Annisa Madyaratri Djanbi SMA PIRI 2 Yogyakarta

Annisa Madyaratri Djanbi SMA PIRI 2 Yogyakarta

Unik kisah mantan kapten KNIL Belanda ini. Pria kelahiran Kanada tahun 1915 yang bernama asli Rokus Bernardus Visser adalah putra dari petani tulip sukses di Belanda. Viser adalah mantan anggota Korps Speciale Troepen KNIL dan komandan Kopassus pertama.

Kareirnya di militer Belanda berawal selepas Viser menyele- saikan kuliahnya. Visser muda membantu ayahnya berjualan bola lampu di London. Ketika itu Perang Dunia II dimulai dan karena tidak dapat pulang ke Belanda yang saat itu dikuasai oleh Jerman, Visser mendaftarkan diri pada dinas Ketentaraan Belanda yang mengungsi ke Britania dan membentuk kekuatan baru disana. Setelah itu dia ditugaskan menjadi sopir Ratu Wilhelmina. Setelah setahun di pos tersebut, iia mengundurkan diri dan mendaftarkan diri sebagai operator radio di pasukan Belanda ke-2 (2 nd Dutch Troop ). Bersama dengan pasukan sekutu, Visser merasakan ope- rasi tempurnya yang pertama, yaitu Operasi Market Garden pada bulan September 1944. Saat itu, pasukan Belanda ke-2, bagian di mana Visser berada, dimasukan dalam Divisi Lintas Udara 82 Amerika Serikat. Dua bulan kemudian, saat dikumpulkan kem- bali, Visser digabungkan dengan pasukan Sekutu yang lain dan melakukan operasi pendaratan amphibi di Walcheren, sebuah kawasan pantai di Belanda bagian selatan. Karena dianggap ber- prestasi maka dia disekolahkan di Sekolah Perwira sebelum diki- rim ke Asia.

Antologi Puisi dan Feature

Selanjutnya Viser dikirmkan ke Sekolah Pasukan Para di In- dia dan bergabung dengan pasukan untuk memukul kekuatan Jepang di Indonesia. Kekalahan pasukan Jepang pada 1945 meng- akhiri Perang Dunia II dan Jepang mundur dari Indonesia sebe- lum pasukan Visser sempat dikirimkan ke Indonesia. Mundurnya Jepang dari Indonesia membuka peluang kepada Belanda untuk kembali menguasai Indonesia. Karena keadaan di Belanda sedang kacau dan mereka tidak mampu mengirimkan pasukan dari Eropa ke Indonesia, maka mereka berusaha membentuk kesatuan unit khusus di India dengan mendirikan School voor Opleiding van Parachutisten (Sekolah Pasukan Terjun Payung) dan pasukan ini dikirim ke Jakarta pada 1946.

Di bawah pimpinan Letnan Visser, sekolah ini kemudian di pindah ke Jayapura (Hollandia) di Irian Jaya, yang waktu itu dina- makan Dutch West Guinea oleh Belanda, menempati sebuah ba- ngunan rumah sakit Amerika yang telah ditinggalkan oleh pa- sukan Douglas MacArthur. Dengan segala kondisi yang ada, Visser ternyata menyukai hidup di Asia sehingga dia meminta istrinya (wanita Inggris yang dinikahinya semasa PD II) dan ke- empat anaknya untuk ikut dengannya ke Indonesia. Ketika istri- nya menolak, Visser memilih bercerai. Saat kembali ke Indonesia pada 1947, sekolah pimpinannya sudah dipindah ke Cimahi, Bandung, dan Viser dipromosikan naik pangkat menjadi Kapten.

Selama tahun 1947 sampai akhir 1949, sekolah pimpinan Kapten Visser terus melahirkan tentara terjun payung sampai saat ketika Belanda harus menyerahkan kekuasaannya kepada Re- publik Indonesia. Karena sudah merasa nyaman dengan gaya hidup Asia, maka Kapten Visser memutuskan untuk tinggal di Indonesia sebagai warga sipil dengan resiko dianggap penghianat oleh Belanda. Keputusan ini sangat berisiko, karena walaupun dia bukan termasuk pasukan baret hijau Belanda yang dikenal sangat kejam (Visser sendiri berbaret merah), tapi tidak ada yang bisa meramalkan bagaimana keamanan seorang mantan perwira penjajah di negara jajahannya yang baru saja merdeka. Akhirnya

Mata Kata Mata Baca Mata Hati

dia menetapkan keputusannya untuk tinggal di Indonesia, pindah ke Bandung, bertani bunga di Pacet, Lembang, memeluk agama Islam, menikahi kekasihnya yang orang Sunda dan mengubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi.

