Daya Terima terhadap Aroma Mi Basah dengan Berbagai Variasi

mi basah lebih banyak yang membuat warna mi basah tempe wortel ini menjadi kuning kecoklatan dibanding tempe wortel yang lain. Warna makanan yang menarik dapat memengaruhi selera konsumen dan membangkitkan selera makan, bahkan dapat menjadi petunjuk bagi kualitas makanan yang dihasilkan. Warna mempunyai peran dan arti yang sangat penting pada komoditas pangan, karena mempengaruhi konsumen terhadap komoditas tersebut.

5.3. Daya Terima terhadap Aroma Mi Basah dengan Berbagai Variasi

Penambahan Tempe dan Wortel Pengujian organoleptik terhadap aroma oleh panelis menunjukkan bahwa panelis menyukai aroma mi basah dengan penambahan tempe 25 dan wortel 25 dengan nilai skor tertinggi yaitu 80 88,89 sedangkan aroma mi basah tempe wortel E 3 mendapatkan skor terendah yaitu 67 74,44. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam terhadap aroma dari ketiga perlakuan pada mi basah dengan penambahan tempe dan wortel dengan nilai Fhitung 5,09 Ftabel 3,15 bermakna bahwa penambahan tempe dan wortel dengan berbagai variasi memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap aroma mi basah yang dihasilkan. Berdasarkan Uji Duncan dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap aroma mi basah tempe wortel E 1 dan E 3 ternyata sama. Namun pada mi basah tempe wortel E 2 berbeda dengan kedua perlakuan mi basah yang lainnya. Dapat dilihat juga bahwa aroma mi basah E 2 lebih disukai daripada aroma E 1 dan E 3 karena aroma mi basah tempe wortel E 2 mempunyai nilai skor yang paling tinggi yaitu 80 88,89. Universitas Sumatera Utara Munculnya aroma mi basah dengan tambahan tempe dan wortel disebabkan karena bahan-bahan yang digunakan yaitu tempe dan wortel masing-masing mempunyai aroma yang khas. Menurut Kartika 1988, aroma yaitu bau yang sukar diukur sehingga biasanya menimbulkan pendapat yang berlainan dalam menilai kualitas aromanya. Perbedaan pendapat disebabkan setiap orang memiliki perbedaan penciuman, meskipun mereka dapat membedakan aroma namun setiap orang mempunyai kesukaan yang berlainan. Indera penciuman sangat sensitif terhadap bau dan kecepatan timbulnya bau lebih kurang 0,8 detik. Kepekaan indera penciuman diperkirakan berkurang setiap bertambahnya umur satu tahun. Penerimaan indera penciuman akan berkurang oleh adanya senyawa-senyawa tertentu seperti misalnya formaldehida. Kelelahan daya penciuman terhadap bau dapat terjadi dengan cepat Winarno, 1997.

5.4. Daya Terima terhadap Rasa Mi Basah dengan Berbagai Variasi Penambahan Tempe dan Wortel