5. Penambahan tempe dan wortel dalam pembuatan mi basah memberikan
sumbangan mineral seperti kalsium, fosfor, natrium, dan kalium yang dapat meningkatkan kandungan gizi pada mi basah. Mi basah tempe wortel memiliki
kandungan kalsium tertinggi yaitu mi basah E
1
58,28 mg, kandungan fosfor tertinggi yaitu mi basah E
1
164,93 mg, kandungan natrium tertinggi yaitu mi basah E
3
18,33 mg, kandungan kalium tertinggi yaitu mi basah E
3
61,25 mg.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hal yang dapat disarankan adalah:
1. Kepada konsumen untuk menjadikan mi basah dengan penambahan tempe dan wortel sebagai makanan alternatif pengganti nasi karena mengandung zat gizi
yang diperlukan tubuh. 2. Perlu dilakukan upaya untuk menyebarluaskan pembuatan mi basah dengan
penambahan tempe dan wortel. 3. Perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut dari mi basah untuk meningkatkan daya
terimanya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Tempe.
http:repository.ipb.ac.id . Diakses tanggal 10 Agustus 2013.
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Astawan, M. 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Tiga
Serangkai. Solo.
Astawan, M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Penebar Swadaya.Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2011. Perkembangan Volume Dan Nilai Ekspor Dan Impor
Komoditas Tanaman Pangan Tahun 2004-2010 .
http:tanamanpangan.deptan.go.id
.
Diakses tanggal 13 Juli 2013
Cahyono, B. 2002. Wortel. Kanisius. Yogyakarta. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2009. Daftar Komposisi Bahan
Makanan . Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Erlina,S. 2013. Pemanfaatan Tempe dan Ubi Jalar Merah Dalam Pembuatan Mi Basah Serta Uji Daya Terimanya
. http:repository.usu.ac.id. Diakses tanggal 13 Juli 2013.
Gaman, P.M and Sherington, K. B. 1992. Ilmu Pangan Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi.
UGM Press. Yogyakarta.
Hastuti, P.S., E. Sutriswati dan I.S. Utami. 1985. Tepung Sorgum Sorgum vulgare Sebagai Pengganti Tepung Gandum dalam Pembuatan Mie dan
Roti Tawar. Jurnal. Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta.
Hoseney, R.C. 1994. Principles of Cereal Science and Technology. Assoc. of
Cereal Chemists, Inc. St. Paul. American.
Joe,W. 2011. Keajaiban Khasiat Kedelai. C.V. Andi Offset. Yogyakarta Kasmidjo, R. B. 1990. Tempe, Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan serta
Pemanfaatannya. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Kartika, B. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. UGM. Yogyakarta. Karyadi, 1985 dan Mardyah, 1992. Komposisi Kimia Kedelai, Tempe dan Tepung
Tempe .
http:repository.ipb.ac.id . Diakses tanggal 9 Oktober 2013
Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas. Trubus
Agisarana. Surabaya.
Universitas Sumatera Utara
Marzempi, D. Sastrodipuro, Azman dan Aswardi. 1994. Penggunaan Tepung Ubi Kayu Sebagai Bahan Substitusi Terigu dalam Pembuatan Mie Kering
. Di dalam Nasrun, et al. Ed. Risalah Seminar Balai Penelitian Tanaman Pangan
Sukarami. Solo.
Muhajir. 2007. Peningkatan Gizi Mie Instan dari Campuran Tepung Terigu dan Tepung Ubi Jalar Melalui Penambahan Tepung Tempe dan Tepung Ikan
. Sumatera utara. Medan.
Munarso dan Bambang. 2009. Perkembangan Teknologi Pengolahan Mie
http:www.iptek.net.id . Diakses tanggal 10 Februari 2013
Novary, E.W. 1997. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rahayu, W.P. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor.
Royaningsih, S. dan P. Pangloli. 1988. Pembuatan Mie Basah boiled noodle dari Campuran Terigu dan Tepung Sagu.
Di dalam E.S. Heruwati Ed. Prosiding Seminar Penelitian Pasca Panen Pertanian. Balitbang Penelitian,
Departemen Pertanian. Bogor.
