Tabel 4.1 menunjukkan bahwa anggota Komisi Penilai AMDAL terdiri dari anggota tetap dan anggota tidak tetap yang berasal dari berbagai instansi pemerintah,
perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri Tenaga Ahli, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM maupun masyarakat terkena dampak. Hal tersebut dibutuhkan
karena dokumen AMDAL merupakan kajian ilmiah yang memerlukan analisis secara holistik dari berbagai disiplin ilmu terhadap komponen lingkungan hidup yang
diperkirakan terkena dampak yaitu komponen Fisik Kimia, Biologi, Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat.
Anggota tetap Komisi Penilai adalah anggota penilai yang tetap diundang sebagai penilai untuk setiap jenis dokumen AMDAL, sedangkan anggota tidak tetap
adalah anggota penilai yang diundang sesuai dengan jenis dokumen dan instansi yang diwakilinya contoh: Dokumen AMDAL Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit, maka
anggota tidak tetap yang diundang adalah InstansiDinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, demikian seterusnya sedangkan Tim Teknis ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Bapedalda Provinsi Sumatera Utara SK tidak tersedia.
4.1.2. Pembentukan Komisi Penilai AMDAL Kota Medan
Komisi Penilai AMDAL Kota Medan yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Medan Nomor 660109K Tanggal 10 Juli 2003 tentang Pembentukan
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup AMDAL bagi KegiatanUsaha di Kota Medan.
Adapun susunan Komisi Penilai AMDAL Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Susunan Keanggotaan Komisi Penilai AMDAL Kota Medan No.
Jabatan Komisi Penilai Keterangan
1. 2.
3.
4. Pembina
Pengarah Komisi Penilai AMDAL:
a. Ketua merangkap Anggota
b. Sekretaris merangkap Anggota
c. Anggota tetap
d. Anggota tidak tetap
Tim Teknis Penilai a. Ketuamerangkap
Anggota b. Anggota
Walikota Medan Sekretaris Daerah Kota Medan
Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Medan.
Kasubdis Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Energi
dan Sumber Daya Mineral Kota Medan. 1. Wakil dari Bappeda Kota Medan
2. Wakil dari BPN Kota Medan 3. Wakil dari Koramil setempat
4. Wakil dari Polsek setempat 5.
Wakil dari Pusat Studi Lingkungan PSL Perguruan Tinggi NegeriSwasta
6. Kasi AMDAL dan UKLUPL
7. Kepala UPTD Lab.Ling.Kota Medan 1. Wakil DinasInstansi sektoral terkait
2. Camat, Lurah terkait 3. Wakil Masyarakat yang terkena dampak
4. Wakil LSM 5. Anggota yang dianggap perlu
Kepala Sub. Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Pengelolaan Lingk.Hidup,
Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Medan.
1. Kasi AMDAL dan UKLUPL
2. Tenaga Ahli bidang ilmu terkait
3. Wakil DinasInstansi Sektoral terkait
4. Kasi Pemantauan
5. Kasi Program Lingkungan Hidup
6. Kasi Pemanfaatan Sumber Daya Mineral
Sumber: Lampiran Keputusan Walikota Medan Nomor 660109K Tanggal 10 Juli 2003.
Universitas Sumatera Utara
Memperhatikan Tabel 4.2 tentang susunan keanggotaan Komisi Penilai AMDAL Kota Medan, ada sedikit perbedaan dengan Komisi Penilai AMDAL
Provinsi yaitu pada Komisi Penilai AMDAL Kota Medan, anggota tim teknis ditetapkan dengan Keputusan Walikota Medan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL Pasal 2 ayat 3 dinyatakan bahwa Tim Teknis dibentuk oleh pejabat
setingkat eselon II di instansi lingkungan hidup provinsi untuk tim teknis provinsi; pejabat setingkat eselon II di instansi lingkungan hidup kabupatenkota yang
berbentuk badan atau sekretaris daerah kabupatenkota bagi instansi lingkungan hidup kabupatenkota yang berbentuk kantor untuk tim teknis kabupatenkota. Pembentukan
Komisi Penilai AMDAL Kota Medan seharusnya mempedomani Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2008.
4.1.3. Pembentukan Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Deli Serdang