c. Salinan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup suatu usaha danatau
kegiatan beserta dokumen ANDAL, RKL dan RPL suatu usaha danatau kegiatan disampaikan oleh Gubernur atau BupatiWalikota kepada instansi
yang berwenang menerbitkan izin melakukan usaha danatau kegiatan serta instansi terkait Per Men LH, 2008.
2.5. Evaluasi terhadap Kualitas Dokumen AMDAL
Kualitas dokumen AMDAL dapat dinilai dari: a.
Kesempurnaan dokumennya dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: 1
Kelengkapan dan kesempurnaan, konsistensi daftar isi dan isi, halaman bab dan sub babnya dengan Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL
yang ditetapkan Pemerintah yaitu Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 9 Tahun 2000 yang telah diperbaharui dengan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2006. 2
Kelengkapan pemberian sumber atau asal dan tahun pada data yang diambil, terutama untuk seluruh tabel yang ada dalam AMDAL.
Di samping itu judul tabel juga harus lengkap, jelas dan tidak terlalu panjang.
3 Kelengkapan pada setiap peta termasuk keterangan yang diperlukan
seperti skala, simbol, legenda, keterangan pembuat peta dan judul peta. 4
Kelengkapan daftar pustaka yang terdiri atas, catatan nama pengarang, tahun, judul buku, penerbit dan kota di mana buku itu diterbitkan.
Universitas Sumatera Utara
5 Kelengkapan dan konsistensi laporan atau dokumen AMDAL dari
halaman depan hingga akhir yaitu spasi, awal kalimat pada alinea, jarak tepi, huruf pada judul dan sub judul.
6 Ketepatan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang benar. Penggunaan
bahasa asing dapat dilakukan hanya apabila terpaksa saja atau hanya untuk istilah-istilah teknis. Sementara itu penggunaan nama-nama latin terhadap
flora, fauna, mikrobia, plankton dan benthos sejauh mungkin dilengkapi dengan nama daerah. Tata cara menulis nama Latin harus benar sesuai
dengan tata nama nomenklatur yang benar. b.
Substansi Dokumen AMDAL memenuhi kriteria antara lain: 1
Penetapan Dampak Penting Hipotetik. 2
Mengacu kepada Pedoman atau Petunjuk Teknis yang tepat sesuai dengan jenis usahakegiatan yang direncanakan seperti:
a Untuk jenis usahakegiatan di bidang Pertambangan dan Energi
mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 1457.K28MEM2000 tanggal 3 Nopember 2000 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi.
b Untuk jenis usahakegiatan Pembangunan Pelabuhan mengacu pada
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.75 tahun 1994 tanggal 4 Nopember 1994 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Kepelabuhanan, dll.
Universitas Sumatera Utara
3 Ketepatan dalam memilih metoda AMDAL.
Metoda AMDAL sangat banyak jumlahnya, metoda yang ada terus dikembangkan dengan tujuan untuk mencapai suatu strategi pengelolaan
lingkungan yang berkesinambungan Cherp, et al, 2004. Apabila tidak memperhitungkan aspek biaya, tenaga dan waktu, maka
metoda yang paling sesuai untuk berbagai proyek dalam berbagai lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Ekosistem Hutan alam: Metoda Leopold, Leopold Dimodifikasi,
Battelle, Overlay. 2.
Tepi Sungai: Metoda Sorenson, Leopold Dimodifikasi. 3.
Perkotaan: Metoda Fisher Davies, Moore, Battelle. 4.
Danau alam: Metoda Leopold, Leopold Dimodifikasi, Sorenson. 5.
WadukDam: Metoda Fisher Davies, Moore, Sorenson, Battelle. 6.
Pesisir alam: Metoda Leopold, Leopold Dimodifikasi, Sorenson. 7.
Daerah pedesaan: Metoda Moore, Battelle, Fisher Davies. 8.
Pantai: Fisher Davies, Moore, Sorenson, Battelle, Overlay. 9.
Persawahan: Fisher Davies, Moore, Sorenson, Battelle 10.
Perkebunan: Fisher Davies, Overlay, Leopold, Leopold Dimodifikasi, Sorenson, Moore, Battelle
4 Kesesuaian pengelolaan lingkungan hidup meliputi:
a. upaya pencegahan dan penanggulangan dampak negatif dengan
menggunakan cara-cara rekayasa teknis, biotis dan sosial yang paling
Universitas Sumatera Utara
efisien dari segi dana dan efektif dalam menurunkan zat-zat pencemaran dalam air dan udara.
b. kesesuaian instansi pelaksana, penanggung jawab dan instansi terkait.
5 Kesesuaian pemantauan lingkungan hidup meliputi:
a. penentuan lokasi, waktu, periode pemantauan.
b. kesesuaian dalam memilih cara, peralatan dan analisis dalam
pemantauan. c.
kesesuaian dalam menentukan instansi pelaksana, penanggung jawab dan instansi yang terkait untuk memanfaatkan hasil pemantauan
Fandeli, 2007. Kualitas dokumen AMDAL secara langsung dipengaruhi oleh mutu penilaian
AMDAL yang dilakukan Komisi Penilai AMDAL. Sebagai pelengkap terhadap KepMenLH Nomor 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL,
Asisten Deputi Urusan Kajian Dampak Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup telah menerbitkan buku Teknik Penilaian Dokumen AMDAL yang menjabarkan
kriteria dan teknik uji mutu dari dokumen AMDAL yang bersifat praktis, logis- sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan akuntabel, yaitu:
1. Uji Administratif.
2. Uji Fase Kegiatan Proyek.
3. Uji Mutu Uji Mutu Aspek Konsistensi, Aspek Keharusan, Aspek Relevansi
dan Aspek Kedalaman KLH, 2002.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN