subyektif maupun obyektif, sedangkan pemilihan alternatif tentu saja akan ditekankan pada alternatif yang mampu memberikan kepuasan didalam
memenuhi tujuan-tujuan pokok yang harus dicapai oleh perencanaan tersebut. g.
Implementasi alternatif perencanaan yang dipilih. Langkah ini merupakan realisasi dan perwujudan dari langkah-langkah yang
telah dilaksanakan terdahulu. Bilamana nantinya ada fasilitas-fasilitas baru akan ditempatkan maka perlu modifikasi atau penyesuaian seperlunya.
Demikian pula adanya perubahan-perubahan dalam macam produk yang dibuat akan memerlukan analisa ulang.
16
- Deskripsi proses bagi setiap kegiatanaktivitas.
3.8. Peta Proses Operasi
Peta proses operasi adalah suatu peta yang menggamarkan langkah- langkah proses yang dialami oleh suatu bahan yang meliputi urutan proses operasi
dan pemeriksaan. Pembuatan peta proses operasi ini merupakan tahapan pertama dalam urutan langkah untuk merencanakan tata letak fasilitas dan pmindahan
bahan, di mana di dalamnya terdapat suatu simbol yang terdiri dari operasi, pemeriksaan dan gudangstorage. Selain itu berisi juga informasi tentang hal-hal
sebagai berikut.
- Waktu penyelesaian masing-masing kegiatan.
- Peralatanmesin yang digunakan.
16
Ibid.p. 251-253
Universitas Sumatera Utara
- Persentase scrap selama berlangsungnya aktivitas.
17
Beberapa keuntungan dan kegunaan dari peta operasi adalah sebagai berikut :
1. Memberikan petunjuk kombinasi proses produksi dan untuk melengkapi
persentase informasi dari peta rakitan. 2.
Memperlihatkan pengerjaan operasi bagian masing-masing. 3.
Memperlihatkan urutan operasi dari masing-masing operasi 4.
Menunjukkan hubungan antara agian-agian yang akan dikerjakan 5.
menunjukkan panjang relatif dari parik dan pengadaan tempat 6.
Menunjukkan bagian yang akan diproses 7.
Menunjukkan sub assembly yang akan dipakai 8.
Perencanaan lengkap individu dalam tempat kerja 9.
Menunjukkan jumlah pengadaan pekerja 10.
menunjukkan jumlah mesin relatif, peralatan dan kenyamanan personil. 11.
Menunjukkan pola aliran material 12.
Menunjukkan masalah dari material handling 13.
Penunjukan kemungkinan kesulitan dalam aliran proses produksi 14.
Mencatat presentase kegiatan proses pabrik yang dilakukan pekerja
18
Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik dan lengkap ada beberapa prinsip yang perlu dipahami. Prinsip-prinsip dalam pembuatan peta
proses operasi tersebut adalah seagai berikut
17
Hari purnomo, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Yogyakarta : Graha Ilmu,2004, hal. 89-90
18
Sorimuda Harahap, Perencanaan Pabrik Yogyakarta : Graha Ilmu,2006, hal. 53
Universitas Sumatera Utara
1. Baris paling atas dinyatakan kpala peta dengan menulis “ peta proses
operasi” yang diikuti nama benda kerja yang akan dibuat. 2.
Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, komponen yang memiliki jumlah operasi terbanyak digambarkan pertama terletak
paling kanan. 3.
Penomoran pada suatu kegiatan operasi diberikan secara beruntun sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut
atau sesuai dengan proses yang terjadi. Di sebelah kanan lambang operasi yang telah diberi nomor, catat uraian operasi yang telah diberi nomor, catat
uraian operasi peralatan yang digunakan misalnya bubut mesin bubut, potong mesin potong. Di sebelah kiri lambang operasi perlu dicatat
waktu penyelesaian pekerjaan, jumlah mesin atau ongkos buruh. 4.
Penomoran terhadap suatu pemeriksaan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
5. Semua komponen yang dibeli dalam keadaan jadi harus tercantum dalam
peta dengan cara menyisipkan garis horizontal pada posisi barang terseut dirakit dan perlu diberi nama barang yang dibeli.
Dengan peta proses operasi terlihat pola aliran bahan yang tetap dan mulai terbayang tata letaknya. Para perancang akan dapat melihat komponen-komponen
yang menimbulkan masalah terbesar dalam perencanaan dan komponen yang tidak terlalu penting. Peta dapat juga memperbaiki metode kerja dengan cara
menggabungkan operasi-operasi pendek dan sangat mungkin untuk digabungkan antar operasi tersebut. Peta proses operasi dapat juga menunjukkan bagian mana
Universitas Sumatera Utara
yang erat kaitannya dengan yang lain dan dengan demikian dapat dibuat dalam wilayah yang berdekatan. Sketsa pembuatan peta proses operasi dapat dilihat pada
keterangan berikut W
: Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi pemeriksaan O – N
: Nomor urut untuk kegiatan operasi I – N
: Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan M
: Menunjukkan msin atau tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan
19
Kebutuhan ruangan merupakan masukan ketiga. Masukan ini mengambil bentuk tata letak yang telah ada. Untuk tata letak yang baru, harus dikembangkan
sebuah tata letak kasar. Pada keduanya, nomor identifikasi kegiatan, dalam jumlah yang mendekati skala ruang yang dibutuhkan, dimasukkan kedalam luas
3.9. Computerized Relative Allocation of Facilities Tecnique CRAFT