Lingkungan Hidup UPL sedangkan mekanisme tata kerja Komisi Penilai AMDAL tidak sama dengan tim penilai dokumen UKL-UPL. Pembentukan Komisi Penilai
AMDAL Kabupaten Deli Serdang juga seharusnya mempedomani Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2008 sehingga ada kesesuaian dasar hukum
keputusan pembentukan Komisi Penilai AMDAL yang ada di Pusat, Provinsi dan KabupatenKota.
4.2. Gambaran Umum Responden
4.2.1. SDM Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada Tabel 4.4 di bawah ini dapat dilihat komposisi SDM dari Komisi Penilai AMDAL Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang sebagai
berikut:
Tabel 4.4. Komposisi Komisi Penilai AMDAL Menurut Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Orang Persentase
1. Sarjana S1 25
61 2. Magister S2
11 27
3. Doktoral S3 5
12
Total 41
100
Sumber: Data primer, 2009. Tingkat pendidikan S1 mendominasi bila dibandingkan dengan tingkat
pendidikan lainnya yaitu berjumlah 25 orang atau 61 dari total responden sedangkan tingkat pendidikan S2 berjumlah 11 orang atau 27 dan S3 berjumlah 5
orang atau 12. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan jenjang pendidikan SDM khususnya tingkat sarjana S1.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL, maka semua anggota Komisi
Penilai AMDAL telah memenuhi salah satu syarat yang diwajibkan bagi seorang Komisi Penilai AMDAL yaitu berpendidikan sarjanasederajat; namun mengingat
kompleksnya permasalahan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini, seharusnya semua anggota Komisi Penilai AMDAL khususnya yang masih berpendidikan S1
tetap berupaya meningkatkan kompetensinya baik melalui kursus, diklat maupun menghadiri seminar dan pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan lingkungan dan
permasalahannya sehingga lebih mampu lagi untuk menilai dokumen AMDAL secara holistik.
4.2.2. SDM Responden Berdasarkan Latar Belakang Disiplin Ilmu
Hasil tabulasi kuisioner terhadap responden menurut latar belakang disiplin ilmu dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5. Komposisi Penilai AMDAL Berdasarkan Latar Belakang Disiplin Ilmu No. Komisi Penilai Teknis orang Non Teknis orang
1. Provinsi
13 4
2. Kota Medan
6 7
3. Kab.Deli Serdang
6 4
Total 25 16
Persentase 61 39 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah.
Latar belakang disiplin ilmu Komisi Penilai di Kota Medan maupun Kabupaten sebanding antara teknis maupun non teknis sedangkan di Komisi Penilai
Universitas Sumatera Utara
AMDAL Provinsi lebih didominasi dari teknis, hal ini tergantung dari ketersediaan sumber daya manusia yang ada di instansi pemerintahan dan juga jabatan yang
melekat pada seseorang otomatis menjadikannya salah satu anggota Komisi Penilai AMDAL; saat ini yang harus dilakukan adalah perlunya penambahan beberapa
personil anggota sekretariat Komisi Penilai AMDAL yang mempunyai latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penilaian dokumen
AMDAL yaitu disiplin ilmu untuk menilai komponen fisik-kimia, biologi, sosial budaya, kesehatan masyarakat; hal ini disebabkan hingga saat penelitian ini
dilakukan, hasil perbaikan dokumen AMDAL oleh konsultan diperiksa oleh anggota sekretariat Komisi Penilai AMDAL.
4.2.3. SDM Responden Berdasarkan Kursus AMDAL yang Diikuti