Syarat-syarat menjadi panelis yaitu antara lain sehat secara fisik dan mental lahir dan batin, tidak merokok, tidak lelah, dan bisa bekerja sama.
3.6.4. Perhitungan Zat Gizi Mi Basah dengan Penambahan Tempe dan Wortel
Perhitungan zat gizi mi basah dengan penambahan tempe dan wortel dilakukan dengan pendekatan perhitungan zat gizi pada bahan pembuatan mi dengan
menggunakan DKBM Daftar Komposisi Bahan Makanan. Pada penelitian ini, akan dihitung komposisi zat gizi mi basah yaitu protein, lemak, karbohidrat, serat,
kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin A, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin C, dan air.
3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase, kemudian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada
masing-masing perlakuan maka digunakan analisis sidik ragam. Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mengkaji reaksi panelis terhadap suatu bahan yang
diujikan. Untuk mengetahui tigkat kesukaan dari panelis dilakukan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis
dahulu untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut
= x 100
Keterangan : = skor presentase
n = jumlah skor yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
N = skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis Untuk mengubah dat skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen,
analisinya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
Nilai tertinggi = 3 suka
Nilai terendah = 1 tidak suka
Jumlah kriteria yang ditentukan = 3 kriteria
Jumlah panelis = 30 orang
a. Skor maximum
= jumlah panelis x nilai tertinggi = 30 x 3 = 90
b. Skor minimum
= jumlah panelis x nilai terendah = 30 x 1 = 30
c. Persentase maksimum
= x 100 = x 100 = 100
d. Persentase minimum
= x 100
= x
100 =
33,3 e.
Rentangan = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 100 - 33,3 = 66,7 f.
Interval presentase = Rentangan : Jumlah kriteria
= 66,7 : 3 = 22,2 22
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat interval persentase dan criteria kesukaan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Table 3.4. Interval Persentase Dan Criteria Kesukaan
Presentase Criteria kesukaan
78 - 100 Suka
56 – 77,99 Kurang suka
34 – 55,99 Tidak suka
Setelah mengetahui bagaimana penerimaan panelis terhadap mi basah dengan penambahan tempe dan wortel yang dihasilkan, langkah selanjutnya adalah
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada organoleptik mi basah dengan penambahan tempe dan wortel dengan berbagai kosentrasi, maka dapat dilakukan
beberapa tahap uji, yaitu : 1.
Uji Barlett, dilakukan untuk menguji kesamaan varians populasi. 2.
Uji Anova, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah sama
homogen. 3.
Uji Kruskal Wallis, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah tidak sama.
Data yang sudah dikumpulkan, diolah secara manual kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan rumus sebagai berikut :
Uji analisis varians anova, dengan analisis sidik ragam rancangan acak lengkap Rahayu, 1998.
Tabel 3.5. Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber
Keragaman Db JK
KT F.
Hitung F. Tabel
5 1
Perlakuan Galat
t-1 = V
1
rt-1-r-1 = V
2
JKH JKG
JKH t-1
JKG rt-1-r-1
KTP KTG
F V
1
, V
2
Universitas Sumatera Utara
Total rt-1
JKT Keterangan :
F :
Uji-F JK
: Jumlah
kuadrat r
: Jumlah perlakuan KT
: Kuadrat tengah t :
Jumlah pengulangan G :
Galat Rumus :
1. Derajat Bebas db
a. db perlakuan
= r-1 b.
db galat = rt-1-r-1
c. db total
= rt-1 2.
Factor Koreksi FK factor
koreksi =
3. Jumlah Kuadrat JK
a. Jumlah kuadrat total
= ∑Yij
2
– FK b.
Jumlah Kuadrat Perlakuan = c.
Jumlah kuadrat galat = jumlah kuadrat total - jumlah kuadrat perlakuan
4. Kuadrat Total KT
a. KT Perlakuan
=
b. KT galat
= 5.
F Hitung F
Hitung =
Bandingkan F.hitung dengan F. table
Universitas Sumatera Utara
KT Galat Jumlah Kelompok
Lihat table F, dimana : pembilang = db perlakuan, penyebut = db galat Bila F.Hitung F.Tabel = H
di tolak, H
a
diterima Bila F.Hitung F.Tabel = H
diterima, H
a
ditolak Dengan menggunakan derajat bebas
α 5 Bila F.Hitung F. Tabel berarti ada perbedaan antara perlakuan-perlakuan
tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji ganda Duncan Duncan’s Multiple Range Test. Dengan uji
ganda Duncan maka dapat diketahui perlakuan mana yang paling berbeda dengan perlakuan lainnya dan perlakuan mana yang hanya sedikit berbeda dengan perlakuan
lainnya.
Sy =
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung range tingkat nyata 5 dengan melihat derajat bebas galat dimana akan diperoleh :
LSR = Range x Sy Standar Error Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Mi Basah dengan Penambahan Tempe dan Wortel
Karakteristik mi basah pada perlakuan pertama E
1
, mi yang mendapat tambahan tempe 30 dan wortel 20, mi berwarna kuning pucat, aroma dan
rasanya didominasi oleh aroma dan rasa tempe, serta bertekstur elastis dan basah. Pada perlakuan kedua E
2
, mi yang mendapat tambahan tempe 25 dan wortel 25
berwarna kuning muda, aroma dan rasanya sedikit beraroma dan rasa tempe wortel, serta bertekstur elastis dan basah. Sedangkan pada perlakuan ketiga E
3
, mi yang
mendapat tambahan tempe 20 dan wortel 30, mie berwarna kuning muda sedikit kecoklatan, aroma dan rasanya khas wortel, teksturnya elastis dan basah.
Berdasarkan ketiga perlakuan yang berbeda terhadap mi basah dengan penambahan tempe dan wortel maka dihasilkan mi basah yang berbeda. Perbedaan
ketiga mi basah yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 4.1 dan tabel 4.1 berikut ini:
E
1
E
2
E
3
Gambar 4.1. Mi Basah dengan Penambahan Tempe dan Wortel
Universitas Sumatera Utara