Perhitungan Momen Material Handling Perancangan Tata Letak Usulan

Tabel 5.14. Jumlah Perpindahan antar Proses di Lantai Pabrik No Departemen Asal Departemen Tujuan Jumlah Perpindahan 1 A1 B 634 2 A2 B 236 3 B C 498 4 B D 196 5 B E 136 6 B F 40 7 C G 585 8 D H 760 9 E I 798 10 F J 51 Total 3.934 Data masukan yang digunakan adalah panjang lintasan antar departemen atau mesin dari proses-proses yang saling berhubungan dalam hal aliran bahan. Panjang lintasan dari tiap-tiap departemen dihitung dengan mengambil titik keluaran output ke titik masukan input dari tiap departemen atau stasiun kerja. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 11.

5.2.4. Perhitungan Momen Material Handling

Berdasarkan Travel Chart yang telah disusun, kemudian dilakukan perhitungan Momen Material Handling dengan rumus : ∑∑ = = = 40 1 40 1 d x M j i ij ij Dimana : ij x = jumlah perpindahan pertahun dari proses i ke proses j ij d = panjang lintasan perpindahan dari proses i ke proses j Universitas Sumatera Utara Contoh perhitungan momen Material Handling untuk perpindahan bahan dari proses Up-Ender pembalikan B ke proses pembuatan produk ROOFING C adalah sebagai berikut : Jumlah perpindahan dari B ke C = 498 kali perpindahan Panjang lintasan perpindahan dari B ke C = 3 meter M B-C = x B-C x d B-C No = 498 x 3 = 1.494 meter perpindahantahun Perhitungan selengkapnya untuk setiap perpindahan yang terjadi pada lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Perhitungan Momen Material Handling pada proses produksi di PT. BlueScope Lysaght Indonesia Departemen Asal Departemen Tujuan LoadTahun LotTahun Jarak Perpindahan m Momen Material Handling Meter PerpindahanTahun 1 A1 B 634 59 37.406 2 A2 B 236 45 10.620 3 B C 498 3 1.494 4 B D 196 38 7.448 5 B E 136 44 5.984 6 B F 40 62 2.480 7 C G 585 19 11.115 8 D H 760 23 17.480 9 E I 798 15 11.970 10 F J 51 17 867 Total 106.864 Jadi, total Momen Material Handling untuk layout yang saat ini digunakan PT. BlueScope Lysaght Indonesia adalah 106.864 meter perpindahantahun. Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Perancangan Tata Letak Usulan

Tahap selanjutnya adalah merancang beberapa alternatif tata letak yang menjadi usulan bagi perbaikan tata letak pabrik, dimana akan dicari tata letak yang memiliki Momen Material Handling yang terkecil.

5.2.5.1. Rancangan I

Pada rancangan I, perubahan tata letak terjadi pada salah satu departemen yang ada pada tata letak awal, yaitu pada Up-Ender. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk menghilangkan terjadinya Back-tracking yang menuju stasiun kerja SMARTRUSS. Gambar tata letak usulan I dapat dilihat pada pada Lampiran 5. Data panjang lintasan antar departemen pada tata letak usulan I dapat dilihat pada Lampiran 12. Perhitungan Momen Material Handling yang terjadi pada tata letak usulan I dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Perhitungan Momen Material Handling pada Tata Letak Usulan I No Departemen Asal Departemen Tujuan LoadTahun Jarak Perpindahan m Momen Material Handling Meter PerpindahanTahun 1 A1 B 634 30 19.020 2 A2 B 236 46 10.856 3 B C 498 44 21.912 4 B D 196 42 8.232 5 B E 136 45 6.120 6 B F 40 62 2.480 7 C G 585 19 11.115 8 D H 760 23 17.480 9 E I 798 15 11.970 10 F J 51 17 867 Total 110.052 Pada rancangan tata letak I, total Momen Material Handling adalah 110.052 meter perpindahantahun. Universitas Sumatera Utara

