2.2.5. Kebutuhan Oksigen Biologi BOD
Kebutuhan oksigen biologi BOD merupakan banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme pada saat penguraian bahan organik pada kondisi
aerobik. Dalam penguraian bahan organik dimana bahan organik ini digunakan oleh organisme sebagai bahan makanan dan energi diperoleh dari proses oksidasi.
Dapat dijuga diartikan bahwa BOD adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme biasanya bakteri
untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik Salmin, 2005.
Barus 2004, BOD adalah kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh organisme dalam lingkungan air, untuk menguraikan senyawa organik, artinya
hanya terhadap senyawa yang dapat mudah diuraikan secara biologis. Selanjutnya Lee, et al. 1978 bahwa bahan organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah
bahan organik yang siap terdekomposisi readily decomposable organic matter. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan
jumlah oksigen, tetapi untuk mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah urai biodegradable organics yang ada di perairan.
Perairan yang tingkat pencemarannya rendah, dan dikatagorikan sebagai perairan yang kualitasnya biak, apabila perairan itu memiliki kadar oksigen
terlarutnya DO adalah 5 mgl dengan kadar oksigen biokimianya BOD berkisar 0 – 10 mgl Salmin, 2005.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Happy et al. 2012 bahwa nilai BOD mengindikasikan keberadaan bahan organik di perairan yaitu jumlah
oksigen yang dibutuhkan oleh mikroba aerob untuk mengoksidasi bahan organik
Universitas Sumatera Utara
menjadi karbon dioksida dan air, namun hanya menggambarkan bahan organik yang mampu dikomposisi secara biokimia oleh mikroba.
2.2.6. Chemical Oxygen Demand COD
Chemical oxygen demand COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air Boyd, 1990.
COD merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses oksidasi kimia yang dinyatakan dalam O
2
Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mgl, sedangkan pada perairan yang tercemar nilai COD bisa mencapai lebih dari
200 mgl Effendi, 2003. Tingginya bahan organik yang berasal dari kegiatan pertanian pestisida, perikanan pakan, limbah domestik yang berasal dari
pemukiman akan menimbulkan nilai COD yang tinggi di suatu perairan Rustam, 2010.
l. Dengan mengukur nilai COD maka akan diperoleh nilai yang menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk proses oksidasi
terhadap total senyawa organik, baik yang mudah diurai maupun yang sukar diuraikan secara biologis Barus, 2004.
2.2.7. Kandungan Unsur Fosfat dan Nitrat