proffesions terhadap klien, beneficiaries penerima layanan ataupun kelompok sasaran target group Rukminto, 2004: 25
2.4.1. Nilai dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial
Nilai dasar dalam ilmu ini pada awalnya dipengaruhi oleh nilai yang berkembang pada ‘profesi yang memberikan bantuan terhadap masyarakat’.
Berikut nilai yang harus termaktub dalam ilmu kesejahteraan sosial; 1.
Agen Perubah Change Agent- dalam hal ini praktisi kesejahteraan sosial- harus mempertimbangkan bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya, dengan memperhatikan hak anggota masyarakat yang lain.
2. Agen perubah harus mempertimbangkan bahwa setiap warga masyarakat
berhak untuk mendapatkan perlindungan dan kesempatan dalam memenuhi hak- hak dan kebebasannya asasinya yang sejalan dengan
kepentingan bersama tidak bertentangan dengan norma masyarakat secara umum
3. Perubahan sosial terencana yang dilakukan oleh agen perubah harus
memperhatikan unsur keterlibatan dan keikutsertaan partisipasi warga masyarakat sebagai hak dan juga kewajiban masyarakat.
4. Perubahan sosial terencana intervensi sosial yang dikembangkan oleh
agen perubah haruslah melihat dan memperhatikan unsur kesinambungan sustainability dari program tersebut.
Universitas Sumatera Utara
5. Perubahan sosial terencana intervensi sosial yang dikembangkan oleh
agen perubah harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur integrasi sosial dalam masyarakat.
6. Agen perubah haruslah memperhatikan hak penerima manfaat ataupun
komunitas sasaran dalam mengembangkan layanan ataupun program, sehingga tidak terjadi hubungan yang eskploitatif diantara mereka
Rukminto, 2004: 45 7.
2.4.2. Usaha Kesejahteraan Sosial
Usaha kesejahteraan sosial itu sendiri pada dasarnya merupakan suatu program ataupun kegiatan yang didesain secara konkrit untuk menjawab masalah,
kebutuhan masyarakat ataupun meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha – usaha kesejahteraan sosial itu sendiri dapat ditujukan pada individu, keluarga,
kelompok- kelompok dalam komunitas, ataupun komunitas secara keseluruhan baik komunitas secara lokal, regional, maupun nasional
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan usaha kesejahteraan sosial ini, hadir organisasi sebagai alat untuk melakukan usaha, organisasi ini dalam perspektif
luas seringkali disebut dengan organisasi pelayanan masyarakat. Dimana menurut Schneiderman 1967 dikuti oleh Mendoza 1981: 3-4 dalam Buku Isbandi
Rukminto, bahwa tiga tujuan organisasi pelayanan masyarakat swasta dan pemerintah adalah sebagai berikut;
a. Tujuan Kemanusiaan dan Keadilan Sosial
Tujuan ini bersumber dari gagasan ideal demokratis tentang keadilan sosial, dan hal ini berasal dari keyakinan bahwa setiap manusia mempunyai hak
Universitas Sumatera Utara
untuk mengembangkan diri. Meskipun kadangkala potensi tersebut ‘tertutup’ oleh adanya hambatan fisik, sosial, ekonomi, kejiwaan dan berbagai faktor lainnya.
Berdasarkan tujuan ini, usaha kesejahteraan sosial banyak diarahkan pada upaya pengidentifikasian kelompok yang tidak mendapat perhatian; kelompok yang
paling diterlantarkan; kelompok yang paling tergantung pada pihak lain ataupun kelompok yang kurang diuntungkan. Usaha kesejahteraan sosial menjadikan
mereka sebagai kelompok sasaran dalam upaya menjembatani kelangkaan sumber daya yang dimiliki.
b. Tujuan yang terkait dengan Pengendalian Sosial
Tujuan ini berkembang berdasarkan pemahaman bahwa kelompok yang tidak diuntungkan; kekurangan; ataupun tidak terpenuhinya kebutuhan hidup akan
dapat menjadi serangan atau ancaman bagi kelompok yang lebih mapan. Karena itu, kelompok yang sudah mapan berupaya mengamankan diri mereka dari
sesuatu yang dapat mengancam eksistensi mereka, kepemilikan atau stabilitas yang sedang berjalan. Misalnya saja, perusahaan multi nasional yang
mengalokasikan sebagian kecil anggarannya untuk tanggungjawab sosial kepada masyarakat sekitar supaya perusahaan itu tetap berlangsung stabilitasnya.
c. Tujuan yang terkait dengan Pembangunan Ekonomi
Tujuan pembangunan ekonomi memprioritaskan pada program- program yang dirancang untuk meningkatkan produksi barang dan jasa, serta berbagai
sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa contoh usaha kesejahteraan sosial yang searah dengan tujuan pembangunan ekonomi adalah;
a. Beberapa tipe usaha kesejahteraan sosial yang secara langsung memberikan
sumbangan terhadap peningkatan produktivitas individu, kelompok, maupun masyarakat. Seperti usaha kesejahteraan sosial yang memberikan usaha
konseling pada pekerja sektor industri, usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada penyediaan fasilitas dan layanan kesejahteraan pekerja,
usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pelatihan bagi mereka yang sedang menganggur, dan sebagainya
b. Usaha kesejahteraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau meminimalisir
hambatan beban akibat adanya tanggapan dari pekerja untuk memperoleh jaminan bagi sanak keluarganya.
c. Usaha kesejahteraan sosial yang mencegah atau melawan pengaruh buruk
organisasi dan idustrialisasi terhadap kehidupan keluarga dan masyarakat, serta membantu mengidentifikasikan dan mengembangkan kepemimpinan lokal
dalam komunitas, misalnya program latihan kepemimpinan, program pendidikan kehidupan berkeluarga, program kemandirian komunitas, dan
sebagainya Rukminto, 2004: 50-51
2.5. Kemiskinan