Pembatasan dan Perumusan Masalah

akan diselenggarakan. Hasil riset AC Nielsen dalam kuartal pertama pemilu 2009 memperlihatkan, Partai Golkar menempati posisi teratas dengan belanja iklan sebanyak Rp. 185 Miliar dengan 16 ribu spot iklan. Kemudian disusul oleh Partai Demokrat Rp. 123 Miliar dalam 11 ribu spot dan Partai Gerindra Rp. 66 Miliar yakni 4 ribu spot iklan. 30 Analisa Neilsen di atas, tidak hanya memprediksiakan partai-partai lama yang sibuk melakukan pencitraan, namun terlihat jelas Partai Gerindra sebagai kontestan baru pada pemilu 2009, turut terlibat didalamnya. Upaya Partai Gerindra melakukan sebuah pencitraan dipengharuhi oleh adanya figur politik Prabowo Subianto yang identik dengan figur kontroversial. Agar pembahasan skripsi ini tidak melebar, penulis akan memfokuskan pada penelitian tentang politik pencitraan Parbowo Subianto oleh Partai Gerindra pada pilpres 2009. Maka dari itu, pertanyaan yang akan diteliti pada skripsi ini adalah apa yang dilakukan Partai Gerindra dalam membangun politik pencitraan Parabowo Subianto pada pilpres 2009. Itulah yang menjadi fokus perumusan masalah dalam penelitian ini.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian skripsi ini penulis mencoba untuk mengetahui bagaimana peran dan strategi politik Partai Gerindra dalam mengkonstruksi reputasi image citra positif Prabowo Subianto yang dianggap buruk pada masa 30 Vennie Melyani,”Belanja Iklan Partai Politik Mencapai Rp 1 triliun”, Artikel diakses pada 6 Agustus 2011 http:www.tempo.cohgbisnis20090428brk,20090428-173209,id.html. lalu karena terkait isu-isu pelanggaran HAM dan kedekatannya dengan keluraga Soeharto yang menjadi penguasa pada saat itu. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini untuk menambah wawasan mahasiswa pada umumnya dan bagi penulis pribadi pada khususnya bahwa keberhasilan politik pencitraan Prabowo Subianto tidak terlepas dari peran Partai Gerindra yang menjadi instrumen untuk membentuk politik pencitraanya. Maka dari itu, perlu kita ambil hikmah dari fenomena tersebut bahwa perlu adanya kerjasama yang baik antara partai dengan figur yang akan diusungnya, sehingga pencitraan yang dibentuk dapat diterima di benak masyarakat.

D. Metode Penelitian

Penelitian skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini lebih memengedepankan kualitas data yang diperoleh. Metode penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif . Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pembahasan deskriptif analsis yaitu dengan memaparkan dan menggambarkan serta menganalisa data-data yang diperoleh. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu. “Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan, dan prilaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri. Pendekatan ini menunjukan langsung dari seting itu secara keseluruhan. Subjek setudi baik berupa organisasi, lembaga, atau pun individu tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari satu keseluruhan”. 31 31 Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodelogis Ke Arah Ragam Farian Kontemporer, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001, h. 31.