Pengertian Belajar Kajian Teoritis 1. Hasil Belajar Matematika

matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. 19 NRC National Research Council di Amerika Serikat menyatakan dengan singkat bahwa: “Mathematics is a science of patterns and order.” 20 Artinya, matematika adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan pattern dan tingkatan order. Sedangkan, De Lange menyatakan lebih terinci: Mathematics could be seen as the language that describes patterns – both patterns in nature and patterns invented by the human mind. Those patterns can either be real or imagined, visual or mental, static or dynamic, qualitative or quantitative, purely utilitarian or of little more than recreational interest. They can arise from the world around us, from depth of space and time, or from the inner workings of the human mind. 21 Artinya matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan tentang pola – baik pola di alam dan maupun pola yang ditemukan melalui pikiran. Pola-pola tersebut bisa berbentuk real nyata maupun berbentuk imajinasi, dapat dilihat atau dapat dalam bentuk mental, statis atau dinamis, kualitatif atau kuantitatif, asli berkait dengan kehidupan nyata sehari-hari atau tidak lebih dari hanya sekedar untuk keperluan rekreasi. Hal-hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari kedalaman ruang dan waktu, atau dari hasil pekerjaan pikiran insani. Dari beberapa pendapat di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang 19 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi ..., h. 252. 20 Fadjar Shadiq, “Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting”, dari www.fadjarp3g.files.wordpress.com , 1 Februari 2009, 10:01 WIB, h. 6. 21 Fadjar Shadiq, “Apa dan Mengapa..., h. 6. mengekspresikan hubungan antara pola-pola, baik pola di alam, maupun pola yang ditemukan melalui proses berpikir.

c. Belajar Matematika

Dalam belajar matematika ada dua obyek yang dapat diperoleh siswa, obyek langsung dan objek tidak langsung. 22 Obyek tidak langsung antara lain ialah kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri belajar, bekerja, dan lain-lain, bersikap positif terhadap matematika, dan mengetahui bagaimana semestinya belajar. Objek langsung ialah fakta, keterampilan, konsep dan aturan principle. 1 Fakta. Contoh fakta ialah angka lambang bilangan, sudut, ruas garis, symbol, notasi. 2 Keterampilan. Keterampilan adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan cepat. Misalnya membagi sebuah ruas garis menjadi 2 buah ruas garis yang sama panjang, melakukan pembagian cara singkat, membagi bilangan dengan pecahan, menjumlahkan pecahan, membagi pecahan decimal. 3 Konsep. Adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan benda-benda obyek ke dalam contoh dan non contoh. Contoh suatu konsep ialah garis lurus. Dengan adanya konsep itu memungkinkan kita untuk memisahkan obyek-obyek; apakah obyek itu garis lurus atau bukan. 4 Aturan principle. Aturan ialah obyek yang paling abstrak. Aturan ini dapat berupa sifat, dalil atau teori. Contoh aturan ialah, “dua buah segitiga sama dan sebangun bila dua sisi yang seletak dan sudut apitnya kongruen”. 22 Ruseffendi, Pengantar Kepada Membantu Guru Dalam Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Bandung: Tarsito, 2006, h. 165. Jerome Bruner mengemukakan bahwa belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur serta keterkaitan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Belajar matematika merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara pengertian-pengertian itu. 23 Dari pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa belajar matematika adalah belajar yang cenderung melatih dan membimbing siswa yang mengarah pada kemampuan di bidang kognitif, yaitu berkenaan dengan berpikir, mengetahui, memahami, bernalar dan memecahkan masalah.

d. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan salah satu hal yang dijadikan pusat perhatian dalam dunia pendidikan karena hasil belajar menentukan tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar. Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. 24 Pengertian tersebut senada dengan pendapat Nana Sudjana yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 25 Menurut A. J. Romiszowski, hasil belajar merupakan keluaran outputs dari suatu sistem pemrosesan masukan inputs 26 . Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja performance. Menurut Romiszowski, perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi; dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua 23 Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika, Strategi Pembelajaran..., h. 55. 24 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi..., h. 37. 25 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, Cet.XIII, h. 22. 26 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi…, h. 38.