Penggunaan Media Massa dalam Politik Pencitraan Prabowo Subianto
penyokong pembentukan image Prabowo Subianto yaitu dengan adanya keterlibatan dengan berbagai media massa baik cetak maupun elektronik
didalamnya. Inilah yang kemudian mejadi alat efektif untuk melakukan publikasi kepada masyarakat.
Dalam melaksanakan program-program kepartaian serta politik pencitraan, Partai Grindra membutuhkan media untuk kemudian dipublikasikan pada
masyarakat. Partai Gerindra menganalisa dan mengamati media masa yang efektif digunakan sebagai media penghubung informasi dengan publik. Fungsi dari media
sendiri adalah sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan komunikan. Penggunaan media massa
sebagai sarana membantu untuk mencitrakan Prabowo oleh Partai Gerindra merupakan usaha mencapai tujuan seefektif mungkin.
“Partai Gerindra menggunakan media seperti media tv, karena media ini dapat disaksikan oleh masyarakat secara cepat, kemudian ada koran, radio,
pamflet dan media sosial, namun ketika itu penggunaan media sosial sangat tidak sehebat sekarang. Media sosial yang kami punya dulu seperti situs pribadi pak
Prabowo dan kita juga memiliki Facebook, namanya FPS Facebook Prabowo Subianto. Ketika fans Prabowo di Facebook mencapai 100 ribu lebih tiba-tiba
dari pihak Facebook menutup akun tersebut dengan alasan yang tidak jelas”.
16
Untuk lebih spesifik, berbagai media pendukung politik pencitraan Partai Gerindra terhadap Prabowo Subianto diantaranya adalah pertama, media virtual
internet, penggunaan media ini dengan mendayagunakan kemajuan teknologi melalui pembuatan dan pengelolaan website partai, e-mail partai dan blog partai.
Pada saat pemilu 2009, Prabowo Subianto memiliki akun Facebook sebagai
16
Ibid.
instrumen politik agar lebih dekat dengan masyarakat dan kader partai. Partai Gerindra juga memiliki website yang bebas diakses oleh masyarakat yaitu
httpwww.gerindra.or.id. dan website tersebut bermuatan tentang informasi terkait Partai Gerindra yang dimuai dari profil partai, aktivitas partai baik di pusat
maupun di daerah, berita seputar partai Gerindra dalam pemilu. Selanjutnya kedua, penggunaan media radio, selama kurun waktu 2008 sampai April 2009
iklan partai serta iklan Prabowo Subianto ditampilkan di radio-radio yang populer di tingkat nasional dan lokal. Partai Gerindra bekerjasama dengan Himpunan
Radio Lokal Indonesia HRLI. Kampanye politik melalui radio efektif untuk masyarakat di Pedesaan. Ketiga, penggunaan media televisi menjadi media yang
paling efektif bagi Partai Gerindra. Partai Gerindra menampilkan iklan politiknya di statsiun televisi nasional maupun local, baik swasta maupun negeri. Iklan Partai
Gerindra beserta Prabowo hadir di hampir seluruh statsiun televisi seperti di Metro TV, Trans TV, Trans 7, RCTI, SCTV, TPI, TVRI dan lain-lain.
17
Selain pengggunaan media elektronik sebagai pendukung politik pencitraan Prabowo Subianto, Partai Gerindra juga menggunakan media cetak
sebagai media sosialisasi dan promosi seperti penerbitan buku langsung. Penerbitan buku yang dilakukan Partai Gerindra untuk memperkokoh eksistensi
Partai Gerindra dan memudahkan sosialisasi dan promosi citra Prabowo ketengah- tengah masyarakat menjelang pemilu 2009. Buku tersebut bertemakan
“Membangun Kembali Indonesia Raya”, yang ditulis langsung oleh Prabowo
17
Ibid.
Subianto. Buku tersebut mengangkat berbagai problemmatika terkait dengan isu- isu ekonomi dan menawarkan konsep ekonomi kerakyatan.
18
Partai Gerindra juga membuat majalah-majalah yang relevan dengan perjuangan partainya. Adapaun nama dari majalah tersebut adalah “Tani
Merdeka” majalah ini berisi mengenai latar belakang dan solusi pertanian yang dipimpin langsung oleh Prabowo sebagai Ketua Redaksinya. Selain majalah Partai
Gerindra juga menggunakan media cetak seperti koran. Bentuk dari penggunaan media ini adalah untuk pemasangan spot iklan Partai Gerindra dan Prabowo baik
koran nasional maupun lokal. Partai Gerindra melakukan iklan-iklan politiknya di Koran Kompas, Media Indonesia, Rakyat Merdeka, Republika dan lain-lain.
19
Dari paparan di atas, nampak jelas keterlibatan media dalam usaha Partai Gerindra ketika mengkonstruksi image citra Prabowo Subianto menjelang
pilpres 2009. Mendayagunakan kekuatan media massa sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh Partai Gerindra saja, namun seluruh partai politik yang bersaing
menggunakan media massa sebagai salah satu alat untuk mempermudah sosialisasi politiknya.