Tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia Nomor 265BPPP tanggal 29 Mei 1993 sebagai berikut:
1. Untuk rasio LDR sebesar 110 atau lebih diberi nilai kredit 0, artinya
likuiditas bank tersebut dinilai tidak sehat. 2.
Untuk rasio LDR dibawah 110 atau diberi nilai kredit 100, artinya likuiditas bank tersebut dinilai sehat.
2.1.6.5. Net Interest Margin NIM
Net Interest Margin NIM dijadikan variabel independen yang mempengaruhi ROA, didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank yang
bermuara pada profitabilitas bank ROA. Risiko NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat
merugikan bank Hasibuan, 2008. Rasio NIM juga digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat bergantung
dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan. Menurut surat edaran BI No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, NIM diukur dari perbandingan antara
pendapatan bunga bersih terhadap aktiva produktif. Semakin besar rasio NIM maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola
bank, jika hal tersebut terjadi maka dapat menunjukkan kinerja keuangan bank yang semakin baik. NIM dirumuskan sebagai berikut Pandia, 2012:72 :
NIM =
Pendapatan Bunga Bersih Rata
−rata Aktiva Produktif
x 100
Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan beban bunga dari sumber dana
yang diberikan. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga seperti penempatan pada bank lain, surat berharga,
penyertaan, dan kredit yang diberikan. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya NIM yang harus dicapai oleh suatu bank adalah
diatas 6.
2.1.6.6 Bank Size
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log
size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi menjadi 3 kategori yang didasarkan kepada total assets perusahaan yaitu
perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium firm, dan perusahaan kecil small firm.
Ukuran perusahaan Size dalam penelitian ini dilihat dari besarnya total assets yang dimiliki perusahaan. Pada neraca bank, aktiva menunjukkan posisi
penggunaan dana Kuncoro dan Suhardjono, 2002. Aktiva asset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan
laba Wild, et al., 2005. Variabel ukuran perusahaan Size diukur dengan logaritma natural
Lntotal assets. Hal ini dikarenakan besarnya total assets masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat
menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak
normal tersebut maka data total assets perlu di Ln kan. Bank size diproksikan sebagai berikut Prasanjaya, 2013:
Bank Size : Ln Total Asset
2.1.6.7. Return on Assets ROA