d. Indeks Keseragaman E Plankton
Indeks keseragaman plankton dihitung dengan menggunakan rumus Pielou 1975 dalam Odum 1996 sebagai berikut :
H’ E =
Keterangan : H’ maks
E = Indeks keseragaman
H’ = Indeks Keanekaragaman
H’maks = Keanekaragaman maksimum log s
S = Jumlah genus atau spesies
Penggunaan indeks keseragaman bertujuan untuk mengetahui keseragaman jumlah spesies atau jenis yang menyusun populasi atau organisme
plankton dalam perairan Odum, 1996. Nilai indeks keseragaman berkisar 0 sampai 1 yaitu semakin kecil nilai E mendekati 0 maka semakin tidak merata
keberadaan jumlah individu tiap spesies atau ada kecenderungan komunitas tersebut didominasi oleh spesies-spesies tertentu. Sebaliknya semakin besar nilai
E mendekati 1 maka semakin merata keberadaan individu tiap spesies.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Kawasan Danau Siais
Secara geografis Danau Siais terletak di Kelurahan Rianiate Kecamatan Angkola Sangkunur Kab. Tapanuli Selatan, dengan luas 40.50 km
2
dan berada pada 01
o
16
’
44
” –
01
o
28
’
32” LU dan 98 69
’
5
”
– 99 02
’
18
”
BT. Dengan jumlah penduduk desa berjumlah 4.759 jiwa. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Sangkunur, Selatan berbatasan dengan Desa Batumundom, Timur berbatasan dengan Desa Bukkas dan Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Jarak Danau ke ibukota Padangsidimpuan + 80 km
2
ke ibukota Kecamatan + 40 km
2
Topografi kawasan Danau Siais yaitu berbukit-bukit, mempunyai ketinggian 400 m dpl, merupakan desa tertinggal dan sangat terisolir. Danau Siais
memiliki 2 buah aliran sungai besar yang masuk ke dalam danau yaitu Sungai Rianiate dan Sungai Batangtoru. Kawasan Danau Siais merupakan desa binaan
menuju wisata bagi Pemerintah Daerah Tapanuli Selatan sejak tahun 2008, hal ini didukung oleh kondisi dan keindahan alam yang masih memiliki udara segar serta
memiliki beberapa potensi lainnya untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Seperti terdapatnya lokasi ikan jurung di Sungai Rianiate yang model
pengelolaannya bersifat kearifan lokal. Namum hingga saat ini keadaan dan kondisi sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi merupakan faktor utama
menjadi kendala dan permasalahan pengembangan dan pembangunan kawasan tersebut Bappeda, 2011
BPS, 2012
Universitas Sumatera Utara