menarik perhatian nasabah dan tidak ada responden yang tidak setuju bahwa penampilan modis diperlukan untuk menarik perhatian nasabah.
Merupakan hal yang manusiawi bila nasabah lebih tertarik pada pegawai perempuan yang berpenampilan modis, sebab kesan awal yang diberikan dari
pegawai yang berpenampilan modis cenderung lebih memberikan kenyamanan dan ketertarikan bagi nasabah maupun klien.
4.2.3.15. Persepsi Responden Tentang Segi Penampilan Adalah Penilaian Utama Kinerja
Tabel 39 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang Segi Penampilan Adalah
Penilaian Utama Kinerja
no Kategori jawaban
Jumlah 1.
Sangat setuju 2.
Setuju 48
80 3
Kurang setuju 10
16,7 4
Tidak setuju 2
3,3 Jumlah total
60 100
Sumber : Data Kuesioner 2010
Berdasarkan data pada tabel 39 menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa segi penampilan adalah penilaian utama pada kinerja
sejumlah 48 orang 80. Hanya sebagian kecil yang menyatakan kurang setuju bahwa segi penampilan adalah penilaian utama pada kinerja sejumlah 10 orang
16,7. Sedangkan responden yang menyatakan tidak setuju sejumlah 2 orang
Universitas Sumatera Utara
3,3 dan tidak ada responden yang sangat setuju bahwa penampilan adalah penilaian utama pada kinerja.
Penampilan pegawai merupakan salah satu aspek dari layanan yang baik kepada nasabah, klien maupun rekan kerja. Bekerja di bank merupakan pekerjaan
yang menuntut pegawainya memiliki intensitas cukup sering berinteraksi dengan orang lain. Penampilan tentu menjadi aspek utama secara visual yang paling dominan
diperhatikan. Lalu, didukung dengan aspek - aspek layanan lainnya sehingga hal ini menjadi penting untuk menjadi penilaian utama pada kinerja.
4.2.3.16. Persepsi Responden Tentang Promosi Jabatan Lebih Sering Dialami Pegawai Pria Dibanding Pegawai Perempuan
Tabel 40
Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang Promosi Jabatan Lebih Sering Dialami Pegawai Pria Dibanding Pegawai Perempuan
No Kategori jawaban
Jumlah 1.
Sangat setuju 2.
Setuju 22
36,7 3
Kurang setuju 35
58,3 4
Tidak setuju 3
5 Jumlah total
60 100
Sumber : Data Kuesioner 2010
Universitas Sumatera Utara
Data pada tabel 40 berikut ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang setuju, yakni 35 orang 58,3 bahwa promosi jabatan di kantor
responden lebih sering dialami pegawai pria dibanding pegawai perempuan. Sebanyak 22 orang 36,7 setuju bahwa promosi jabatan di kantor responden lebih
banyak dialami pegawai pria dibanding pegawai perempuan. Sedangkan 3 orang lagi 5 tidak setuju bahwa promosi jabatan lebih sering dialami pegawai pria dibanding
pegawai perempuan dan tidak ada yang menjawab sangat setuju bahwa promosi jabatan lebih sering dialami pegawai pria dibanding pegawai perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa pegawai perempuan sebagian besar merasa memiliki kesempatan yang sama dengan pria dalam hal memperoleh promosi jabatan.
Hal ini terjadi karena responden tersebut umumnya telah beberapa kali memperoleh promosi jabatan atas prestasi kinerja yang baik. Sedangkan persentase jumlah
responden yang setuju bahwa promosi jabatan lebih sering dialami pegawai pria dibanding pegawai perempuan tidak jauh berbeda. Di Indonesia, pegawai perempuan
memiliki kesempatan yang tidak berimbang dibanding pegawai pria dalam memperoleh promosi jabatan bukanlah merupakan hal yang ganjil. Adanya anggapan
bahwa pria lebih unggul, lebih pantas ditempatkan di dunia kerja menimbulkan diskriminasi hak dan kesempatan bagi pegawai wanita untuk memperoleh promosi
jabatan lebih mudah.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3.17. Persepsi Tentang Pegawai Bank Yang Berpenampilan Modis Lebih Mudah Bergaul Dengan Atasan