Persiapan Persiapan Pelaksanaan Materi Penyuluhan Landasan Teori

Langkah-langkah dalam melaksanakan penyuluhanpembelajaran dengan menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut Nurlaili, 2009 :

a. Persiapan

• Merumuskan tujuan pembelajaran khusus TPK. • Menyusun urutan penyajian materi untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang sudah ditetapkan. • Merumuskan materi ceramah secara garis besar. • Memperbanyak materi ceramah untuk dibagikan kepada sasaran.

b. Pelaksanaan

• Menjelaskan kepada sasaran tujuan pembelajaran khusus TPK yang ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir. • Menjelaskan kepada siswa pelaksanaan metode ceramah bervariasi, misalnya: ceramah yang disertai dengan tanya jawab. • Membagikan materi ceramah kepada siswa. • Menyajikan materi ceramah. • Tanya jawab. • Merangkum materi yang telah disampaikan. Universitas Sumatera Utara 1

2.7.4 Metode Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran

Metode diskusi kelompok adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, dengan bertukar pendapat mengenai topik atau masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang suatu topik, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama Nurlaili, 2009. Menurut Daniel Muijs dan David Reynolds dalam bukunya yang berjudul “effective teaching” yang dikutip oleh Suparlan 2007 metode diskusi kelompok dapat membantu untuk mencapai 3 tujuan pembelajaran yaitu : 1. Meningkatkan keikutsertaan dan kegiatan siswa dalam pelajaran dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyuarakan pendapatnya. 2. Membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik dengan cara memberikan kesempatan untuk menyatakan pemikiran mereka. 3. Membantu siswa untuk meningkatkan kecakapan berkomunikasi. Alasan menggunakan metode diskusi kelompok dalam kegiatan pembelajaran antara lain untuk memberikan motivasi kepada siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan pengetahuan dan informasi yang telah dimiliki serta mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap keragaman pendapat orang lain, dalam rangka mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa Suparlan, 2007. Prof. DR. Winarno Surakhmad dalam bukunya “Metodologi Guruan Nasional” yang dikutip oleh Sofa 2008b mengemukakan peranan pemimpin diskusi adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Menunjukkan pertanyaan-pertanyaan kepada anggota 2. Menjaga agar tidak semua anggota bicara secara serempak. 3. Mencegah dikuasainya pembicaraan oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara. 4. Membuka kesempatan bagi anggota yang pemalu atau pendiam untuk menyumbangkan ide-ide mereka. 5. Mengatur sedemikian sehingga setiap pembicaraan dapat ditangkap dengan jelas oleh pendengar. Djamarah 2000 mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode diskusi kelompok sebagaimana dikutip Adrian 2010 sebagai bertikut : a. Kelebihan metode diskusi kelompok 1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan. 2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. 3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. b. Kelemahan metode diskusi kelompok 1. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. 2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. 3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. 4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan metode diskusi kelompok adalah sebagai berikut Nurlaili, 2009 ; Universitas Sumatera Utara 1

a. Persiapan

• Menentukan topik yang akan didiskusikan. • Merumuskan tujuan pembelajaran khusus TPK. • Merumuskan masalah yang akan didiskusikan. • Menentukan waktu dan pengaturan kelompok diskusi.

b. Pelaksanaan

• Membuat struktur kelompok pimpinan, sekretaris, anggota. • Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus TPK. • Membagi-bagi tugas, dan memberikan pengarahan diskusi. • Memberikan rangsangan dan membantu siswa untuk berpartisipasi. • Mencatat ide dan saran-saran yang penting. • Kelompok-kelompok membuat hasil diskusinya dan disampaikan dalam diskusi antar kelompok. • Hasil diskusi antar kelompok dilaporkan kepada guru fasilitator dalam bentuk tertulis.

2.8 Materi Penyuluhan

Mengingat semakin tingginya masalah kesehatan reproduksi remaja yang berkaitan dengan Triad KRR risiko-risiko yang berkaitan dengan seksualitas, Napza dan HIVAIDS maka materi penyuluhan yang akan diberikan kepada responden pada penelitian ini adalah seputar Triad KRR yaitu : 1. Tumbuh kembang remaja 2. Organ, fungsi dan proses reproduksi laki-laki dan perempuan. Universitas Sumatera Utara 3. Risiko hubungan seksual pra nikah 4. HIVAIDS 5. Napza

2.9 Landasan Teori

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan Effendy, 1998 Notoatmodjo 2002a mengatakan bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil “TAHU” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Allport 1954 sebagaimana dikutip Notoatmodjo 2002a, sikap mempunyai 3 tiga komponen pokok, yakni ; 1 Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek, b Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, dan c kecenderungan untuk bertindak trend to behave. Universitas Sumatera Utara 1 Proses perubahan perilaku menurut Skiner 1938 seperti yang dikutip Notoatmodjo 2005a pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu. Teori ini menggambarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kualitas rangsang yang berkomunikasi dengan organisme. Teori ini dikenal dengan Teori S-O-R Stimulus- Organisme-Response. Proses perubahan perilaku berdasarkan teori ini digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Teori S-O-R Sumber : Notoatmodjo, 2005 Berdasarkan Teori S-O-R , kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja adalah merupakan suatu rangsangan stimulus yang diberikan pada remaja yang dapat dilakukan dengan berbagai metode atau teknik yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi remaja, dan dapat mengubah perilaku remaja menjadi lebih baik dalam kesehatan reproduksinya. STIMULUS ORGANISME RESPONS TERTUTUP : - Pengetahuan Sik RESPONS TERBUKA : Praktik Tindakan Universitas Sumatera Utara

2.10 Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

6 57 130

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

2 62 157

Pengetahuan dan Sikap Remaja Jalanan tentang Kesehatan Reproduksi di Kota Medan

2 49 76

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dengan Metode Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Di Madrasah Aliyah Yapim Ngeluk Penawangan Kabupat

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PADA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dengan Metode Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Di Madrasah Aliyah Yapim Ngeluk Penawangan Ka

0 1 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE.

0 0 17

Perbedaan Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Metode Ceramah dan Diskusi terhadap Sikap tentang SADARI ditinjau dari Pengetahuan.

0 1 14

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH

0 0 16

View of PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA KELAS X MENGENAI HIV/AIDS

1 1 14

PERBEDAAN METODE CERAMAH DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

0 0 5