Fauzia Anggraeni Pramita SMA Negeri 1 Jetis, Bantul
Fauzia Anggraeni Pramita SMA Negeri 1 Jetis, Bantul
Ibu Endang Sudarmiyati, S.Pd. adalah seorang wanita yang terlahir dari keluarga sa- ngat sederhana, tinggal di kam- pung yang terletak kurang lebih
30 km dari kota Yogyakarta, te- patnya di dusun Prembulan, Pondowan, Galur, Kulonprogo
42 tahun silam. Hidup dalam ke- luarga sederhana dengan 4 ber- saudara, bapaknya seorang pur- nawirawan ABRI yang hanya berpangkat Sersan Mayor dan semasa hidupnya sering sakit-
sakitan karena dalam pekerjaanya selalu bertugas untuk perang dan perang. Dengan menanamkan disiplin yang sangat ketat pada putra-putrinya, terutama dalam hal pendidikan, Ibu Endang se- masa kecilnya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Namun mengingat biaya yang dibutuhkan untuk kuliah di kedokteran sangat mahal dan kasihan kepada orang tuanya, setelah lulus SMA hanya berkeinginan untuk kuliah di UGM. Setelah lulus, ibu kelahiran 17 Oktober tahun 1969 pernah dipaksa masuk se- kolah perawat oleh orang tuanya. Ia didaftarkan di universitas negeri dan diterima sampai dijualkan sawah untuk membayar
Antologi Puisi dan Feature
kuliah, namun Bu Endang tetap menolak dan optimis masuk UGM. Ia dimarahi oleh orang tua serta kakaknya karena menolak dan tidak mau masuk kuliah perawat. Bu Endang berpikir jika orang tuanya membiayai mahal–mahal namun tidak ada niat dan semangat dalam dirinya untuk belajar sama saja, akan sia-sia. Ia mampu mewujudkan niat dan omonganya dengan berhasil ma- suk di UGM dan kuliah di jurusan pendidikan Fisika. Ibu Endang memilih pendidikan Fisika karena suka dengan berhitung yang ada kaitanya dengan alam sehingga mengetahui manfaatnya bagi manusia yang ada di alam ini yang menyangkut ilmu Fisika seba- gai bekal hidup di dunia ini. Dari keprihatinan dalam kuliah yang berangkat dan pulangnya dengan menggayuh sepeda onthel dan kiat belajar dengan tekun, Bu Endang mampu menempuh wisuda D3 UGM tahun 1992. Ibu yang gemar menyanyi ini menjadi guru tahun 1993 dan CPNS di Gunungkidul, mengajar di SMA Playen dengan tetap melanjutkan kuliah S1 di UGM dan lulus tahun 1997. Pada tahun 1998 bulan Januari ia menikah dengan Margi- yono yang berkerja sebagai pembisnis. Setelah menikah, ia tinggal di dusun Sawahan Sumberagung, Jetis, Bantul. Ibu Endang di karuniai 2 orang anak yang bernama Gilang Kumoro Jati dan Mu- tiara Cindar Bumi. Bu Endang sangat rajin dan bersemangat da- lam mengajar anak didiknya. Ia mempunyai niat yang hebat lewat kata-kata mutiaranya, “Andaikan kita ingin mengubah dunia ma- ka yang pertama kita ubah adalah diri kita sendiri dengan menja- dikan diri kita sebagai teladan. Lalu inspirasi dan dorongan ke- luarga bisa jadi akan mampu memperbaiki negeri kita. Siapa tahu perubahan negeri kita akan membuat dunia berubah.”
Pada tahun 2000, Bu Endang dimutasi ke SMA 1 Sewon hing-
ga saat ini. Ia sangat bersyukur karena lebih dekat dengan rumah- nya. Dalam mengajar anak didiknya, Ibu Endang mempunyai prinsip harus menyenangkan agar dalam belajar Fisika tidak membosankan dan tidak membuat anak didik tertekan, mereka dapat membuat konsep yang abstrak menjadi konkret dan mudah dipahami. Ia lebih senang jika anak didiknya mau bertanya dan
Mata Kata Mata Baca Mata Hati
tidak sungkan. Dalam mengajar Bu Endang menyiapkan bahan ajarnya dengan lengkap. Ia tetap berpedoman dari bermacam- macam buku maupun LKS (Lembar Kerja Siswa) karena buku merupakan jendela ilmu yang sangat terpercaya dan nyata. Ia sering menggunakan alat-alat elektronik dalam mengajar sebagai sarana pendukung pembelajaran, seperti laptop dan alat peraga ilmu Fisika. Alat yang digunakan dalam mengajar pun sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Ibu Endang mempunyai aturan bahwa anak didiknya harus menguasai setandar kompe- tensi dan kompetensi dasar dari setiap materi yang diajarkan, se- hingga anak didik dapat menghadapi ujian sekolah, ujian nasio- nal, maupun ujian UMPTN dengan hasil yang memuaskan. Selain mengajar di SMA 1 Sewon, Ibu Endang mengajar di bimbingan belajar lewat lembaga swasta maupun privat di rumah guna mengisi waktu luang. Sebagai guru, ibu cantik ini selalu mem- berikan pekerjaan rumah agar anak didik tetap belajar di rumah.
Antologi Puisi dan Feature