Pemerintah Kabupaten Bantul
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2009 Kabupaten Bantul I-47
Sesuai dengan ciri-cirinya maka prioritas diatas adalah termasuk dalam kutub pertumbuhan ekonomi. Sedangkan aspek kelestarian alam dan keadilan
sosial akan diupayakan masuk dalam setiap gerak langkah pembangunan yang akan dilaksanakan.
C. P
RIORITAS
D
AERAH
Pembangunan adalah menjaga keseimbangan sebuah segitiga yang bersudut pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial dan kelestarian alam.
Membangun berarti mengelola tiga macam kepentingan tersebut yang selalu tarik menarik dan tolak menolak dalam perebutan prioritasnya masing-masing. Di
tengah segitiga, yang diharapkan sebagai titik berat yang menyeimbangkan semua, adalah pencapaian ideal yang disebut pembangunan yang berkelanjutan
yang berarti sebagai suatu pembangunan yang sekaligus menjaga kesejahteraan, kelestarian, dan keadilan. Konflik tiga titik tersebut dalam gerak pembangunan
diakui sebagai sesuatu yang abadi dan berlaku global, tidak mengenal waktu dan tempat. Karena itu tidak untuk dihindari atau ditutupi tapi harus dibuka guna
mendorong prakarsa kreatif dan kolektif menuju pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Berkaitan dengan hal tersebut dan dikaitkan dengan visi pembangunan daerah yang mengedepankan kesejahteraan, bukan berarti aspek berkelanjutan
dan berkeadilan menjadi ditinggalkan. Persoalan penentuan prioritas fokus pembangunan memang dibutuhkan mengingat keterbatasan sumberdaya yang
dimiliki Kabupaten Bantul. Sedangkan titik berat penanganan kesejahteraan terletak pada permasalahan kemiskinan.
Berdasarkan hasil analisis dalam kegiatan penyusunan rencana strategis penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bantul, terdapat tujuh isu strategis
yang semestinya disentuh dalam pembangunan yang akan datang. Isu-isu strategis tersebut antara lain mengenai koordinasi antar instansi dan sinergi
kelembagaan, partisipasi masyarakat, pemenuhan kebutuhan dasar, penyediaan sarana dan prasarana dasar, diversifikasi ekonomi, pengembangan sosbud dan isu
mengenai LH dan konservasi. Berkait dengan makin meningkatnya jumlah penduduk miskin akibat
peristiwa bencana gempa bumi yang melanda sebagian DIY dan Jawa Tengah,
Pemerintah Kabupaten Bantul
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2009 Kabupaten Bantul I-48
khususnya Kabupaten Bantul, maka kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul yang dalam RPJMD menempatkan Program Penanggulangan Kemiskinan
sebagai prioritas pertama adalah sangat tepat. Selanjutnya diikuti oleh berbagai program lainnya yang memiliki keterkaitan paling dekaterat dengan pengentasan
kemiskinan, yaitu pendidikan, kesehatan, pertanian, industri kecil, perdagangan, ketenagakerjaan, pariwisata, infrastruktur dan peningkatan kapasitas pemerintah
daerah. Sesuai dengan ciri-cirinya maka prioritas di atas adalah termasuk dalam kutub pertumbuhan ekonomi. Sedangkan aspek keadilan sosial dan kelestarian
alam akan diupayakan masuk dalam setiap gerak langkah pembangunan yang akan dilaksanakan.
Secara nasional, prioritas pembangunan adalah: 1 penanggulangan kemiskinan; 2 peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor; 3
revitalisasi pertanian dan pembangunan pedesaan; 4 peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan serta kesehatan; 5 penegakan hukum dan HAM,
pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi; 6 penguatan kemampuan pertahanan; 7 pemantapan keamanan dan ketertiban serta penyelesaian konflik;
8 mitigasi dan penanggulangan bencana; dan 9 percepatan pembangunan infrastruktur.
Dengan melihat kondisi, tantangan dan peluang yang dihadapi Kabupaten Bantul, terutama era pasca bencana gempa bumi, maka prioritas pembangunan
tahun 2008, adalah: Ketenagakerjaanpenanggulangan kemiskinan;
Pendidikan; Kesehatan;
Pertanian; Industri, perdagangan, koperasi, UKM, dan pariwisata;
Infrastruktur, penataan ruang, dan permukiman Pengelolaan lingkungan;
Penanganan masalah sosial; Peningkatan kapasitas pemerintah daerah; dan
Masalah strategis lainnya.
Dengan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 25 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2005 tentang Rencana
Pemerintah Kabupaten Bantul
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2009 Kabupaten Bantul I-49
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bantul Tahun 2006-2010, dapat diketahui bahwa visi, misi, tujuan, dan sasaran pelaksanaan pembangunan
dijabarkan menjadi 9 kebijakan, 173 program, dan 2108 kegiatan. Uraian selengkapnya berikut pengukuran dan evaluasi kinerja tentang hasil pelaksanaan
kebijakan, program, dan kegiatan dapat dilihat pada Bab IV.
Sembilan kebijakan yang dimaksud di atas adalah sebagai berikut: Meningkatkan derajat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa dengan moral dan budi pekerti yang luhur; Mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan prioritas
penanganan kemiskinan dan pengangguran dengan berbagai upaya, antara lain:
Peningkatan kecerdasan dengan penekanan pada lulusan yang
berkualitas serta penyiapan tenaga kerja terampil memiliki basic skill to life
. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang difokuskan pada
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, penanganan ibu hamil, bayi dan balita serta pengembangan jaminan social.
Peningkatan pendapatan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan guna mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat;
Menciptakan pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab yang ditandai adanya kemampuan cara berpikir dan bertindak yang baru melalui
pembenahan sistem kepemerintahan, penyiapan kelembagaanlembaga yang mutakhir dan penyiapan SDM aparatur yang efisien dan berkelas;
Menyelenggarakan sistem pengawasan yang efektif dengan memfungsikan lembaga pengawas internal dan lembaga pengawas eksternal;
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam proses penentuan kebijakan tahap formulasi, implementasi maupun evaluasi melalui forum formal
maupun informal; Mengupayakan penegakan supremasi hukum dalam rangka mencapai
ketertiban, keamanan, dan ketentraman masyarakat; Meningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD dan PDRB dengan berbagai
upaya, antara lain:
Pemerintah Kabupaten Bantul
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2009 Kabupaten Bantul I-50
Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber pendapatan daerah, secara efektif dan efisien;
Pengelolaan dan pemeliharaan sarana-prasarana daerah yang sudah dimiliki;
Terobosan kebijakan yang menciptakan kondisi yang ideal bagi para investor dengan pola kemitraan; serta
Membangun sarana dan prasarana produksi baru guna mewujudkan kemandirian dalam rangka melaksanakan otonomi daerah.
Mewujudkan lingkungan hidup yang seimbang, terkendali dan lestari dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat serta perencanaan pembangunan
yang berwawasan lingkungan; dan Pembangunan infrastruktur daerah dengan penekanan pada sarana irigasi.
Pemerintah Kabupaten Bantul