4.1.4. Keadaan Sosial
Keadaan sosial masyarakat Hariara Pintu cukup baik, keadaan ini juga didukung oleh masyarakatnya yang tidak terlalu heterogen. Hampir seluruh
masyarakat yang tinggal di desa ini adalah suku Batak Toba yang masih memegang teguh nilai- nilai kearifan lokal seperti Gotong Royong dan Prinsip
Dalihan Natolu. Untuk melihat kearifan lokal ini, dapat kita lihat dalam kegiatan- kegiatan
pertanian mereka, misalnya satu keluarga yang akan mengerjakan lahan pertanian akan dibantu oleh keluarga atau tetangga yang lain, begitu juga sebaliknya secara
bergiliran. Atau dalam upacara- upacara keagamaan, perkawinan, kematian, atau memasuki rumah baru, masyarakat senantiasa berpartisipasi dan saling membantu
dalam materi maupun tenaga. Keadaan Sosial akan dilihat dari pranata berikut ini;
4.1.4.1. Agama
Identitas agama di dalam masyarakat Hariara Pintu masih terbilang homogen, dapat dilihat dalam tabel berikut ini;
Tabel 4. 6 Data Penduduk Berdasarkan Agama yang dianut
No. Agama
Pria Wanita
Jumlah
1. Protestan
379 331
710 2.
Katolik 240
220 460
Sumber: Dokumen RPJM Desa 2012
Universitas Sumatera Utara
Kehidupan masyarakat tidak rawan konflik karena didominasi identitas sosial yang tidak terlalu beragam dimana masyarakat hidup berdampingan dengan
harmonis.
4.1.4.2. Sosial Politik
Dalam kondisi sosial politik, Desa Hariara Pintu termasuk daerah yang kondusif terbukti dari beberapa kali pemilihan umum dalam pemilihan kepala
daerah, legislatif, dan pemilihan Presiden yang berlangsung dengan baik di daerah ini. Sebagaimana yang disampaikan oleh kepala desa bahwa kondisi yang
kondusif juga terlihat pada pemilihan Kepala Desa Hariara Pintu pada bulan Desember 2011 yakni berjalan dengan semangat kekeluargaan dan demokratis.
4.1.4.3. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Keamanan dan ketertiban di Desa Hariara Pintu terjaga dengan baik. Hampir tidak ada peristiwa kriminal dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi
persoalan yang perlu mendapat perhatian segenap pemerintah adalah masalah sengketa lahan pertanian yang kerap terjadi dan kerap berpotensi menjadi masalah
dimasa yang akan datang. Hal ini karena masyarakat yang tinggal di desa ini adalah masyarakat yang homogen yang masih menempati dan mengolah lahan-
lahan pertanian hasil peninggalan nenek moyang. Oleh karena itu, sekarang adalah masa dimana anak- anak yang gilirannya membentuk keluarga yang
demikian seharusnya mendapat harta warisan sepeninggalan generasi diatasnya.
4.1.4.4. Sosial Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Dari sisi ekonomi, Desa Hariara Pintu mempunyai potensi pertanian yang cukup besar untuk dikembangkan. Salah satu potensi yang tampak adalah masih
luasnya lahan tidur di setiap dusun. Lahan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian holtikultura dan juga potensial untuk
dijadikan tempat peternakan terpusat. Dimana sekitar 97 persen penduduk desa ini berprofesi sebagai petani, sedangkan yang lainnya bekerja sebagai pedagang dan
pegawai negeri sipil. Dapat dilihat dalam tabel berikut ini;
Tabel 4.7 Data Penduduk Desa Hariara Pintu Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan
Laki-laki Wanita
Jumlah Persentase
1. Petani
235 461
969 97
2. Pedagang
10 10
20 2
3. PNS
4 9
13 1
Total 249
480 1002
100 Sumber: Dokumen RPJM Desa 2012
Pertanian di desa Hariara Pintu secara umum di bidang holtikultura jenis kentang dan sayur mayur. Jika ditinjau dari luas lahan dan jalur akses
perdagangan akan berpotensi sangat tinggi menjadi pusat perdagangan, karena desa ini berada diperbatasan Kabupaten Samosir dengan dua kabupaten lainnya
yakni Kabupaten Pak- Pak dan Kabupaten Dairi. Persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini adalah kecenderungan ketergantungan pada pupuk- pupuk
kimia, pemasaran hasil pertanian, dan kurangnya pengetahuan warga dalam mengembangkan pertanian berbasis teknologi.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, penduduk desa ini juga memiliki usaha peternakan tradisional, hampir setiap keluarga memiliki peternakan tradisional seperti babi, kerbau, sapi,
kambing dan ayam. Akan tetapi yang paling banyak dipelihara oleh warga adalah ternak babi dan ayam karena permodalan yang termasuk relatif kecil. Dari sisi
wilayah, topografi, suhu, dan iklim, desa Hariara Pintu berpotensi besar menjadi pusat peternakan di Kabupaten Samosir.