Pengalaman Idjon Djanbi sebagai anggota pasukan komando pada Perang Dunia II telah menarik perhatian Kolonel A.E. Kawi- larang untuk membantu merintis pasukan komando. Idjon Djanbi, kemudian, aktif di TNI dengan pangkat Mayor . Idjon segera mela- tih kader Perwira dan Bintara untuk menyusun pasukan. Kemudi- an, pada tanggal 16 April 1952 dibentuklah pasukan istimewa tadi dengan nama Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/ Siliwangi (Kesko TT. III/Siliwangi) dengan Mayor Infanteri Mochammad Idjon Djanbi sebagai komandannya. Karena satuan Komando ini perlu didukung fasilitas dan sarana yang lebih me- madai dan operasional satuan ini diperlukan dalam lingkup yang lebih luas oleh Angkatan Darat, maka Kesko TT. III/Siliwangi beralih kedudukan langsung dibawah komando KSAD, bukan di bawah Teritorium lagi.

Pada bulan Januari tahun 1953, Kesko TT. III/Siliwangi ber- ganti nama menjadi Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD). Pada tanggal 29 September 1953 KSAD mengeluarkan Surat Ke- putusan tentang pengesahan pemakaian baret sebagai tutup kepa- la prajurit yang lulus pelatihan komando. Latihan lanjutan ko- mando dengan materi pendaratan laut (Latihan Selundup) baru bisa dilakukan pada tahun 1954 di Pantai Cilacap, Jawa Tengah. Pada tanggal 25 Juli 1955 KKAD berubah namanya menjadi Resi- men Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) dengan ko- mandan Mayor Mochammad Idjon Djanbi.

Untuk meningkatkan kemampuan prajuritnya, tahun 1956 RPKAD menyelenggarakan pelatihan penerjunan yang pertama kalinya di Bandung. Mengingat Indonesia adalah negara kepulau- an, maka Mayor Infanteri Mochammad Idjon Djanbi mengingin- kan agar prajurit RPKAD memiliki kemampuan sebagai peterjun sehingga dapat digerakkan ke medan operasi dengan mengguna-

Antologi Puisi dan Feature

kan pesawat terbang dan diterjunkan di sana. Lulusan pelatihan ini meraih kualifikasi sebagai peterjun militer dan berhak me- nyandang Wing Para.

Pada tanggal 25 Juli 1955, Wakil Presiden, Moh. Hatta, meres- mikan peningkatan KKAD menjadi RPKAD dan dikepalai tetap oleh Mayor Mochamad Idjon Djanbi dengan Kastaf Mayor Djae- lani yang juga merangkap sebagai Komandan SPKAD (sekolah Pasukan Komando Angkatan Darat) dibantu oleh Letnan LB Moerdani sebagai wakilnya. Di bawah pimpinan Mayor Djaelani dan wakilnya LB Moerdani, pendidikan komando mulai memper- lihatkan hasil yang cukup memadai walaupun banyak kekurang- an tenaga pengajar maupun dana, dan hal tersebut melipatgan- dakan keefektifan tempur pasukan.

Pimpinan MABESAD melihat celah untuk mengambil alih kepemimpinan di RPKAD ke orang asli pribumi tetapi hal tersebut tercium oleh Mayor Djanbi. Setelah ditawari jabatan baru yang jauh dari pelatihan komando, Mayor Djanbi marah dan meminta pensiun. Kebetulan, pada saat itu di tahun 1956 Indonesia sedang aktif menasionalisasi perusahaan-perusahaan milik asing dan Moh Idjon Djanbi yang sudah menjadi WNI diberi jabatan menge- palai perkebunan milik asing yg dinasionalisasi. Tetapi, ia tetap tidak pensiun sebagai anggota RPKAD (hanya dikaryakan). Pada tahun 1969, saat ulang tahun RPKAD, Mayor Moh. Idjon Djanbi diberi kenaikan pangkat menjadi Letnan Kolonel.

Mata Kata Mata Baca Mata Hati

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA YANG BERMAKNA DASAR MEMUKUL DALAM BAHASA MADURA DIALEK PAMEKASAN

28 440 50

“PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS JUS JERUK MANIS (Citrus sinensis) TERHADAP KADAR GSH (Glutation sulfhidril) HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK”

1 35 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

FRAKSIONASI DAN KETERSEDIAAN P PADA TANAH LATOSOL YANG DITANAMI JAGUNG AKIBAT INOKULASI JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT (Pseudomonas spp.)

2 31 9

Matematika Kelas 6 Lusia Tri Astuti P Sunardi 2009

13 252 156

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89