Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut : a.Jika Asym. Sig 0,05 berarti seluruh data berdistribusi normal b. Jika Asym. Sig 0,05berarti seluruh data berdistribusi tidak normal

3.10.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak samakonstan Suliyanto 2011:95. Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode grafik, Uji Park Glajser, Uji Rank Spearman, dan Barlett.

3.10.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time-series atau ruang cross section. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Uji Durbin-Watson Uji D-W untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi Suliyanto, 2011:125. Kriteria pengambilan kesimpulan dalam uji Durbin- Watson DW adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Dapat kita lihat kriteria nilai uji durbin-watson pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson No Nilai DW Kesimpulan 1 1,65 ˂ DW ˂ 2,35 Tidak ada autokorelasi 2 1,21 ˂ DW ˂ 1,65 Tidak dapat disimpulkan 3 2,35 ˂ DW ˂ 2,79 4 DW ˂ 1,21 Terjadi autokorelasi 5 DW 2,79 Sumber : Suliyanto 2011:309 Rumus yang digunakan untuk uji D-W adalah Keterangan: d = nilai D-W stat e= nilai residual dari pers amaan regresi pada periode i μ � �−1 = nilai residual dari persamaan regresi pada periode i-1 Selain menggunakan Durbin-Watson, untuk mengetahui apakah autokorelasi ini terjadi dapat diginakan uji Runs Test. Penelitian ini menggunakan uji Runs Test, dimana apabila nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka hipotesis nol diterima, dan artinya residual tidak terkena autokorelasi.

3.10.4. Uji Multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratio yang Berimplikasi pada Profitabilitas Bank Mutiara

1 5 140

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2008-2014)

0 5 118

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, BIAYA OPERASIONAL/PENDAPATAN OPERASIONAL, NET INTEREST MARGIN, LOAN DEPOSIT RATIO TERHADAP PERUBAHAN LABA.

0 3 20

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA)

0 6 107

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Loan to Deposito Ratio terhadap Rentabilitas Bank Devisa Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 9 135

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 14 107