Adapun jenis dan jumlah ternak di desa Hariara Pintu sebagai berikut;
Tabel 4.8 Jenis dan Jumlah Ternak di desa Hariara Pintu
No. Jenis Ternak
Jumlah
1. Kerbau
35 ekor 2.
Sapi 30 ekor
3. Babi
20 ekor 4.
Ayam 500 ekor
5. Bebek
15 ekor Sumber: Dokumen RPJM Desa, 2012
4.1.4.5. Budaya
Desa Hariara Pintu, sudah lama dikenal sebagai sebuah wilayah adat yang aktif dan terpelihara hingga saat ini. Desa Hariara Pintu juga fokus pada
penjagaan wilayah- wilayah adat dan norma- norma adat yang berlaku. Sebagaimana ditemukan penulis dalam RPJMD Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa yang ditekankan bahwa pembentukan kelompok- kelompok tari dan seni budaya untuk meningkatkan nilai- nilai leluhur dan kepariwisataan. Di
Universitas Sumatera Utara
Desa Hariara Pintu, dikenal dengan istilah “bius” yang artinya pusat kumpulan orang yang memiliki kebajikan. Di desa ini merupakan tempat berkumpulnya bius
dari marga Pasaribu, dimana sebelum dimekarkan merupakan kesatuan dari desa Partungkoannaginjang yang memiliki 3 bius lainnnya, yakni Bius Situmorang,
Bius Sihotang, dan Bius Sihaloho.
4.1.4.6. Kesehatan
Desa Hariara Pintu memiliki dua sarana kesehatan yakni Pondok Bersalin Desa di Dusun II, dan Puskesmas Pembantu di Dusun III. Dan masing- masing
dilayani satu bidan desa. Dari sisi jumlah penduduk, keberadaan dua sarana kesehatan ini sudah sangat memadai. Akan tetapi masih memiliki kendala
dikarenakan dari sisi sebaran wilayah desa ini masih sulit mengakses prasarana ini karena topografi desa yang membentang sejauh 7 kilometer, sehingga masih
membutuhkan Posyandu di Dusun II yakni Dusun Bongbong. Untuk ketersediaan air bersih, setiap dusun tergantung pada aliran sungai
yang mengalir di masing- masing dusun, selain itu apabila dalam satu keluarga memiliki kemampuan ekonomi diatas rata- rata, mereka akan membuat sumur bor
di dalam rumahnya, dengan pengertian mereka juga memanfaatkan air tanah untuk keperluan sehari- hari.
4.1.4.7. Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Dari sisi pendidikan, secara umum penduduk Desa Hariara Pintu menjunjung tinggi nilai- nilai pendidikan. Sebagian besar, Pendidikan Anak Usia
Dini PAUD belum terlaksana dengan baik. Terdapat hanya satu gedung belajar PAUD, sehingga anak- anak usia dini belum mendapatkan pendidikan secara
keseluruhan. Adapun gedung Sekolah Dasar SD sudah ada di desa ini. Akan tetapi, gedung Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas
SMA belum ada. Anak- anak yang harus melanjutkan SMP harus berjalan kaki sejauh 7 km ke desa tetangga yaitu Desa Partungkoan naginjang, sedangkan yang
akan melanjutkan SMA harus menempuh perjalanan 1 jam naik sepeda motor atau bahkan mereka kost sekolah ke Kabupaten Dairi. Letak geografis yang cukup jauh
dari sarana pendidikan menyebabkan banyak yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Di satu sisi, keadaan ekonomi yang cenderung
nyaman dikarenakan sumber daya pertanian mampu menopang kehidupan keluarga yang menyebabkan kurangnya motivasi anak- anak untuk merubah
kondisi kehidupan melalui pendidikan. Kondisi inilah yang menyebabkan banyaknya orangtua yang pada zaman
dahulu tidak melanjutkan pendidikannya karena jarak antara sekolah dengan desa Hariara Pintu yang relatif jauh. Selain itu, kondisi pertanian yang memiliki
potensi yang besar memberikan jaminan kenyamanan hidup meskipun tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4.1.5. Struktur Pemerintahan Desa