Setyaningsih,D. 2005. Analisis Sensori. Bhatara Karya Aksara. Jakarta. Sobariansyah, M. 2006. Studi Pembuatan Mie Basah Berbasis Tepung Tempe.
http:elibrary.ub.ac.id . Diakses tanggal 10 Agustus 2013
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian
. Bhatara Karya Aksara. Jakarta
Sumaryono. 1984. Kunci Bercocok Tanam Sayur-Sayuran Penting di Indonesia.
Seminar. Indonesia.
Susiwi. 2009. Penilaian Organoleptik. http:file.upi.edu
. Diakses tanggal 17 Januari 2013
Suyanti. 2010. Membuat Mi Sehat Bergizi dan Bebas Pengawet. Penebar
Swadaya, Jakarta
Ubaidillah, M., 1997. Analisa Kadar Air Pada Bahan Tambahan Mie. Karya
ilmiah. F-MIPA, USU. Medan.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Zaidar. 2005. Pembuatan Mie Kering dari Tepung Terigu Dengan Tepung
Rumput Laut Yang Difortifikasi Dengan Kacang Kedelai .
http:repository.usu.ac.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2013 Zuraidah. 2005. Pemanfaatan Wortel Daucus carota Dalam Pembuatan Mie
Basah Serta Analisa Mutu Fisik Dan Mutu Gizinya .
http: repository.usu.ac.id
. Diakses tanggal 10 Agustus 2013.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
FORMULIR UJI DAYA TERIMA
Nama panelis :
Umur : Jenis kelamin
: TlpHP
: Peminatan
: Instruksi :
1. Ciciplah sampel satu persatu.
2. Pada kolom kode sampel berikan peniaian anda dengan cara memasukan
nomor lihat keterangan yang ada di bawah tabel berdasarkan tingkat kesukaan.
3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi
satu sampel. 4.
Jangan membandingkan tingkat kesukaan antar sampel. 5.
Setelah selesai berikan komentar anda dalam ruang yang telah disediakan.
Indikator Kode Sampel
E
1
E
2
E
3
Warna Aroma
Rasa Tekstur
Keterangan : Suka
: 3 Kurang suka
: 2 Tidak suka
: 1 Komentar :
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………….................................................................................................
Terima kasih
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Warna
Mi Basah dengan Penambahan Tempe dan Wortel
Jenis Kelamin
Peminatan Perlakuan Total
Panelis E
1
E
2
E
3
Yi Y²ij Yi² P
1
Kependudukan dan Kesehatan Reproduksi
1 2
3 7 17 49
P
2
2 3
2 7 17 49
P
3
1 3
2 6 14 36
P
4
1 3
3 7 19 49
P
5
3 3
3 9 27 81
P
6
2 2
2 6 12 36
P
7
1 3
3 7 19 49
P
8
2 3
3 8 22 64
P
9
2 2
2 6 12 36
P
10
Biostatistika 2
2 2 6 14
36 L
11
2 3
2 7 17 49
P
12
2 3
3 8 22 64
L
13
Epidemiologi 2
2 3 7 17
49 P
14
3 2
2 7 17 49
P
15
3 2
2 7 17 49
P
16
2 3
2 7 17 49
P
17
2 3
2 7 17 49
P
18
Gizi 2
3 3 8 22
64 P
19
3 3
2 8 22 64
P
20
3 3
2 8 22 64
P
21
1 2
3 6 14 36
P
22
2 3
2 7 17 49
P
23
Kesehatan Keselamatan Kerja
2 3
2 7 17 49
L
24
3 3
2 8 22 64
P
25
Kesehatan Lingkungan 2
3 2 7 17
49 P
26
2 2
2 6 12 36
P
27
2 3
2 7 17 49
L
28
3 2
2 7 17 49
L
29
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
2 3
3 8 22 64
P
30
3 1
3 8 22 64
Yi Y²ij
Yi² Rata-rata
63 80
69 212 145
220 167 532
3969 6400
4761 15130 2,1
2,67 2,3
Universitas Sumatera Utara
a. Varians