Operation Process Chart Analisa Kondisi Awal Lantai Produksi 1. Pembagian Departemen

5.2.1. Operation Process Chart

Langkah awal yang dilakukan dalam pengolahan data adalah memasukkan data urutan proses dari setiap jenis produk ke dalam sebuah Operation Process Chart atau Peta Proses Operasi, agar perpindahan bahan dari suatu proses pada setiap jenis produk tersebut dapat terlihat jelas. Gambar Operation Process Chart untuk pembuatan produk-produk PT. BlueScope Lysaght Indonesia dapat dilihat pada Gambar 5.1, Gambar 5.2, Gambar 5.3 dan Gambar 5.4. 5.2.2. Analisa Kondisi Awal Lantai Produksi 5.2.2.1. Pembagian Departemen Pada lantai produksi departemen-departemen yang ada antara lain : 1. Departemen A1 : Area bahan baku coil untuk produk ROOFING dan FLASHING 2. Departemen A2 : Area bahan baku coil untuk produk SMARTRUSS dan U- RUNNER 3. Departemen B : Proses pembalikan coil Up-Ender Machine 4. Departemen C : Proses pembentukan produk ROOFING 5. Departemen D : Proses pembentukan produk SMARTRUSS 6. Departemen E : Proses pembentukan produk FLASHING 7. Departemen F : Proses pembentukan produk U-RUNNER 8. Departemen G : Area produk jadi ROOFING 9. Departemen H : Area produk jadi SMARTRUSS Universitas Sumatera Utara 10. Departemen I : Area produk jadi FLASHING 11. Departemen J : Area produk jadi U-RUNNER 12. Departemen K : Loading Area 13. Departemen L : Loading and Crane Tools Area 14. Departemen M : Maintenance Room and Screw Storage 15. Departemen N : Compressor 16. Departemen O : Kamar mandi

5.2.2.2. Analisa Perpindahan Material

Asumsi yang digunakan : − Semua perhitungan dikonversikan ke dalam ukuran panjang meter dan ditentukan panjang 1 sheet dari setiap produk produk adalah 9 meter, − Waktu kerja per tahun sama dengan 300 hari, − Alur perpindahan sesuai dengan proses produksi Diagram Aliran, − Aktifitas kerja dijalankan selama 1 shifthari. Sesuai dengan asumsi penelitian, bahwa ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat efisiensi pemindahan bahan adalah jumlah perpindahan dari setiap jenis produk per tahun dihitung dengan mengalikan jumlah load dari setiap produk per tahun dikali dengan panjang lintasan perpindahan dalam proses produksi tersebut. Jumlah load per tahun adalah volume produksi produk per tahun dibagi dengan ukuran load masing-masing produk. Adapun perhitungan jumlah load per tahun dapat dilihat pada rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara produk load ukuran per tahun produk volume loadtahun Jumlah = Sebagai contoh, jumlah load per tahun untuk produk ROOFING berdasarkan rumus diatas adalah sebagai berikut : loadtahun 498 loadtahun 55 , 497 mload 1.057 mtahun 4 525.915,58 loadtahun Jumlah ≈ = = Adapun rumus total perpindahan aliran bahan adalah sebagai berikut : Total Perpindahan = jumlah perpindahan x loadtahun Jumlah perpindahan bahan dalam satu rute aliran bahan baku sampai stasiun kerja produk ROOFING adalah 2 kali perpindahan. Berdasarkan rumus diatas maka didapatlah total perpindahan yang dialami oleh produk ROOFING pada proses produksi selama satu tahun adalah sebagai berikut : Total Perpindahan = 2 x 498 = 996 kali perpindahan Selanjutnya, perhitungan perpindahan bahan untuk setiap jenis produk dari area bahan baku ke stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Jumlah Perpindahan Setiap Jenis Produk per Tahun Nama Produk Volume Produksi MeterTahun Volume Load MeterLoad LoadTahun LotTahun Frekuensi Perpindahan Proses Jumlah Perpindahan Tahun ROOFING 525.915,584 1.057 497 2 996 SMARTRUSS 683.128,161 3.501 196 2 392 FLASHING 143.615,424 1.057 136 2 272 U-RUNNER 45.831,439 1.167 40 2 80 Universitas Sumatera Utara

5.2.2.3. Perpindahan Bahan dalam Proses Produksi

Gambar tata letak pabrik secara lengkap saat ini digunakan PT. BlueScope Lysaght Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 1, sedangkan tata letak pabrik yang digunakan dalam analisa berada pada Lampiran 4. Sebagai awal dalam menganalisa kondisi lantai produksi, berikut akan diberikan gambaran tentang proses yang dialami setiap jenis produk yang dapat dilihat pada Tabel 5.9, Tabel 5.10, Tabel 5.11 dan Tabel 5.12 sebagai berikut. Tabel 5.9. Perpindahan pada Jenis Produk ROOFING Departemen Asal Load Awal LotTahun Departemen Tujuan Load ke Departemen Tujuan LotTahun A1 498 B 498 B 498 C 498 Tabel 5.10. Perpindahan pada Jenis Produk SMARTRUSS Departemen Asal Load Awal LotTahun Departemen Tujuan Load ke Departemen Tujuan LotTahun A2 196 B 196 B 196 D 196 Tabel 5.11. Perpindahan pada Jenis Produk FLASHING Departemen Asal Load Awal LotTahun Departemen Tujuan Load ke Departemen Tujuan LotTahun A1 136 B 136 B 136 E 136 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Perpindahan pada Jenis Produk U-RUNNER Departemen Asal Load Awal LotTahun Departemen Tujuan Load ke Departemen Tujuan LotTahun A2 40 B 40 B 40 F 40

5.2.3. Pembentukan Travel Chart