dilemparkan ke empat jurusan mata angin sambil di bacakan doa untuk keselamatan, kemudian baru ditanam Dinas Perkotaan dan Pemukiman, 2006.
Persepsi
2.4.1 Pengertian Persepsi
Menurut Rakhmat 2007, persepsi adalah pengalaman tentang peristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk indrawi sensory dan
pengalaman masa lampau yang relevan di organisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu, sedangkan
Atkinson dan Hilgard dalam Rakhmad 2007, mengemukakan persepsi itu adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam
lingkungan. Gibson dan Donely menjelaskan persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu Gibson dan Donely, 1996.
Persepsi berhubungan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan
indra. Persepsi juga di artikan sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera Caplin, 2006.
Persepsi merupakan makna hasil pengamatan yang dilakukan oleh individu terhadap suatu objek yang mendefinisikan pengenalan akan suatu halobjek melalui
Universitas Sumatera Utara
penginderaan yang disatukan dan dikoordinasikan dalam saraf yang lebih tinggi Sarwono, 1992.
2.4.2 Faktor-faktor Pembentukan Persepsi
Menurut Rakhmad 2007, Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari kebutuhan, pengalaman. Lebih lanjut Rakhmad juga
menjelaskan yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberi respons terhadap stimuli. Persepsi juga meliputi
kognisi pengetahuan, yang mencakup penafsiran objek, tanda dan orang dari sudut pengalaman orang yang bersangkutan Gibson,1996.
Robbins 2005 menyatakan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi persepsi, yakni pelaku persepsi, target yang dipersepsikan dan situasi. Ketika
individu memandang kepeda objek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, maka penafsiran tersebut akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi individu pelaku persepsi itu. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, kepribadian, motif, kebutuhan atau minat, pengalaman dan
harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri atas dua faktor, yaitu faktor
eksternal atau dari luar yakni concreteness yaitu gagasan yang abstrak yang sulit dibandingkan dengan yang objektif, novelty atau hal baru, biasanya lebih menarik
untuk dipersepsikan daripada hal-hal lama, Velocity atau percepatan, misalnya pemikiran atau gerakan yang lebih cepat dalam menstimuli munculnya persepsi lebih
Universitas Sumatera Utara
efektif dibanding yang lambat, conditioned stimuli yakni stimulus yang dikondisikan. Sedangkan faktor internal adalah motivasi yaitu dorongan untuk merespons sesuatu,
interest dimana hal-hal yang menarik lebih diperhatikan dari pada yang tidak menarik, need adalah kebutuhan akan hal-hal tertentu dan terakhir asumtions yakni
persepsi seseorang dipengaruhi dari pengalaman melihat, merasakan dan lain-lain. Jika digambarkan polanya, maka terlihat seperti pada Gambar 2.2 di bawah ini:
Gambar 2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Robbins, 2005 Situasi
a. Waktu
b. Keadaan tempat
Pelaku persepsi
a. Sikap
b. Motif
c. Kebutuhan atau minat
d. Pengalaman
e. Pengharapan
PERSEPSI
Target yang dipersepsikan
a. Hal baru
b. Gerakan
c. Bunyi
d. Ukuran
e. Latar belakang
f. Kedekatan
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Pengetahuan