Tabel 4.1. Karakteristik Mi Basah dengan Beberapa Variasi Penambahan
Tempe dan Wortel Karakteristik Mi
Basah E
1
E
2
E
3
Warna Kuning pucat
Kuning muda Kuning
muda sedikit kecoklatan
Aroma Khas tempe
Khas tempe wortel Khas wortel
Rasa Khas tempe
Khas tempe wortel Khas wortel
Tekstur Basah dan elastis Basah dan elastis
Basah dan elastis
Keterangan: E
1
: tepung terigu 50, tempe 30 dan wortel 20 E
2
: tepung terigu 50, tempe 25 dan wortel 25 E
3
: tepung terigu 50, tempe 20 dan wortel 30
4.2. Deskriptif Panelis
Panelis adalah 30 orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sumatera Utara USU yang masih aktif kuliah, baik dari jalur SLTA
maupun jalur Ekstensi. Panelis terdiri dari 25 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Umur panelis berkisar antara 21-33 tahun. Pada saat diminta tanggapanpenilaiannya,
secara visual panelis tidak dalam keadaan sakit, tidak mengalami cacat fisik pada organ yang dipakai untuk menilai dan dalam keadaan emosional yang stabil.
4.3. Analisis Organoleptik Warna Mi Basah dengan Beberapa Variasi
Penambahan Tempe dan Wortel Hasil analisis organoleptik warna mi basah dengan menggunakan skala
hedonik dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2. Hasil Analisis Organoleptik Warna Mi Basah dengan Beberapa Variasi Penambahan Tempe dan Wortel
Warna Mie Basah
Kriteria Skor E
1
E
2
E
3
P S P S P S
Suka 3 8
24 26,67
20 60
66,67 10
30 33,33
Kurang Suka 2 17 34 37,78 10 20 22,22
19 38 42,22
Tidak Suka 1 5 5 5,55 0 0 0 1 1
1,11
Total 30 63 70 30 80 88,89
30 69
76,66
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
P : Panelis S : Skor
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa total skor tertinggi dalam uji organoleptik terhadap warna mi basah dengan penambahan tempe 25 dan wortel
25 E
2
yaitu 80 88,89 dengan kriteria kesukaan adalah suka. Sedangkan yang memiliki skor terendah adalah warna mi basah dengan penambahan tempe 30 dan
wortel 20 E
1
yaitu 63 70 dengan kriteria kesukaan adalah kurang suka. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai warna mi basah penambahan
tempe 25 dan wortel 25 E
2
. Hasil analisis sidik ragam terhadap warna mi basah dengan penambahan
tempe dan wortel dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Warna Sumber
Keragaman db JK KT
Fhitung Ftabel Keterangan
0,05
Perlakuan 2 4,96
2,48 7,75 3,15
F
Hi
F
Tabel
Galat 87 27,67
0,32
Total 89 32,63
Keterangan : db : derajat bebas
JK : jumlah kuadrat KT : kuadrat total
Berdasarkan analisis sidik ragam pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung 7,75 Ftabel 3,15, maka ada perbedaan hasil penilaian terhadap
warna pada setiap mie basah yang dihasilkan. Oleh karena adanya perbedaan antara ketiga perlakuan tersebut maka dapat dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan dan
didapatkan hasilnya seperti tabel 4.4 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Warna
Perlakuan E
1
E
3
E
2
Rata-rata 2,1 2,3
2,67 E
3
– E
1
= 2,3 – 2,1 = 0,2 0,29 Jadi E
3=
E
1
E
2
– E
1
= 2,67 – 2,1 = 0,57 0,30 Jadi E
2
≠ E
1
E
2
– E
3
= 2,67 – 2,3 = 0,37 0,29 Jadi E
2
≠ E
3
Berdasarkan tabel Uji Duncan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaa panelis terhadap perlakuan E
3
sama dengan perlakuan E
1,
namun perlakuan E
2
berbeda dengan kedua perlakuan yang lain. Hal ini berarti bahwa warna mi basah pada perlakuan E
2
yang mendapat tambahan tempe 25 dan wortel 25 lebih disukai daripada warna mi basah pada perlakuan E
1
dan E
3
karena warna mi basah pada perlakuan E
2
mempunyai penilaian yang paling tinggi 2,67, dimana semakin tinggi tingkat penilaian maka warna mi basah akan semakin disukai oleh panelis.
4.4. Analisis Organoleptik Aroma Mi Basah dengan Beberapa Variasi