Variabel dan Definisi Operasional Metode Pengukuran

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

1. Metode ceramah adalah suatu teknik dalam kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. 2. Metode diskusi kelompok adalah suatu teknik penyuluhan dengan mendiskusikan topik yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu diantara 5 – 20 peserta sasaran dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk. 3. Pengetahuan adalah kemampuan responden dalam menjawab test pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang terdapat dalam kuesioner meliputi fungsi dan proses reproduksi, risiko hubungan seksual sebelum menikah, HIVAIDS dan Napza. 4. Sikap adalah tanggapan atau pandangan responden terhadap penyataan yang terdapat dalam kuesioner meliputi fungsi dan proses reproduksi, risiko hubungan seksual sebelum menikah, HIVAIDS dan Napza 5. Umur adalah usia atau lamanya hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai saat ini. 6. Sex adalah jenis kelamin responden 7. Pola asuh adalah cara orang tua mendidik dan membimbing anak untuk mengembangkan pribadi dan menentukan perilaku dalam lingkup lingkungan keluarga yang terdiri dari otoriter, demokratis dan permisif. Universitas Sumatera Utara 1 8. Sosial ekonomi adalah stratifikasi sosial keluarga responden menurut ekonomi yang dapat dinilai dari tingkat pendapatan orang tua.

3.6 Metode Pengukuran

Metode pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Skala pengukuran pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Skala pengukuran pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja dilakukan dengan cara mengajukan 18 pertanyaan tertutup menggunakan soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban a,b,c,d. Hasil pengukuran berupa data numerik dengan pemberian skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Hasil ukur berupa skor 0-18 dengan skala rasio. 2. Skala pengukuran sikap kesehatan reproduksi remaja. Skala pengukuran sikap terhadap kesehatan reproduksi remaja dengan mengajukan kuesioner tertutup sebanyak 18 butir pernyataan menggunakan skala Likert dengan 5 alternatif jawaban yaitu ; Tidak Setuju, Kurang setuju, Ragu-Ragu, Setuju dan Sangat Setuju. Hasil pengukuran berupa skor 18-90 dengan skala rasio. Cara pengukuran sebagai sebagai berikut : • pemberian skor pada pernyataan favorable ; 1 Tidak Setuju, 2 Kurang Setuju, 3 Ragu-ragu, 4 Setuju dan 5 Sangat Setuju. Universitas Sumatera Utara • Pemberian skor pada pernyataan unfavorable ; 5 Tidak Setuju, 4 Kurang Setuju, 3 Ragu-ragu, 2 Setuju dan 1 Sangat Setuju. 3. Cara ukur pola asuh orang tua. Cara ukur pola asuh yang digunakan merupakan modifikasi dari skala pola asuh orang tua yang disusun oleh Setianingsih 2007 dengan mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Baumrind yaitu dinilai dari aspek kontrol, tuntutan kedewasaan, komunikasi, dan kasih sayang. Skala pengukuran menggunakan kuesioner tertutup dengan 4 alternatif jawaban yaitu ; Sangat sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor pada pernyataan favorable ; Sangat sesuai 4, Sesuai 3, Tidak sesuai 2 dan sesuai 1. Pemberian skor pada pernyataan unfavorable ; Sangat sesuai 1, Sesuai 2, Tidak sesuai 3 dan Sangat tidak sesuai 4. Jumlah pernyataan dalam kuesioner pada masing-masing tipe pola asuh otoriter, demokratis, permisif sebanyak 8 butir, sehingga total pernyataan sebanyak 24 butir yang terdiri dari 9 butir pernyataan favorable dan 15 butir pernyataan unfavorable. Penentuan tipe pola asuh dilakukan dengan cara membandingkan skor dari masing-masing tipe pola asuh, yaitu otoriter, demokratis dan permisif. Tipe pola asuh yang mempunyai skor paling tinggi Universitas Sumatera Utara 1 atau paling besar menunjukkan kecenderungan tipe pola asuh yang paling dominan. Distribusi butir pernyataan pada kuesioner pengukuran pola asuh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Distribusi Butir Pernyataan pada Pengukuran Pola Asuh Butir Pertanyaan Tipe Pola Asuh Aspek Pengukuran Favorable Unfavorable Otoriter Kontrol Kedewasaan Komunikasi Kasih sayang 5,18 16,19 14,22 23,24 Demokratis Kontrol Kedewasaan Komunikasi Kasih sayang 6,8 1,3 4,12 20,21 Permisif Kontrol Kedewasaan Komunikasi Kasih sayang 15 2,17 13 7,9 10,11

3.7 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

6 57 130

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

2 62 157

Pengetahuan dan Sikap Remaja Jalanan tentang Kesehatan Reproduksi di Kota Medan

2 49 76

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dengan Metode Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Di Madrasah Aliyah Yapim Ngeluk Penawangan Kabupat

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PADA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dengan Metode Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Di Madrasah Aliyah Yapim Ngeluk Penawangan Ka

0 1 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE.

0 0 17

Perbedaan Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Metode Ceramah dan Diskusi terhadap Sikap tentang SADARI ditinjau dari Pengetahuan.

0 1 14

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH

0 0 16

View of PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA KELAS X MENGENAI HIV/AIDS

1 1 14

PERBEDAAN METODE CERAMAH DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

0 0 5