2.7. Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk mnggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan kelompok atau individu yang mnjadi
pusat perhatian ilmu sosial. Defenisi konsep bertujuan untuk merumuskan istilah- istilah yang digunakan secara mendasar agar tercipta persamaan persepsi tentang
apa yang diteliti dan mnghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan konsep sebagai berikut:
a Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik akibat yang
bernilai positif maupun bernilai negatif b
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. c
Penebangan Hutan adalah suatu proses menebangi pohon dalam hal pemanfaatan kayu hasil hutan.
d Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur
secara sosial dan menetapkan sesorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban
yang harus dipenuhi si pembawa status misalnya pendapatan, pekerjaan, dan
pendidikan.
e Gerakan sosial adalah perilaku kolektif kelompok sosial berupa tindakan
untuk program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai
Universitas Sumatera Utara
gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga masyarakat yang ada.
f Masyarakat di sekitar hutan adalah kelompok sosial yang memiliki nilai- nilai
kehidupan yang memiliki keterikatan dengan keberadaan hutan yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat
yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi
ataupun fenomena tertentu Bungin, 2007 Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensif pada satu objek
tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah
keadaan. Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi, atau masyarakat. Penelitian studi kasus merupakan studi mendalam mengenai unit
sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut memberi gambaran yang cukup luas, serta mendalam mengenai unit sosial tertentu. Sementara Danim 2002
berpendapat bahwa subjek yang diteliti relatif terbatas, namun variabel- variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya Gunawan, 2013: 112
Penulisan studi kasus akan kurang kedalamannya apabila dipusatkan pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum memperoleh gambaran
umum tentang kasus tersebut. Sebaliknya studi kasus akan kehilangan artinya kalau hanya ditujukan sekedar untuk memperoleh gambaran umum, tetapi tanpa
menemukan sesuatu atau beberapa aspek khusus yang perlu dipelajari secara
Universitas Sumatera Utara
intensif dan mendalam. Hakikat dari suatu studi kasus adalah menggali entitas tunggal atau fenomena kasus dari suatu masa tertentu dan aktivitas bisa berupa
program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial, serta mengumpulkan detail informasi berbagai prosedur pengumpulan data selama kasus itu terjadi
Gunawan, 2013: 113. Dalam Gunawan 2013: 137- 138, ada beberapa jenis penelitian studi
kasus berdasarkan penjelasan Stake 2005 dalam kajian Creswell, yaitu Penelitian Studi Kasus Instrumen Tunggal, Penelitian Studi Kasus Kolektif, dan
Penelitian Studi Kasus Intrinsik. Dalam hal ini, penelitian yang dikerjakan oleh penulis merupakan penelitian Studi Kasus Kolektif, karena menggunakan banyak
lebih dari satu isu atau kasus di dalam penelitian. Disamping itu, penelitian ini juga dapat hanya menggunakan satu kasus lokasi tetapi banyak isu atau
perhatian yang diteliti. Akhirnya peneliti juga bersifat kompleks karena terfokus pada banyak isu atau perhatian dengan menggunakan banyak kasus untuk
menjelaskannya. Oleh karena itu, peneliti melihat multi kasus yakni penebangan hutan yang
dilakukan oleh Perusahaan PT. Gorga Duma Sari memiliki keterkaitan dengan adanya kasus gerakan sosial yang digerakkan oleh berbagai elemen masyarakat
dengan kasus dikotomi terbelah dua respon yang terjadi di masyarakat lokal hutan untuk menanggapi keberadaan perusahaan tersebut.
3.2. Lokasi Penelitian