Pengertian Fase-Fase HIV dan AIDS

1 1. Aborsi spontan abortus spontane adalah keguguran yang terjadi secara alamiah atau tidak sengaja. 2. Aborsi buatan abortus provokatus adalah usaha pengguguran yang disengaja. Ada dua cara melakukan aborsi buatan, yaitu cara yang aman secara medis dan cara yang tidak aman secara medis self treatmentunsafe abortion. c. Infeksi Menular Seksual IMS Infeksi Menular Seksual IMS adalah infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seks. Kemungkinan penularan akan lebih besar bila hubungan seksual dilakukan dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Contoh IMS adalah : GonoreGO Kencing nanah, Sifilis Raja Singa,Herpes Genitalis, Trikomoniasis Vaginalis, Hepatitis B, HIV dan AIDS, dll.

II. HIV DAN AIDS

a. Pengertian

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Yaitu virus yang menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno DeficiencySyndrome atau kumpulan berbagai gejala Universitas Sumatera Utara penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu yang didapat akibat HIV bukan karena keturunan. Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa menjadi media penularan hanya ada pada: 1. Darah 2. Cairan sperma air mani 3. Cairan vagina

b. Fase-Fase HIV dan AIDS

Ada 4 empat fase perubahan HIV dan AIDS • Fase 1 1. Umur infeksi 1-6 bulan sejak terinfeksi HIV 2. Individu sudah terpapar dan terinfeksi 3. Tetapi ciri-ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia melakukan tes darah. Pada fase ini antibody terhadap HIV belum tampak 4. Sudah dapat menularkan kepada orang lain 5. Bisa saja terlihatmengalami gejala-gejala ringan, seperti flu HIV dan AIDS biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri. • Fase 2 Universitas Sumatera Utara 1 1. Umur infeksi 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV 2. Pada fase kedua ini, individu sudah pisitif HIV dan belum menunjukkan gejala sakit 3. Dapat menularkan pada orang lain 4. Bisa saja terlihatmengalami gejala ringan, seperti flu biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri • Fase 3 1. Mulai muncul gejala-gejala awal penyakit 2. Belum disebut sebagai gejala AIDS 3. Gejala-gejala yang berkaitan antara lain keringat yang berlebihan pada waktu malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuhsembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah serta berat badan terus berkurang. • Fase 4 1. Sudah masuk pada fase AIDS 2. AIDS baru dapat didiagnosa setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel-T-nya 3. Timbul penyakit tertentu dengan infeksi oportunistik, yaitu TBC, infeksi paru- paru yang menyebabkan radang paru-paru dan kesulitan bernafas, kanker, Universitas Sumatera Utara sariawan, kanker kulit atau sarcoma kaposi, infeksi usus yang menyebabkan diare parah berminggu-minggu, dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala.

c. Proses Penularan HIV

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

6 57 130

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

2 62 157

Pengetahuan dan Sikap Remaja Jalanan tentang Kesehatan Reproduksi di Kota Medan

2 49 76

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dengan Metode Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Di Madrasah Aliyah Yapim Ngeluk Penawangan Kabupat

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PADA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dengan Metode Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Di Madrasah Aliyah Yapim Ngeluk Penawangan Ka

0 1 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE.

0 0 17

Perbedaan Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Metode Ceramah dan Diskusi terhadap Sikap tentang SADARI ditinjau dari Pengetahuan.

0 1 14

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH

0 0 16

View of PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA KELAS X MENGENAI HIV/AIDS

1 1 14

PERBEDAAN METODE CERAMAH DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

0 0 5