BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sd Juni 2013 bertempat di Danau Siais Kelurahan Rianiate Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten
Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Analisis kualitas air seperti BOD
5,
COD, fosfat dan nitar dilakukan di Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, sedangkan analisis plankton dilakukan di Laboratorium BLH Provinsi
Sumatera Utara.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah secchi disk untuk mengukur kecerahan, tali dan meteran untuk mengukur kedalaman, botol
sampel untuk mengamati DO, COD, BOD
5
, botol winkler, plankton net serta alat pendukung lainnya seperti tali, ember dan perahu. Bahan yang digunakan adalah
sampel air Danau Siais dan bahan-bahan atau larutan kimia yang biasa digunakan untuk menganalisa kualitas kimia perairan, seperti MnSO
4
, KOH, KI, H
2
SO
4
, NaS
2
O
3
, K
2
Cr
2
O
7
, Indikator Feroin, Ferro Amonium Sulfat, NaCl, Amstrong
Reagen, Ascorbic Acid, HCl dan Brucine Sulfat Sulfanic Acid
3.3. Pelaksanaan Penelitian
3.3.1. Penentuan Stasiun
Penentuan stasiun untuk pengambilan sampling didasarkan pada rona lingkungan dengan menggunakan Metode “Purposive Sampling” menentukan 4
empat stasiun pengamatan, keempat stasiun tersebut dianggap dapat mewakili
Universitas Sumatera Utara
semua lokasi danau, yaitu, daerah kontrol yang terlepas dari segala aktifitas manusia, inlet, aktivitas budidaya keramba jaring apung dan outlet. Antara
stasiun aktivitas keramba jaring apung memiliki jarak masing-masing 100 m baik ke arah inlet maupun outlet.
3.3.1.1. Stasiun I.
Secara geografis terletak pada 03 30
’
20
”
LU dan 99 00
’
49,2
”
BT. Stasiun ini merupakan daerah kontrol yang terlepas dari segala aktifitas masyarakat ke
arah inlet.
Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Mewakili Stasiun I
3.3.1.2. Stasiun II
Secara geografis terletak pada 03 13
’
05
”
LU dan 99 00
’
52,4
”
BT. Stasiun ini
terletak 100 m ke arah hulu dari kegiatan KJA yang pertama.
Gambar 3.2. Lokasi Penelitian Mewakili Stasiun II
Universitas Sumatera Utara
3.3.1.3. Stasiun III.
Secara geografis terletak pada 03 17
’
59
”
LU dan 99 00
’
06,2
”
BT. Stasiun ini
merupaka aktifitas KJA yang kedua.
Gambar 3.3. Lokasi Penelitian Mewakili Stasiun III
3.3.1.4. Stasiun IV
Secara geografis terletak pada 03 19
’
35
”
LU dan 98 99
’
88,7
”
BT. Stasiun ini berjarak 100 m ke arah hilir dari KJA yang ketiga.
Gambar 3.4. Lokasi Penelitian Mewakili Stasiun IV
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Pengukuran Kualitas Air
Pengukuran parameter seperti suhu, kecerahan, DO dan pH dilakukan secara insitu, untuk mengukur total BOD
5,
COD, fosfat, nitrat dan plankton, dilakukan secara eksitu. Sampel air danau diambil secara komposit menggunakan
lamnot, dimana air diambil pada bagian permukaan dan bagian kedalaman 5 m, kemudian keduanya digabungkan untuk dilakukan pengamatan terhadap nilai
parameternya. Pengambilan sampel air plankton diambil dengan menggunakan plankton net, hasil saringan plankton net dimasukkan ke dalam botel sampel dan
ditambahkan larutan lughol, kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengamatan di bawah mikroskop. Adapun waktu pengambilan sampel dilakukan
berkisar antara pukul 10.
00
– 13.
00
Tabel 3.1. Parameter- Parameter Lingkungan Wib.
Parameter Alat
Keterangan Fisika
1. Suhu
2. Kecerahan
3. Kedalaman
Kimia 1.
pH 2.
DO 3.
BOD 4.
COD
5
5. Fosfat
6. Total N
Biologi 1.
Plankton Termometer
Secchi disk Tali dan Meteran
pH-meter Titrasi
Titrasi Titrasi
Titrasi Titrasi
Plankton Net Insitu
Insitu Insitu
Insitu Insitu
Eksitu Eksitu
Eksitu Eksitu
Eksitu
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Sesuai dengan daftar tabel di atas, data primer diperoleh langsung
dari lapangn yang dikumpulkan melalui pengamatan, pengambilan sampel air dan wawancara langsung dengan masyarakat yang melakukan aktivitas keramba jaring
apung di danau. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti BPS, BAPPEDA, Dinas Perikanan, Kantor Camat Angkola Sangkunur serta
Kantor Kepala Kelurahan Rianiate Kabupaten Tapanuli Selatan.
