Yolanda Reptami Putri SMA Negeri 8 Yogyakarta
Yolanda Reptami Putri SMA Negeri 8 Yogyakarta
Tumpukan sampah di berbagai tempat dipastikan membuat risau siapa pun yang melihatnya. Tak terkecuali tumpukan sam- pah kulit jagung. Salah satu tempat yang biasa penuh dengan sampah adalah pasar. Itu pula yang tergambar di Pasar Sentul, Yogyakarta. Seiring semakin banyaknya kebutuhan jagung, tentu jumlah sampahnya akan bertambah. Kondisi itu menginspirasiku dan dua temanku, Alfa Aulia dan Dinda Andhika, yang saat ini duduk di bangku SMP untuk memecahkan masalah sampah. Umumnya, sebagian besar nasib sampah organik hanya diolah menjadi pupuk alami, termasuk limbah kulit jagung. Kami men- duga tidak hanya yang ada di Pasar Sentul, tapi juga dari berbagai tempat di Yogyakarta.
Sebetulnya, ada sesuatu yang lebih berharga dari limbah ku- lit jagung selain sekadar dijadikan pupuk alami. Kulit jagung me- ngandung banyak serat. Ini adalah potensi yang sangat besar untuk dijadikan bahan pangan berserat tinggi. Makanan berserat amat dibutuhkan oleh tubuh dalam menjalankan aktivitas sehari- hari. Mobilitas yang tinggi di era globalisasi ini terkadang mem- buat orang tidak sempat memakan makanan berserat. Oleh sebab itu, kami mengolah serat kulit jagung menjadi bahan tambahan makanan berserat dan bergizi dalam bentuk camilan sehingga dapat dikonsumsi setiap saat.
Dodol adalah pilihan makanan yang akan kami jadikan me- dia campuran dengan serat kulit jagung. Alasannya, dalam pem-
Mata Kata Mata Baca Mata Hati
buatan dodol lebih mudah untuk melakukan pencampuran bahan tambahan makanan, seperti dodol dicampur dengan durian, nangka, dan lain sebagainya. Hanya saja, dodol buatan kami ba- han campurannya adalah kulit jagung. Tentunya dodok ini lebih sehat dan berserat dibandingkan dengan makanan ringan yang mengandung MSG dan pengawet.
Cara membuat dodol kulit jagung, antara lain, pertama, siap- kan bahan dasar dodol original atau sesuai selera, jagung, dan kulit jagung yang telah dibersihkan. Untuk peralatan, sediakan blender, penggorengan, dan pengaduk berbahan kayu. Kedua, hancurkan kulit jagung dengan blender dan dicampurkan dengan santan. Setelah hancur, masukkan bahan lainnya satu per satu. Adonan yang telah tercampur rata kemudian dimasak di atas penggorengan dengan api sedang sambil diaduk secara stabil searah jarum jam. Jika adonan sudah mulai memadat dan ber- warna kuning kecoklatan, matikan api. Sebaiknya, segera pindah- kan adonan tersebut ke piring agar tidak lengket pada penggo- rengan. Setelah itu dilakkan pengemasan dengan menggunakan plastik, atau bahan pembungkus lainnya disesuaikan selera. Yang terpenting, pembungkus harus aman bagi kesehatan.
Hal-hal kecil, seperti kapasitas bahan bakar dalam kompor, perlu diperhatikan. Sebab, jika api kompor tiba-tiba padam ketika proses pemasakan, maka adonan dodol akan rusak. Prose peng- adukan yang kurang sempurna juga dapat merusak struktur adonan. Ketelitian dalam penakaran bahan juga sangat penting. Jika kurang tepat, dapat merusak cita rasa dan kekenyalan adonan.
Dodol kulit jagung mengandung banyak manfaat. Diantara- nya Omega-3 dan Omega-6 yang berguna bagi pertumbuhan anak, kesehatan kulit, dan mencegah penyakit jantung dan stroke. Kandungan asam folat sangat berguna bagi ibu hamil, menurun- kan kadar homosistein yang memicu serangan jantung dan stroke, dan mencegah kerusakan otak bayi saat lahir. Kandungan Thiamin (vitamin B1) juga baik untuk kesehatan otak dan membentuk ace- tylcholine yang memaksimalkan komunikasi antar sel otak. Kan-
Antologi Puisi dan Feature
dungan Thiamin tersebut, dapat mendukung konsentrasi dalam proses belajar. Kandungan Protenat (vitamin B5) juga berfungsi untuk melancarkan metabolisme karbohidrat. Sehingga, lemak dan protein dapat diubah menjadi energi. Hm, kulit jagung ter- nyata dapat dimanfaatkan ya?!
Mata Kata Mata Baca Mata Hati