Pengaruh Harapan Terhadap Persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang

adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan. Kebutuhan juga merupakan suatu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitas dan menjadi dasar dan alasan untuk berusaha. Upanya peningkatan kebutuhan Tokoh Masyarakat Aceh yang telah dilakukan pemerintah Aceh adalah dengan melakukan sosialisasi tentang manfaat dan kegunaan rumoh Aceh dalam menghadapi bencana genpa dan tsunami melalui radio-radio, poster-poster, surat kabar, tabloid dan majalah-majalah lokal. Untuk sosialisasi ini juga diperlukan kerja sama lintas sektoral antara dinas terkait.

5.4 Pengaruh Harapan Terhadap Persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang

Rumoh Aceh Sebagai Kearifan Lokal dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Kota Banda Aceh Berdasarkan hasil penelitian tidak ada pengaruh harapan terhadap persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh. Penelitian ini didukung oleh teori harapan Vroom yang mengatakan bahwa harapan terbentuk oleh karena adanya kekuatan motivasional valensi, yaitu kekuatan preferensi individu untuk memperoleh hasil akhir tertentu. Dalam hal ini Tokoh Masyarakat berharap suatu saat nanti Aceh dengan letak geografis yang berpotensi terhadap bencana gempa dan tsunami masyarakatnya akan mengadopsi rumoh Aceh untuk konsep rumah yang dapat mengantisipasi bencana terutama gempa dan tsunami. Hasil penelitian ini masih sejalan dengan teori Vroom yang lebih lanjut mengatakan agar valensi menjadi positif, orang harus lebih menyukai memperoleh Universitas Sumatera Utara hasil daripada tidak memperolehnya sama sekali. Valensi nol terjadi saat individu mengabaikan hasil, valensi akan negatif saat individu lebih suka tidak memperoleh hasil dari pada memperolehnya. Tokoh Masyarakat Aceh di Desa Deah Geuleumpang, Cot Lamkuweuh, Lambung dan Gampong pande yang diwawancarai peneliti mengatakan, masyarakat Aceh sudah merasa nyaman dengan keadaan yang selama ini dijalani dan masyarakat beranggapan bahwa setelah ada musibah pasti ada kemudahan seperti yang selama ini dirasakan oleh masyarakat. Banyaknya bantuan-bantuan baik dari dalam maupun luar negeri serta adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga sebahagian besar masyarakat Aceh bisa hidup lebih sejahtera. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widosari 2010 setiap tahun di Banda Aceh dan Aceh Besar setidaknya ada lima rumoh Aceh yang hilang karena dibeli dan dipindahkan maupun dirubuhkan dengan menggantikannya dengan rumah beton. Menurut hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa Tokoh Masyarakat Aceh berpersepsi ada harapan masyarakat Aceh untuk menempati rumoh Aceh tetapi karena adanya hambatan-hambatan dan kendala dalam membangun rumoh Aceh seperti susah dalam mendapatkan tukang bangunan, karena tukang bangunan rumoh Aceh pada zaman sekarang sudah langka sehingga ongkos dalam pembuatan rumoh Aceh menjadi mahal. Selain ongkos yang mahal, material rumoh Aceh pun harganya mahal disebabkan susahnya mendapatkan kayu sebagai bahan dasar pembuatan rumoh Aceh Universitas Sumatera Utara dikarenakan adanya program Aceh go green dari pemerintah sehingga adanya pembatasan merambah hutan sehingga tidak semua lapisan masyarakat bisa menjangkau dalam membuat rumoh Aceh. Selain material dan tukang bangunan yang susah didapat dan harganya mahal, alasan tidak praktis dan tidak efisien juga merupakan alasan masyarakat untuk tidak menggunakan rumoh Aceh sebagai tempat tinggal, dengan pertimbangan: 1. Rumoh Aceh terbuat dari kayu sehingga cepat keropos dan membutuhkan perawatan yang maksimal dan mahal. 2. Rumoh Aceh dengan ketinggian mencapai 4 meter dan untuk memasuki rumah harus menaiki tangga yang menyebabkan penghuni yang sakit , anak- anak ataupun yang berusia lanjut akan sulit untuk keluar masuk rumah. 3. Keberadaan toilet yang jauh dari rumah karena menjaga kesucian rumah, akan menimbulkan kesulitan bagi penghuni yang sakit dan penghuni yang berusia tua dan anak-anak yang rentan terhadap bahaya. 4. Masyarakat yang memiliki kendaraan roda dua harus membuat tempat lain yang khusus untuk penyimpanan. 5. Dalam pembuatan rumoh Aceh harus menggunakan upacara adat Dengan alasan tersebut masyarakat tidak mau membangun rumoh Aceh sebagai tempat tinggal dan masyarakat lebih tertarik dengan rumah modern yang serba praktis dan mudah dalam pembuatannya serta harganya murah. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan peran dari pemerintah dan dinas terkait serta dewa perwakilan rakyat DPR untuk menyelamatkan kearifan lokal serta mengurangi dampak akibat bencana perlu merancang mendesain rumah yang dapat mengantisipasi bencana dengan mengadopsi desain rumoh Aceh.

5.4 Keterbatasan Penelitian