Komunikasi Politik KERANGKA TEORI POLITIK PENCITRAAN
Membangun suatu image politik tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi politik. Komunikasi politik yang dimaksud disini adalah semua hal
yang dilakukan oleh partai politik untuk mentransfer sekaligus menerima unpan- balik feedback tentang isu-isu politik berdasarkan semua aktivitas yang
dilakukannya terhadap masyarakat. Isu politik ini dilihat dalam prespektif yang sangat luas dan sangat terkait dengan usaha partai politik untuk memposisikan
dirinya dan membangun identitas dalam rangka memperkuat citra di benak masyarakat. Isu politik tersebut dapat berupa ideologi partai, program kerja, figur
pemimpin partai, latarbelakang pendirian partai, visi dan tujuan jangka panjang partai dan permasalahan-permasalahan yang diungkapkanya.
Komunikasi dalam hal ini diartikan sebagai komunikasi dyadic communication, komunikasi dua arah. Dyadic communication bekerja tidak
hanya dilakukan oleh suatu partai politik kepada masyarakat, tetapi ada timbal balik feedback dari masyarakat kepada partai yang bersangkutan.
11
Melihat realitas masyarakat moderen yang cenderung plural terdiri dari berbagai
segmentasi masyarakat, tersebar dan terkadang tidak terorganisir, maka akan sulit membayangkan adanya sistematisasi komunikasi pesan yang dilakukan
masyarakat terhadap partai politik. Hal ini membuat partai politik harus mengambil inisiatif untuk mentransfer sekaligus merumuskan signal-signal atau
pesan yang disampaikan oleh masyarakat. Berbagai permasalahan sosial-politik yang terjadi dalam masyarakat harus dipahami secara detil oleh suatu partai
politik untuk kemudian dianalisis lebih dalam berdasarkan data dan peristiwa, lalu kemudian natinya akan dijadikan input sistem politik.
11
Ibid. h. 257.
Komunikasi politik adalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan prilaku politik yang terintegrasi kedalam sebuah sistem politik dengan
menggunakan simbol-simbol.
12
Aplikasi dari komunikasi politik akan berpengaruh pada dinamisasi sistem politik kemudian akan berdampak juga pada
sistem sosial yang berkembang dalam masyarakat. Komunikasi politik terjalin dan terdistribusi antar sistem politik dengan sistem politik lainya, seperti halnya
tergambarkan antara sistem politik dan sistem sosial. Partai Gerindra memposisikan komunikasi politik menjadi hal yang penting karena komunikasi
politik menjadi dasar pelaksana fungsi partai seperti sosialisasi politik, partisipasi politik, rekrutmen dan lain sebagainya.
Seperti telah disinggung di atas, bahwa komunikasi politik sebagai alat untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan politik masyarakat, kemudian
dijadikan input sistem politik dan pada waktu yang sama ia juga menyalurkan kebijakan yang diambil atau output sistem politik itu.
13
Proses input dalam sebuah sistem politik melibatkan partai dalam hal ini Partai Gerindra sebagai infrastruktur
untuk mengumpulkan aspirasi agar Partai Gerindra mendapatkan dukungan dari masyarakat. Melalui proses komunikasi politik itu pula masyarakat akan
mengetahui apakah dukungan, aspirasi, dan pengawasan itu tersalur atau tidak sebagaimana dapat mereka simpulkan dari aplikasi sebagai kebijakan politik yang
diambil pemerintah. Lord Windelesham mengemukakan bahwa tujuan komunikasi adalah suatu
penyampaian pesan politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator
12
Rochajat Harun dan Sumarno AP, Komunikasi politik Bandung: Madar Maju, 2006, h. 5.
13
Maswardi Rauf dan Mappa Nasrun, Indonesia dan Komunikasi Politik Jakarta: PT Gramedia Utama, 1993, h. 3.
kepada komunikan dengan tujuan membuat yang terlibat komunikasi berprilaku tertentu.
14
Komunikasi politik juga dijadikan alat untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intern golongan, instansi,
asosiasi, atau sektor kehidupan politik pemerintahan. Menempatkan komunikasi politik sebagai pendekatan politik yang merupakan alat untuk penyampain pesan-
pesan yang bercirikan politik oleh para aktor-aktor politik pada pihak lain.
15
Partai Gerindra sebagai Partai Politik juga melakukan komunikasi politik dengan melakukan penyampaian ide-ide dengan cara menghubungkan gagasan-
gagasan politiknya kepada masyarakat agar terciptanya perubahan di masyarakat sesuai dengan cita-cita politik yang di usung. Tujuan komunikasi politik adalah
menjalankan proses komunikasi secara optimal untuk mencapai kesamaan persepsi tentang isu-isu atau ide-ide politik antara para elit politik dengan
masyarakat. Komunikasi politik dianggap gagal apabila kesamaan persepsi antara komunikator dan komunikan tidak menemukan titik temu dalam kesamaan
persepsi. Sebagai partai politik, Gerindra merupakan subjek dalam komunikasi politik dan Partai Gerindra membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk
mempertahankan eksistensinya serta dukungan terhadap Prabowo Subianto. Dukungan tersebut tidak akan diberikan oleh masyarakat apabila nilai utama
dalam komunikasi yaitu kesamaan ide dan gagasan tidak tebentuk. Pada paruh musim pemilu 2009 gagasan tentang ekonomi kerakyatan
mendominasi isu politik yang diangkat oleh Partai Gerindra. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi pada masyarakat Indonesia dianggap menjadi titik
14
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h.158.
15
Rochajat Harun dan Sumarmo AP, Komunikasi Politik, h. 3.
permasalahan utama. Isu sosial dan ekonomi yang di dapat di lapangan adalah bagian dari hasil komunikasi politik Partai Gerindra dengan masyarakat.
Kemudian temuan tersebut dijadikan input yang menghasilkan output tentang gagasan ekonomi kerakyatan. Komunikasi politik yang dibangun Partai Gerindra
juga mengandung unsur pencitraan politik image, di mana output tentang gagasan ekonomi kerakyatan yang disosialisasikan kepada masyarakat selalu
dikaitkan dengan figur Prabowo Subianto. Hal ini bisa terlihat pada beberapa iklan politik Partai Gerindra yang ditampilkan di beberapa media. Iklan politik
tersebut dikemas lalu kemudian menampilkan Prabowo Subianto bersama Partai Gerindra, yang kemudian memberikan ajakan kepada publik untuk mencintai
produk lokal, mengembangkan prasar tradisional dan lain sebaginya. Seperti telah disinggung di atas, komunikasi yang dibangun oleh Partai
Gerindra adalah Komunikasi dua arah dyadic communication, yang melibatkan Partai Gerindra dengan masyarakat dan masyarakat terhadap Partai Gerindra.
Proses analisis terhadap masalah publik yang dilakukan Partai Gerindra kepada masyarakat untuk dijadikan input dan output yang dihasilkan Partai Gerindra, lalu
kemudian disosialisasikan kepada masyarakat termasuk proses komunikasi politik. Dengan demikian feedback yang akan didapatkan Partai Gerindra serta
Prabowo adalah terbentuknya image positif di masyarakat.