Analisa Bivariat Pengaruh Pengetahuan Terhadap Persepsi Tokoh Masyarakat Aceh Tentang

rumoh Aceh responden juga sangat setuju 56,6; 44,6 responden mempunyai persepsi sangat setuju rumoh Aceh tidak praktis, dan rumoh Aceh tidak efisien responden mempunyai persepsi sangat setuju 58,9. Berdasarkan uraian jawaban mengenai persepsi responden tentang rumoh Aceh, maka setelah dikategorikan yang mempunyai persepsi baik ada sebanyak 24,4, yang sedang 31,1, sedangkan selebihnya kurang baik 44,4. Sebagaimana tertera pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi No Kategori Jumlah 1 Baik 22 24,4 2 3 Sedang Kurang Baik 28 40 31,1 44,4 Jumlah 90 100,0

4.3. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi variabel bebas pengetahuan, pengalaman, kebutuhan dan harapan yang berhubungan dengan variabel terikat yaitu persepsi tokoh masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh sebagaimana terlampir pada Tabel 4.19 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Hasil Analisis Bivariat Antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen. No Variabel Likelihood Ratio Asosiasi Linear by Linear P 1 Pengetahuan 0,917 0,855 0,920 2 Pengalaman 0,633 0,343 0,633 3 Kebutuhan 0,001 0,000 0,001 4 Harapan 0,002 0,001 0,001 Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ternyata terdapat 2 dua variabel yang p valuenya dari 0,05 yaitu variabel kebutuhan dan harapan, sedangkan variabel pengetahuan dan pengalaman p valuenya dari 0,05, dengan demikian variabel yang menjadi kandidat ke model multivariat adalah variabel kebutuhan dan harapan.

4.4. Analisis Multivariat

4.4.1 Pemilihan Variabel Kandidat Multivariat

Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel yang diduga berhubungan dengan persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh yaitu variabel pengetahuan, pengalaman, kebutuhan dan harapan. Untuk menentukan variabel yang menjadi kandidat dalam uji multivariat, keempat variabel tersebut terlebih dahulu dilakukan analisis bivariat dengan variabel dependen persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami. Menurut Budiarto 2002, variabel yang pada saat dilakukan uji Chi-Square memiliki nilai p 0,05 dan Universitas Sumatera Utara mempunyai kemaknaan secara substansi dapat dijadikan kandidat yang akan dimasukkan ke dalam model multivariat. Hasil analisis bivariat antara variabel independen dengan dependen dapat dilihat pada Tabel 4.20. Tabel 4.20 Hasil Analisis Bivariat Antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen. No Variabel Likelihood Ratio Asosiasi Linear by Linear p 1 Pengetahuan 0,917 0,855 0,920 2 Pengalaman 0,633 0,343 0,633 3 Kebutuhan 0,001 0,000 0,001 4 Harapan 0,002 0,001 0,001 Berdasarkan hasisl analisis yang dilakukan ternyata terdapat 2 dua variabel yang p valuenya dari 0,05 yaitu variabel kebutuhan dan harapan, sedangkan variabel pengetahuan dan pengalaman p valuenya dari 0,05. Dengan demikian variabel yang menjadi kandidat ke model multivariat adalah variabel kebutuhan dan harapan. 4.4.2 Pembuatan Model Penentu Persepsi Tokoh Masyarakat Aceh Tentang Rumoh Aceh dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Kota Banda Aceh Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan determinan persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dicobakan secara bersama-sama. Model terbaik akan mempertimbangkan dua penilaian, yaitu nilai signifikansi likelihood ratio p0,05 Universitas Sumatera Utara dan nilai signifikansi pearson chi-square p0,05. Selanjutnya dilakukan uji regresi linear berganda multiple regression test dengan hasil uji sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Pengaruh Kebutuhan dan Harapan Terhadap Persepsi Tokoh Masyarakat Aceh Tuha Peuet Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std.Error Beta T P 1 Constanta Kebutuhan Harapan 740 455 066 191 192 249 541 060 3.880 2.375 263 0.000 0.020 0,793 Adj.R Square = 34,2 Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat bahwa variabel harapan p = 0,793. Berarti variabel harapan tidak ada pengaruh dengan persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh. Dengan demikian perlu dilakukan pengeluaran variabel dari model. Untuk proses model selanjutnya tidak mengikutkan variabel harapan. Variabel kebutuhan berpengaruh terhadap persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh p0,05. Nilai konstanta berpola positif artinya semakin besar kebutuhan, maka semakin positif persepsi terhadap rumoh Aceh sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh. Variabel kebutuhan paling berpengaruh terhadap persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh dengan nilai koefisien β 5,41. Universitas Sumatera Utara Secara keseluruhan model regresi dapat memprediksi besarnya pengaruh variabel independen, yaitu variabel kebutuhan terhadap persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh adalah sebesar 34,2 Adjusted R Square sedangkan 76,8 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Persepsi Tokoh Masyarakat Aceh Tentang

Rumoh Aceh Sebagai Kearifan Lokal dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Kota Banda Aceh Pengetahuan dalam penelitian ini tidak berhubungan secara bivariat dengan persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang rumoh Aceh dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh, sehingga untuk selanjutnya variabel pengetahuan tidak termasuk yang diuji secara multivariat. Meski tokoh masyarakat sudah mengetahui tentang fungsi dan manfaat rumoh Aceh, tetapi mereka menilai masyarakat tidak tinggal di rumoh Aceh karena berbagai alasan seperti rumoh Aceh cepat lapuk, tidak efektif dan efisien karena harus naik tangga dan toilet yang jauh dari rumah. Sumber air yang jauh dari rumah juga menyulitkan penghuninya apabila ada penghuni yang masih anak-anak ,berusia lanjut, dan ada anggota keluarga yang sakit. Selain itu harga material yang mahal dan ongkos pembuatan serta upacara adat juga merupakan pertimbangan untuk tidak membangun rumoh Aceh. Masyarakat zaman sekarang lebih mengutamakan kepraktisan dan gaya hidup yang trendi sehingga mengurangi minat masyarakat untuk tinggal di rumoh Aceh. Masyarakat beranggapan apabila tinggal di rumoh Aceh akan dianggap ketinggalan zaman dan tidak trendi, sehingga rumah bantuan yang diberikan kepada masyarakat oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BRR pada masa rehabilitasi masyarakat lebih memilih rumah moderen. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini bertolak belakang dengan teori Bloom yang dikutip Notoatmodjo 2005, yang mengatakan bahwa pengetahuan knowledge adalah tahu apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya. Pengetahuan adalah tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Selain keunggulan-keunggulan rumoh Aceh, ada juga kelemahan-kelemahan yang dimiliki rumoh Aceh. Adapun kelemahan-kelemahannya seperti toilet yang jauh dari rumah, ongkos pembuatan dan material yang mahal, serta dinilai ketinggalan zaman sehingga masyarakat tidak mau tinggal di rumoh Aceh. Widosari 2010 mengatakan, kelemahan-kelemahan dari rumoh Aceh di antaranya sifat-sifat alami kayu yang mudah keropos. Meskipun demikian secara tradisional beberapa teknik dapat mengurangi kekeroposan seperti cara pemilihan kayu. Di lain pihak, diberlakukannya moratorium logging oleh pemerintah Aceh sejak 6 Juni 2007 demi terwujudnya Aceh hijau green province, menyebabkan persediaan dan harga kayu menjadi tinggi. Hal tersebut menjadi salah satu kendala bagi masyarakat untuk membangun rumoh Aceh .

5.2. Pengaruh Pengalaman Terhadap Persepsi Tokoh Masyarakat Aceh tentang