada umumnya diikuti dengan proses vulkanisasi, yaitu penambahan sulfur dengan tujuan untuk memperbaiki sifat sifat mekanisnya. Reaksi vulkanisasi merupakan reaksi yang penting pada industri barang jadi karet, vulkanisasi adalah suatu proses irreversible dimana terjadi struktur kimia misalnya ikatan silang sehingga mengakibatkan plastis dan lebih tahan terhadap larutan organik. Hal ini dapat diartikan bahwa vulkanisasi adalah proses perubahan molekul karet belum kuat linier menjadi kuat karena adanya ikatan silang ketika dipanaskan di dalam oven. Hasil dari vulkanisasi karet ini disebut vulkanisat karet, atau vulkanisat. Proses vulkanisasi tidak lepas dari bahan vulkanisator. Setelah campuran karet di bentuk, maka perlu divulkanisasi, selama proses vulkanisasi akan terjadi perubahan, rantai molekul karet yang panjang akan saling berikatan silang melalui reaksi dengan vulkanisator sehingga karet akan menjadi kuat.Karet tidak lengket dan lebih tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh panas, ozon, cuaca dan sebagainya. Pada proses vulkanisasi, suhu dan waktu pemasakan harus selalu dikontrol dengan baik. Hal ini sangat penting karena untuk tiap kompon terdapat satu daerah suhu dan waktu dimana barang karet akan memiliki sifat-sifat fisika yang optimum. Pada Gambar 2.12 mengilustrasikan proses pembuatan karet alam dengan vulkanisasi. Gambar. 2.12 . Proses Pembuatan Karet Alam . Mekanisme dari penambahan kaitan silang dengan proses vulkanisasi karet alam diilustrasikan lebih jelas dalam Gambar 2-13. Penambahan 30-40 sulfur akan memperbanyak jumlah ikaitan silang cross link antara rantai molekulnya yang Universitas Sumatera Utara akan berpengaruh terhadap sifat-sifat dan perilaku karet alam. Kekerasan dan kekakuan dari karet alam akan meningkat dengan proses vulkanisasi. Karet alam dengan jumlah ikaitan silang sedikit akan bersifat relatif lebih lunak dan fleksibel dari pada karet alam dengan jumlah ikaitan silang lebih banyak Rahmat Saptono,2008 . Gambar .2.13. Pembentukan Ikaitan Silang dengan Proses Penambahan Sulfur Vulkanisasi

2.3.3. Perilaku Elastis Karet.