Bahan Pembuatan Mi Basah

4. Uji daya terima terhadap aroma adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima konsumen terhadap bau khas mi basah berbasis tempe dan wortel. 5. Uji daya terima terhadap rasa adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima konsumen terhadap rasa mi basah berbasis tempe dan wortel. 6. Uji daya terima terhadap tekstur adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima konsumen terhadap konsistensi atau kekenyalan yang ditimbulkan oleh mi basah berbasis tempe dan wortel. 7. Panelis adalah mahasiswa yang diuji tingkat kesukaannya terhadap mi basah berbasis tempe dan wortel yaitu sebanyak 30 orang panelis. 3.5. Alat dan Bahan 3.5.1. Alat Alat yang dugunakan dalam penelitian ini adalah : a. timbangan g. blender b. alat pencetak mi ampia h. kompor gas c. pisau i. baskom d. talenan j. tirisan e. panci k. sendok f. kemasan mi g. gelas ukur

3.5.2. Bahan

Penggunaan bahan di dalam eksperimen ini dipilih bahan yang berkualitas baik, misalnya kondisi bahan masih baik, tidak busuk, tidak berubah warna dan tidak Universitas Sumatera Utara kadaluarsa. Adapun bahan yang digunakan di dalam eksperimen ini yaitu tepung terigu hard flour merk “cakra kembar”, tempe, wortel, telur, dan garam. Untuk menghasilkan mie basah dengan penambahan tempe dan wortel yang berkualitas perlu perbandingan ukuran bahan-bahan. Adapun perbandingan ukuran bahan yang digunakan dalam penelitian ini seperti pada table 3.2. Tabel 3.2. Jenis dan Ukuran Bahan Penelitian Bahan Perlakuan E 1 E 2 E 3 Tepung terigu 250 g 250 g 250 g Tempe 150 g 125 g 100 g Wortel 100 g 125 g 150 g Garam 10 g 10 g 10 g Telur 50 g 50 g 50 g Keterangan: Berat total dari bahan utama = 500 gram Tepung terigu 50 = 50 x 500 gram = 250 gram Tempe 30 = 30 x 500 gram = 150 gram Tempe 25 = 25 x 500 gram = 125 gram Tempe 20 = 20 x 500 gram = 100 gram Wortel 20 = 20 x 500 gram = 100 gram Wortel 25 = 25 x 500 gram = 125 gram Wortel 30 = 30 x 500 gram = 150 gram 3.6. Tahapan Penelitian

3.6.1. Pembuatan Mi Basah

a. Pembuatan bubur tempe Pembuatan bubur tempe di dalam penelitian ini dipilih tempe yang bagus dan tidak busuk. Tempe dipotong dengan ukuran kurang lebih 1 cm x 0,5 cm dengan pisau. Kemudian tempe diblender dengan air sebanyak 15 ml sampai halus selama 3 menit sehingga menghasilkan bubur tempe. Untuk lebih jelas proses penghalusan dapat dilihat dengan diagram alir gambar 3.1 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Bubur Tempe b. Pembuatan bubur wortel Pembuatan bubur wortel dilakukan dengan memberikan perlakuan pendahuluan yaitu memilih wortel yang tidak busuk dan dalam keadaan segar. Wortel dicuci dengan air mengalir. Kemudian wortel dikupas untuk menghilangkan kulitnya dan dipotong keci-kecil dengan ukuran kurang lebih 1 cm x 0,5 cm dengan pisau. Kemudian wortel diblender dengan air sebanyak 15 ml sampai halus selama 5 menit sehingga menghasilkan bubur wortel. Untuk lebih jelas proses pembuatan bubur wortel dapat dilihat dengan diagram alir gambar 3.2 di bawah ini. Tempe Bubur tempe Pengirisan ukuran kecil- kecil ± 1 cm x 0,5 cm dengan pisau Diblender selama 3 menit Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2. Diagram Alir Pembuatan Bubur Wortel c. Pencampuran bahan Pencampuran tepung terigu, bubur tempe dan bubur wortel yang sudah dihaluskan dengan perbandingan E 1 : 50 : 30 : 20, E 2 : 50 : 25 : 25, dan E 3 : 50 : 20 : 30 dengan perlakuan total 500 g. Kemudian dilakukan pencampuran dengan bahan lainnya yaitu garam 10 g, telur 50 g, 30 ml sari wortel yang sudah dipisahkan dari seratnya dan diletakkan dalam baskom. Secara perlahan- lahan, campuran tersebut diaduk rata dengan menggunakan mixer. d. Pengulenan Adonan Adonan yang sudah membentuk gumpalan selanjutnya diuleni. Pengulenan dilakukan secara berulang-ulang selama sekitar 15 menit. e. Pembentukan Lembaran Wortel Diblender selama 5 menit Pengirisan ukuran kecil- kecil ± 1 cm x 0,5 cm dengan pisau Pengupasan kulit wortel Pencucian wortel Bubur wortel Universitas Sumatera Utara Adonan yang sudah kalis selanjutnya dimasukkan ke dalam alat pelempeng. Dalam mesin pelempeng, adonan akan dibentuk menjadi lembaran-lembaran. Awalnya lembaran yang didapat adalah lembaran yang masih tebal, kemudian dilakukan beberapa kali penipisan, dimana penipisan ini dilakukan secara bertahap agar lembaran yang terbentuk tidak mudah sobek. f. Pencetakan Mi Lembaran mi dimasukkan ke dalam alat pemotong mi dan alat diputar sampai lembaran mi terpotong habis. g. Perebusan Setelah mi terbentuk lalu dilakukan proses perebusan. Air dimasukkan ke dalam panci, kemudian dimasak sampai mendidih. Mi dimasak selama 2 menit pada suhu 100 o C sambil diaduk perlahan. Api yang digunakan untuk merebus mi harus besar supaya waktu perebusan singkat. Apabila waktu perbusan lama, mi akan menjadi lembek. h. Pendinginan Mi hasil perebusan kemudian ditiriskan dalam wadah. Selanjutnya, didinginkan dan bisa ditambahkan minyak makan agar tekstur mi lebih kelihatan halus dan antar pilinan tidak lengket. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada diagram alir gambar 3.3 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Mi Basah Daya Terima Gambar 3.3. Diagram Alir Pembuatan Mi Basah Tempe T1 = 30 T2 = 25 T3 = 20 Wortel W1 = 20 W2 = 25 W3 = 30 Tepung terigu 50 Pencampuran bahan mixer Pengulenan adonan selama 15 menit Bahan : Garam 10 g Telur 50 g Pembentukan lembaran Pembentukan mi dengan ampia Perebusan 100ºC selama 2 menit Penirisan Penambahan minyak Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Uji Daya Terima Mi Basah