jarak yang jauh antar mesin yang memiliki frekuensi perpindahan tinggi. Dalam kegiatan produksi pada PT. BlueScope Lysaght Indonesia, pemindahan bahan
material handling merupakan suatu kegiatan yang cukup dominan. Dari keadaan di atas, peneliti ingin melakukan perhitungan terhadap momen
perpindahan bahan yang terjadi di lantai produksi, selain itu peneliti juga ingin mencoba mencari alternatif layout baru yang memiliki momen perpindahan bahan
yang lebih minimal.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka perumusan masalah adalah susunan tidak teratur dari mesin-mesin maupun peralatan produksi
pada lantai produksi pabrik yang menyebabkan terjadinya back tracking, aliran bahan yang tidak teratur dan tingginya momen material handling.
1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merancang alternatif layout lantai produksi yang lebih baik dari layout yang saat ini digunakan
PT. BlueScope Lysaght Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Manfaat
a. Untuk perusahaan : Penelitian ini akan menunjukkan jumlah momen perpindahan bahan yang akan
terjadi pada lantai produksi sekarang. Penelitian ini juga akan memberikan alternatif rancangan layout beserta momen perpindahan dari alternatif layout. Dari
hasil penelitian ini, perusahaan dapat menjadikan rancangan layout sebagai bahan pertimbangan dalam perubahan tata letak pabrik.
b. Untuk mahasiswa : Penelitian ini dapat dijadikan studi kasus dalam persoalan tata letak pabrik dan
mencari solusi dari sudut pandang akademis.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi 1.4.1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah digunakan agar tujuan pembatasan lebih terarah dan menghindari penyimpangan dari maksud yang sebenarnya. Agar penelitian ini tepat
sasaran maka ruang lingkupnya perlu dibatasi, untuk itu perlu dilakukan pembatasan masalah, sebagai berikut :
1. Evaluasi tata letak yang dilakukan adalah untuk mengetahui total momen
pemindahan bahan berdasarkan unsur jarak dan frekuensi perpindahan, serta volume produksi.
2. Objek penelitian hanya pada bagian produksi PT. BlueScope Lysaght
Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3. Karena PT. BlueScope Lysaght Indonesia memiliki kebijakan Assemble to
Order , jadi produk yang dihasilkan memiliki berbagai macam ukuran. Maka
peneliti hanya mengambil ukuran yang banyak diproduksi. 4.
Layout baru yang akan diusulkan dipilih dari alternatif-alternatif layout yang dikembangkan, yang kemudian dipilih berdasarkan total jarak pemindahan
bahan yang paling pendek dari masing-masing alternatif. 5.
Tidak dilakukan pembahasan mengenai pemilihan jenis alat yang digunakan sebagai alat pemindahan bahan.
6. Tidak dilakukan pembahasan mengenai aspek ekonomi, dengan kata lain
perusahaan dianggap telah melakukan tindakan ekonomis dalam menentukan mutu produksinya.
1.4.2. Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah sebagai berikut :
1. Tidak terjadi penambahan jenis produk baru yang selama ini tidak pernah
diproduksi oleh PT. BlueScope Lysaght Indonesia. 2.
Tidak ada penambahan mesin dan peralatan baru, baik jenis dan jumlahnya. 3.
Kondisi perusahaan tidak berubah selama penelitian. 4.
Proses produksi berlangsung secara normal dan tidak ada gangguan atau perubahan urutan operasi yang mempengaruhi jalannya proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
5. Ukuran efektifitas layout yang digunakan adalah jumlah perpindahan dari
setiap produk dalam satu tahun dikalikan dengan jarak perpindahannya.
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan, dan penilaian Karya Akhir ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika
sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, asumsi yang digunakan dan sistematika penulisan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas mengenai perusahaan yang menjadi objek studi, sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha,
organisasi dan manajemen perusahaan, jenis produk yang dihasilkan, bahan yang digunakan, proses produksi, dan ketenagakerjaan, serta
mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. BAB III
TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang menjadi acuan untuk
pelaksanaan penelitian yang meliputi teori tentang perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan, terutama tata letak mesin dan
peralatan di bagian produksi, khususnya tentang evaluasi tata letak dan
Universitas Sumatera Utara
perencanaan tata letak baru untuk meningkatkan efisiensi pemindahan bahan.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi langkah-langkah dan tahapan-tahapan penelitian,
serta penjelasan dari setiap tahapan tersebut secara ringkas disertai dengan diagram alirnya.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang pengumpulan dan pengolahan data, dimana data yang dikumpulkan dari penelitian di lapangan, diolah berdasarkan
teori-teori tata letak pabrik dan pemindahan bahan, sehingga diperoleh hasil tingkat efisiensi dari layout yang diteliti, kemudian direncanakan
layout baru yang akan diusulkan sebagai layout yang lebih baik.
BAB VI ANALISA DAN EVALUASI
Bab ini mengemukakan analisa dan evaluasi yang dilakukan dari hasil pengolahan data.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh tahapan penelitian yang dilakukan, serta saran-saran yang dapat
diberikan peneliti bagi perusahaan berdasarkan kesimpulan yang diambil.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. BlueScope Lysaght Indonesia merupakan Perusahaan Milik Asing PMA yang bergerak dalam bidang industri manufaktur pembuatan bahan konstruksi baja
yang berlokasi di Jalan Rumah Potong Hewan no. 177 Mabar, Medan. PT. BlueScope Lysaght Indonesia ini berdiri sejak tahun 1973 di Indonesia.
PT. BlueScope Lysaght Indonesia merupakan perusahaan milik asing yang memproduksi dan memasok produk penutup atap dan dinding lapis baja dan
berwarna dengan merk LYSAGHT. Pusat dari PT. BlueScope Lysaght terdapat di Chester Hill, Australia.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. BlueScope Lysaght Indonesia merupakan perusahaan industri manufaktur yang memproduksi bahan konstruksi baja ringan untuk kebutuhan bahan-bahan
bangunan. Kebijakan yang dipilih oleh PT. BlueScope Lysaght Indonesia dalam
melaksanakan proses pembuatan dan perakitan produk adalah berdasarkan adanya pesanan dari pihak konsumen atau pelanggan Assemble to order. Sehingga produk
yang dihasilkan oleh PT. BlueScope Lysaght Indonesia ini disesuaikan dengan permintaan konsumen atau pemesan.
Universitas Sumatera Utara