Karakteristik Mi Basah dengan Penambahan Tempe dan Wortel Daya Terima terhadap Warna Mi Basah dengan Berbagai Variasi Penambahan Tempe dan Wortel

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Mi Basah dengan Penambahan Tempe dan Wortel

Karakteristik mi basah pada perlakuan pertama E 1 yang mendapat penambahan tempe 30 dan wortel 20 yaitu berwarna kuning kecoklatan, aroma dan rasanya didominasi oleh aroma dan rasa tempe, serta bertekstur basah dan elastis. Pada perlakuan kedua E 2 , mi yang mendapat tambahan tempe 25 dan wortel 25 berwarna kuning muda, aroma dan rasanya sedikit beraroma dan rasa tempe wortel, serta bertekstur basah dan elastis. Sedangkan pada perlakuan ketiga E 3 , mi yang mendapat tambahan tempe 20 dan wortel 30, mi berwarna kuning muda sedikit kecoklatan, aroma dan rasanya khas wortel, teksturnya basah dan elastis.

5.2. Daya Terima terhadap Warna Mi Basah dengan Berbagai Variasi Penambahan Tempe dan Wortel

Pengujian organoleptik terhadap warna menunjukkan bahwa mi basah dengan penambahan tempe 25 dan wortel 25 E 2 memiliki nilai skor tertinggi yaitu 80 88,89. dengan kriteria kesukaan adalah suka. Mi basah yang dihasilkan berwarna kuning muda sehingga kelihatan lebih menarik. Sedangkan warna mi basah dengan penambahan tempe 30 dan wortel 20 E 1 mendapat nilai skor terendah yaitu 63 70, karena penambahan tempe dengan jumlah yang lebih besar menyebabkan warna mi basah tempe wortel menjadi kuning kecoklatan dan itu akan menurunkan nilai kesukaan panelis. Jika dilihat dari mi basah dengan berbagai variasi penambahan tempe dan wortel tersebut, memang dapat dilihat bahwa mi basah tempe wortel E 2 memiliki Universitas Sumatera Utara warna yang lebih menarik dari kedua mi basah tempe wortel lainnya. Warna kuning muda pada mi basah tempe wortel akan kelihatan lebih menarik daripada warna mi basah tempe wortel yang kuning kecoklatan atau kuning mudah sedikit kecoklatan. Penampakan warna suatu bahan pangan merupakan faktor pertama yang dinilai sebelum pertimbangan lain seperti rasa dan nilai gizi. Menurut Winarno 1997, suatu bahan yang dinilai bergizi, enak, dan teksturnya sangat baik tidak akan dimakan apabila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberi kesan telah menyimpang dari warna yang seharusnya. Warna makanan yang menarik dan tampak alamiah dapat meningkatkan cita rasa. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam terhadap warna dari ketiga perlakuan pada mi basah tempe wortel diperoleh Fhitung 7,75 Ftabel 3,15 yang bermakna bahwa penambahan tempe dan wortel dengan berbagai variasi memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap warna mi basah tempe wortel yang dihasilkan. Berdasarkan Uji Duncan dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap mi basah tempe wortel E 2 berbeda dengan kedua perlakuan mi basah yang lainnya. Namun tingkat kesukaan panelis terhadap wana mi basah tempe wortel E 1 dan E 3 adalah sama. Dapat dilihat juga bahwa warna mi basah tempe wortel E 2 lebih disukai daripada warna mi basah tempe wortel E 1 dan E 3 karena warna mi basah tempe wortel E 2 mempunyai nilai skor yang paling tinggi yaitu 2,67. Tanggapan panelis terhadap warna mi basah tempe wortel memperlihatkan bahwa mi basah E 1 adalah mi basah tempe wortel yang paling tidak disukai dari segi warnanya. Hal ini disebabkan oleh jumlah tempe yang digunakan dalam pembuatan Universitas Sumatera Utara mi basah lebih banyak yang membuat warna mi basah tempe wortel ini menjadi kuning kecoklatan dibanding tempe wortel yang lain. Warna makanan yang menarik dapat memengaruhi selera konsumen dan membangkitkan selera makan, bahkan dapat menjadi petunjuk bagi kualitas makanan yang dihasilkan. Warna mempunyai peran dan arti yang sangat penting pada komoditas pangan, karena mempengaruhi konsumen terhadap komoditas tersebut.

5.3. Daya Terima terhadap Aroma Mi Basah dengan Berbagai Variasi