3.4. Analisis Data
3.4.1. Analisis Kualitas Air
Kualitas Air dianalisis dengan menggunakan metode analisis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel, dimana nilai parameter fisika dan
kimia Danau Siais yang diperoleh akan dibandingkan dengan baku mutu air berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 kelas III untuk kegiatan
budidaya perikanan. Cara kerja pengukuran kualitas air seperti DO, BOD
5,
COD, nitrat, posfat, diukur berdasarkan metode winkler, refluks dan spektofotometer, untuk
cara kerjanya menurut Suin, 2002 dan dapat dilihat pada lampiran masing- masing Lampiran 5, 6, 7, 8 dan 9
3.4.2. Anilisis Carrying Capacity Produksi KJA
Carrying Capacity Produksi Keramba Jaring Apung KJA dianalisis dengan menggunakan Metode CADS TOOL Cage Aquaculture Decision Support
Tool, yaitu suatu perangkat pendukung budidaya keramba jaring apung
Universitas Sumatera Utara
Halide, 2008 dan didasarkan pada kebutuhan fosfor untuk budidaya ikan di perairan danau Pulatsu, 2003. Hasil perhitungan cads tool terhadap carrying
capacity akan dibandingkan dengan data sekunder yang diperoleh dilapangan hasil wawancara dari masyarakat yang melakukan aktivitas keramba jaring apung dan
dari instansi terkait. Adapun variabel-variabel yang dibutuhkan dalam metode Pulatsu adalah :
1. P initial, konsentrasi awal total fosfor di dalam massa air.
2. P maximum, konsentrasi maksimum fosfor yang dapat ditolerir oleh spesies
ikan budidaya. Fosfor dengan kisaran 60 mgl merupakan kisaran fosfor yang dilaporkan untuk perairan di daerah temperatur dimana kegiatan budidaya
berlangsung Beveridge, 2004. 3.
P concent of pellet, kandungan fosfor dalam pakan. 4.
P retention in fish, kandungan fosfor yang diretensikan dalam ikan budidaya, dihitung dengan rumus : Rfish = x + {1-xR}
Dimana x = proporsi bersih dari total fosfor yang hilang secara permanen sebagai akibat dari pengendapan partikel padat fosfor biasanya 0,45 – 0,55;
dan R = 11+0,747 p
0,507
p = QV →
p = Laju penggantian air danau pertahun .
Q = Jumlah debit air keluar danau juta m
3
V = Volume air danau juta m tahun
3
5. Food Convertion Ratio FCR = total pakan total hasil panen
6. Mean lake depth, kedalaman rata-rata danau.
7. Lake surface area, luas permukaan danau.
8. Total of flow, volume total air yang mengalir keluar dari danau.
9. Lake volume, Volume danau.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3. Analisis Plankton
Analisis Plankton meliputi perhitungan jumlah individu atau kelimpahan yang dinyatakan sebagai jumlah individu plankton persatuan volume air. Dengan
menggunakan Sedgwik-Rafter Counting Cell. Kelimpahan setiap spesies plankton dihitung berdasarkan jumlah individu liter N. selain itu dianalisa pula tentang
keseragaman, keragaman, dan dominasi yang dibahas secara deskriptif untuk menentukan kualifikasi keberadaan plankton pada lingkungan perairan Danau
Siais. Berikut teknik analisis plankton :
a. Kelimpahan Plankton.
Kelimpahan Plankton dihitung berdasarkan rumus pemekatan Isnansetyo dan Kurniatuty, 1995 sebagai berikut :
K = T W
PV
Keterangan :
K = Jumlah Planktonk Individul P = Jumlah Plankton yang dicacah l
T = Luas Penampang Permukaan Haemocytometer ml = 196 mm
2
V = Volume Konsentrasi Plankton pada Bucket ml atau 0,0196 ml
W = Volume Air Media yang disaring pada Plankton net l
Universitas Sumatera Utara
b. Indeks Dominansi D
Rumus perhitungan indeks dominansi Simpson, 1994 dalam Odum, 1996 adalah sebagai berikut :
n
i 2
D = N
Keterangan :
2
D = Indeks Dominansi n
i
N = Jumlah total individu = Jumlah individu spesies ke i
Jika nilah D mendekati 0 maka tidak ada spesies yang mendominansi dan D mendekati 1 terdapat spesies yang mendominansi Odum, 1996.
c. Indeks Keanekaragaman H’ = -
∑ pi log pi Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman ni = Jumlah individu setiap spesies
N = Jumlah individu seluruh spesies Pi = niN
Menurut Odum 1996 kisaran total indeks keanekaragaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
H’ 1 = Keanekaragaman rendah
1 H’ 3 = Keanekaragaman sedang
H’ 3 = Keanekaragaman tinggi
Universitas Sumatera Utara
d. Indeks Keseragaman E Plankton