Chemical Oxygen Demand COD Fosfat dan Nitrat

4.2.6. Chemical Oxygen Demand COD

Kandungan chemical oxygen demand COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai bahan organik yang terkandung di dalam air. Selisih nilai BOD dan COD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit terurai yang ada di dalam perairan. Dari hasil pengukuran terhadap nilai COD pada masing masing stasiun penelitian diperoleh nilai rata-rata COD berkisar antara 4,23 – 4,96 mgL. Nilai COD terlarut dari keempat stasiun masih jauh berada di bawah ambang batas baku mutu air kelas 3 PP No. 82 Tahun 2001. Hasil ini juga menunjukkan bahwa nilai COD dari danau tersebut tergolong rendah yang artinya bahwa perairan Danau Siais kondisi perairannya dalam kualitas yang baik dan tidak tercemar atau zat-zat yang tersuspensi dan mengendap di dasar perairan masih dalam jumlah yang sedikit. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Effendi, 2003 bahwa nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mgl, sedangkan pada perairan yang tercemar nilai COD bisa mencapai lebih dari 200 mgL. Nilai COD yang rendah dimiliki oleh perairan Danau Siais dapat diartikan bahwa jumlah total limbah organik baik yang mudah dan sulit urai di danau tersebut masih dalam jumlah yang sedikit, hal ini dapat dilihat dari kondisi lingkungan di Danau Siais yang masih sangat alami dan jauh dari aktifitas- aktifitas yang mencemari lingkungan dengan skala yang berat misalnya pabrik atau industri belum ada beroperasi di sekitar danau, kondisi ini sangat perlu dipertahankan oleh pemerintah dan masyarakat setempat agar kondisi perairan Danau Sias dapat dipertahankan kelestariannya. Universitas Sumatera Utara

4.2.7. Fosfat dan Nitrat

Nilai parameter fosfat dan nitrat hasil pengukuran dari keempat stasiun rata-rata berkisar antara 0,4 – 0,7 mgL. dan 1,4 – 1,7 mgL. Secara keseluruhan nilai fosfat dan nitrat air Danau Siais masih berada di bawah ambang batas baku mutu air kelas 3 PP No. 82 Tahun 2001. 1,4 fosfor yang terkandung dalam pakan ikan budidaya keramba jaring apung merupakan sumber fosfat bagi danau tersebut. Fitoplankton akan menggunakan unsur fosfor dalam bentuk ikatan fosfat bagi pertumbuhannya untuk menjaga keseimbangan kesuburan perairan. Jika nilai fosfat dan nitrat diatas ambang batas baku mutu air atau terlampu tinggi maka akan terjadi pengkayaan unsur hara di perairan yang akan menyebabkan blooming alga sehingga keseimbangan ekosistem perairan tidak dapat dipertahankan. Dari hasil pengukuran nilai fosfat dan nitrat perairan Danau Siais tergolong ke dalam jenis Danau Oligotrof yang artinya status trofik air danau danatau waduk yang mengandung unsur hara dengan kadar rendah, status ini menunjukkan kualitas air masih bersifat alamiah belum tercemar dari sumber unsur hara nitrogen dan fosfor KLH, 2009. Nilai fosfat dan nitrat yang rendah yang dimiliki perai Danau Siais dapat disebabkan oleh beberapa hal. Aktifitas manusia disekitar danau yang menggunakan bahan organik sebagai sumber penghasil fosfat dan nitrat masih dalam batas Carrying Capacity danau, hal ini didukung dengan diperolehnya nilai DO yang tinggi, BOD 5 dan COD yang rendah pada setiap masing-masing stasiun. Artinya bahan organik yang berasal dari luar dan kegiatan KJA akan mempengaruhi persediaan oksigen dan Carrying Capacity perairan, jika jumlah bahan organik yang menumpuk di dasar perairan dalam jumlah yang banyak maka nilai fosfat dan nitrat yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan akan tinggi sehingga kadar oksigen akan rendah, nilai BOD 5 Bila dibandingkan dengan nilai nitrat dan fosfat yang dimiliki oleh Danau Rawa Pening, Toba, Maninjau dan Singkarak, masing-masing : 0,027 – 0,303 mgL dan 0,029 – 0,048 mgL Ravita et al. 2012, 0,25 – 0,47 mgL dan 0,01 – 0,02 mgL Benny, 2009, 0,05 – 0,22 mgL dan 0,04 – 0,08 mgL Erlania, et al., 2012 serta 0,00054 – 0,0107 mgl dan 0,0204 – 0,0513 mgL Hayati, et al., 2012, maka nilai nitrat dan fosfat yang dimiliki perairan Danau Siais 0,4 – 0,7 mgL. dan 1,4 – 1,7 mgL. Jumlahnya lebih besar dari keempat danau yang ada. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas pertanian dan pemukiman dibagian hulu Danau Siais, dengan adanya aktivitas masyarakat yang menggunakan pupuk pestisida yang berasal dari pertanian dan deterjen yang berasal dari pemukiman, merupakan sumber limbah organik yang mengandung unsur fosfat diperairan bagi perairan Danau Siais. dan COD akan tinggi karena dibutuhkan jumlah yang besar untuk memineralisai bahan organik dimana setiap 1 kg diperlukan 0,2 kg oksigen Rustam, 2010. Namun secara keseluruhan nilai ini masih berada di bawah ambang batas baku mutu air PP No. 82 Tahun 2001 kelas 3 untuk kegiatan perikanan. Dengan demikian bahwa kisaran nilai nitrat dan fosfat yang dimiliki Danau Siais menggambarkan bahwa kondisi lingkungan perairan Danau Siais dalam kualitas yang masih baik, mampu mendukung kehidupan organisme aquatik dan kegiatan aktivitas KJA. Universitas Sumatera Utara

4.2.8. Plankton

Dokumen yang terkait

Model Pengelolaan Keramba Jaring Apung (KJA) Masyarakat Berkelanjutan di Danau Toba

8 102 161

Etnografi mengenai Berbagai Aturan Hukum Pengelolaan Keramba Jaring Apung di Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun

2 84 125

Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien (Nitrat dan Fosfat) dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba

6 46 116

Analisis Daya Dukung Perairan Danau Toba Terhadap Kegiatan Perikanan Sebagai Dasar Dalam Pengendalian Pencemaran Keramba Jaring Apung

18 137 102

Perbandingan Makrozoobenthos di Lokasi Keramba Jaring Apung dengan Lokasi yang tidak Memiliki Keramba Jaring Apung

0 51 62

Analisis daya dukung lingkungan perairan Teluk Awarange Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan bagi pengembangan budidaya bandeng dalam keramba jaring apung

0 3 296

Model Pengelolaan Kualitas Lingkungan Berbasis Daya Dukung (Carrying Capacity) Perairan Teluk Bagi Pengembangan Budidaya Keramba Jaring Apung Ikan Kerapu (Studi KAsus di Teluk Tamiang, Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan)

3 20 166

MONITORING STATUS DAYA DUKUNG PERAIRAN WADUK WADASLINTANG BAGI BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG Monitoring of Carrying Capacity Status of Wadaslintang Reservoir on Cage Net ) | Widyastuti | Jurnal Manusia dan Lingkungan 18700 37313 1 PB

0 0 8

Cover Perbandingan di Lokasi Keramba Jaring Apung dengan Lokasi yang tidak Memiliki Keramba Jaring Apung

0 0 12

Daya Dukung Lingkungan (Carrying Capacity) Danau Siais Terhadap Kegiatan Keramba Jaring Apung

0 0 14