5.2.5.2. Rancangan II

Pada rancangan II, perubahan tata letak terjadi pada beberapa departemen yang ada pada tata letak awal, yaitu pada Up-Ender B, Stasiun Kerja U-RUNNER F, Area Produk Jadi FLASHING I, Area Produk Jadi U-RUNNER J dan Loading and Crane Tools Area L. Gambar tata letak usulan II dapat dilihat pada pada Lampiran 6. Data panjang lintasan antar departemen pada tata letak usulan II dapat dilihat pada Lampiran 13. Perhitungan Momen Material Handling yang terjadi pada tata letak usulan II dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Perhitungan Momen Material Handling pada Tata Letak Usulan II No Departemen Asal Departemen Tujuan LoadTahun Jarak Perpindahan m Momen Material Handling Meter PerpindahanTahun 1 A1 B 634 30 19.020 2 A2 B 236 46 10.856 3 B C 498 44 21.912 4 B D 196 42 8.232 5 B E 136 45 6.120 6 B F 40 59 2.360 7 C G 585 19 11.115 8 D H 760 23 17.480 9 E I 798 16 12.768 10 F J 51 19 969 Total 110.832 Pada rancangan tata letak II, total Momen Material Handling adalah 108.832 meter perpindahantahun. Universitas Sumatera Utara

5.2.5.3. Rancangan III

Pada rancangan III, terdapat beberapa bagian yang diubah dari rancangan tata letak I, yaitu : - Perubahan letak dan luas area bahan baku, - Perubahan letak dari Up-Ender Machine, - Perubahan letak dari Maintenance Room dan Screw Storage, - Perubahan luas dari stasiun kerja produk ROOFING, - Perubahan letak dari stasiun kerja produk U-RUNNER, - Perubahan letak dan luas area produk jadi U-RUNNER, - Perubahan letak dari stasiun kerja produk FLASHING, - Perubahan letak dan luas area produk jadi FLASHING, - Penambahan panjang lintasan crane sepanjang 16 meter. Gambar tata letak usulan III dapat dilihat pada Lampiran 7. Serta data panjang lintasan antar departemen dapat dilihat pada Lampiran 14. Perhitungan Momen Material Handling pada Tata Letak Usulan II dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Perhitungan Momen Material Handling pada Tata Letak Usulan III No Departemen Asal Departemen Tujuan LoadTahun Jarak Perpindahan m Momen Material Handling Meter PerpindahanTahun 1 A1 B 634 18 11.412 2 A2 B 236 11 2.596 3 B C 498 40 19.920 4 B D 196 27 5.292 5 B E 136 21 2.856 6 B F 40 20 800 7 C G 585 26 15.210 8 D H 760 31 23.560 9 E I 798 12 9.576 10 F J 51 19 969 Total 92.191 Universitas Sumatera Utara Pada tata letak usulan III, total Momen Material Handling adalah 92.191 meter perpindahantahun.

5.2.5.4. Rancangan IV

Rancangan tata letak IV dilakukan dengan menggunakan software Facility Location and Layout , yang bekerja berdasarkan algoritma CRAFT Computerized Relatif Allocation and Facilities Technique . Pada rancangan IV, layout awal yang dijadikan sebagai initial layout adalah tata letak awal. Pada Lampiran 8 diberikan gambar tata letak usulan IV dengan menggunakan software . Pada software Facility Location and Layout, tiap kolom atau baris menyatakan 1 satuan pada tata letak sebenarnya atau 1 m 2 satuan luas. Pada initial layout, total momen material handling sama dengan 92.191 meter perpindahantahun. Setelah dilakukan iterasi sebanyak 3 kali, maka didapat layout dengan total momen material handling sebesar 84.837,39 meter perpindahantahun. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Operation Process Chart

Analisa datainformasi yang dilakukan berkaitan dengan jenis-jenis produk yang dibuat, langkah-langkah proses produksi, mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi, fasilitas produksi atau departemen pendukung yang terlibat, dan sebagainya. Informasi atau deskripsi proses produksi dapat dikumpulkan dengan menggunakan Operation Process Chart. Dari Operation Process Chart dapat diketahui proses produksi dari masing-masing jenis produk hanya satu jenis produk yang proses pembuatannya berbeda. Operation Process Chart dapat dilihat pada Gambar 5.1, Gambar 5.2, Gambar 5.3 dan Gambar 5.4.

6.2. Analisa Travel Chart

Dari Travel Chart yang dibentuk, dapat dilihat jumlah perpindahan yang terjadi antar departemen. Gambaran yang terdapat pada Travel Chart sangat penting dan berguna pada saat melakukan perancangan tata letak yang akan diusulkan, karena hasil perhitungan dan data dalam Travel Chart digunakan sebagai acuan dan panduan dalam meningkatkan efisiensi aliran bahan pada tata letak yang dirancang. Jumlah perpindahan yang terjadi antar proses dalam Travel Chart ini menunjukkan tingkat hubungan di antara proses yang saling berhubungan. Semakin besar jumlah perpindahannya, maka tingkat hubungannya Universitas Sumatera Utara